《Bagian 25》

98 22 22
                                    

-15 Maret 1991-

Hari ini telah tiba.

Hari dimana Luffy beserta Zoro, Usopp, dan Sanji sebentar lagi akan berangkat dari Solo menuju Tanggerang menggunakan pesawat. Tetapi, sepertinya untuk bisa pergi ke Tanggerang, mereka harus turun di Jakarta terlebih dahulu lalu naik bus untuk melanjutkan perjalanan kesana, dikarenakan rute penerbangan ke Tanggerang saat ini belum ada.

Mereka pergi kesana untuk menemui Morgans, seorang jurnalis ternama yang diharapkan bisa membantu Luffy mengadaptasi ceritanya kedalam wujud buku novel.

Ongkos keberangkatan mereka sendiri diperoleh dari hasil jerih payah mereka. Entah hasil dari memanen padi, hasil dari menjual makanan, serta hasil dari mengasah dan menjual peralatan yang terbuat dari besi.

Semua itu mereka lakukan guna mengumpulkan uang untuk ongkos serta pegangan mereka sehari-hari di Tanggerang nanti.

Luffy, Zoro, dan Sanji kini sedang berkumpul terlebih dahulu di rumah Usopp sebelum berangkat ke Bandara Internasional Adi Sumarmo yang ada Di Boyolali, Jawa Tengah.

Mereka bertiga menunggu Usopp yang sedang mengemas barang bawaannya, dibantu oleh ibunya yang juga ikut mempersiapkan keberangkatan anaknya yang sebentar lagi akan terbang menemani Luffy ke Tanggerang, lebih tepatnya di Jakarta lalu lanjut ke Tanggerang.

(◕ᴥ◕)

"Hahh, sebentar lagi kita akan pergi meninggalkan desa ini dalam kurun waktu yang tidak bisa ditentukan" ucap Luffy menghela nafas sambil bersandar di dinding teras rumah Usopp.

"Kau benar, kita akan meninggalkan desa yang indah ini" sahut Sanji sambil menatap kearah persawahan.

"Hei hei, semangat dong. Jangan malah terbawa suasana, kayak yang mau pergi kemana aja" Zoro menanggapi perkataan mereka yang terkesan berat hati untuk meninggalkan desa ini.

Ya wajar jika mereka berdua seperti itu, karena desa ini adalah tanah kelahiran mereka dan tempat dimana mereka tumbuh besar bersama lingkungan serta penduduk yang ada disana, sama halnya pula dengan Usopp dan Zoro yang juga lahir dan besar didesa ini.

"Mehhh, otak udang jangan sok bijak" ejek Sanji.

Mendengar ejekan dari Sanji, seketika Zoro geram dan perempatan muncul didahinya.

"Hahh?!?!? Ngajak gelud kah?" Zoro menarik kerah baju Sanji.

"Badjingan, gas ae lah" Sanji berbalik menarik kerah baju Zoro.

Luffy yang sekarang tengah menonton keributan antara makhluk hijau dan makhluk kuning ini hanya bisa tertawa terbahak-bahak karena sudah sekian lama Luffy tak pernah melihat Zoro dan Sanji berkelahi.

Namun saat hendak adu jotos, Usopp tiba-tiba datang dan memisahkan mereka berdua.

"Oi oi oi, jangan gelud dirumah orang asu!!!" Usopp melerai mereka berdua.

Zoro dan Sanji akhirnya bisa menahan diri dan mengindahkan perkataan Usopp.

"Haduuhhh kalian ini... dirumah orang kaga tau tata krama, ya... maklum lah wong ga pernah disekolahin gahahaha" ucap Usopp yang dibarengi sebuah ledekan untuk Zoro dan Sanji.

Sementara yang diledek olehnya hanya menatap Usopp sambil memancarkan aura dengan hasrat membunuh yang tinggi, Usopp seketika terdiam dan sweatdrop.

2. Teroesir [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang