《Bagian 41》

145 22 11
                                    

*Yow yow yoww, hari ini saya gajadi libur gais wkwk, akibat gabut dan lagi mood bikin cerita.

Jadi saya akan libur di hari Senin sampai seterusnya, hingga waktu yang belum ditentukan.. maklum gais saya lagi butuh refreshing, mwuehe :v

Sooo, tanpa basa basi lagi.. langsung aja yaw.

Enjoy the story :3

=================================

- Sudut Pandang Nami -

Kini.. aku sedang berada di dalam pesawat untuk kembali pulang ke kampung halaman ku di Solo.

Aku diantarkan ke bandara oleh Usopp dan Sanji atas perintah dari Luffy.

Sekarang, aku sedang menunggu pesawat yang ditumpangiku untuk lepas landas.

Selama berada di dalam pesawat, aku hanya bisa merenung dan meratapi nasib malang yang ku derita.. tiap hari aku hidup dengan penuh konflik dan musibah yang berganti-ganti, membuat diriku sulit untuk tenang dalam menjalani kehidupan yang penuh cobaan ini. Entah apakah semua ini adalah hukuman dari Tuhan atas semua perbuatan dan kesalahan yang kulakukan di masa lalu.

Tapi, atas dasar semua hukuman itulah yang membuatku banyak belajar..

Aku belajar bahwasanya penyesalan itu selalu datang di akhir.. aku belajar untuk jangan pernah menyia-nyiakan seseorang yang sangat mencintai dan menyanyangi kita dengan perasaan ikhlas dan tulus dari reluk sukmanya yang terdalam, karena jika kita menyia-nyiakan orang tersebut.. maka penyesalan menanti kita kelak, seperti apa yang tengah kurasakan saat ini.. sebuah penyesalan yang begitu besar karena sudah menyia-nyiakan cinta sepenuh hati yang Luffy berikan kepadaku, namun aku malah menggantungkan cintanya dan pergi menikahi pria lain..

Jika seandainya Tuhan memberikan kehendaknya kepadaku walaupun kecil kemungkinannya.. aku ingin sekali mengulang semuanya.. aku ingin mencintai Luffy kembali tanpa ada pihak ke tiga yang menganggu cinta kita.. aku ingin menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih dengannya sebagaimana dulu pernah aku jalani, walau waktu itu aku hanya bersama dengannya untuk sementara waktu.. aku ingin menikah dengan Luffy.. lalu pergi jauh sampai ke ujung dunia untuk mencapai ketenangan, supaya tak ada lagi yang bisa menganggu gugat ikatan cinta kita.. setelah itu, aku ingin membuat keluarga kecil yang harmonis dengannya.

Tapi sepertinya, semua itu hanya anganku saja yang secara sadar.. aku tahu semua itu tak dapat ku gapai. Bahkan bisa dibilang sudah mustahil untuk ku bisa mengulang kembali semuanya..

Andaikan aku tak pernah lahir ke dunia ini.. mungkin, aku tak perlu merasakan apa itu cinta.. aku tak perlu merasakan kejamnya kehidupan.. aku tak perlu merasakan sakitnya pembalasan atas perbuatan buruk ku di masa lalu.. aku tak perlu tuk merasakan seperti apa rasanya di sayang oleh seseorang.. aku tak perlu menanggung cinta yang ternyata sangat berat untuk ku tanggung seorang diri.

Dengan tak adanya diriku di dunia ini.. mungkin Luffy tak perlu merasakan rasa sakit yang menyayat hati serta kepedihan yang menyiksa batinnya atas apa yang telah aku perbuat kepadanya.

Sekarang, atas kepergian ku dari hidupnya.. aku harap ia akan bahagia selamanya dan bisa menemukan cinta yang sejati untuknya.. bilamana nanti ia sudah menemukan belahan hatinya dan mengundang ku ke acara pernikahanya, dengan senang hati aku akan berangkat jauh-jauh dari Solo tuk menghadiri acara pernikahannya.. dengan ikhlas dan tabah aku akan menerima Luffy berdiri di altar bersama dengan wanita lain yang bukan diriku.. dengan ikhlas pula aku akan melihat dengan mata kepalaku sendiri Luffy mencium istrinya tersebut dengan penuh cinta dan kasih sayang, sebagai bukti bahwa mereka telah sah menjadi sepasang suami istri.. aku akan ikut tersenyum senang atas kebahagian mereka.. walaupun di dalam hatiku, meronta rasa cemburu dan tidak terima bahwa Luffy sudah menjadi kepunyaan yang lain.. tapi itu semua adalah jalan yang sudah Tuhan tentukan untuk semuanya.. aku tak bisa berbuat apa apa dan hanya bisa menerimanya dengan ikhlas.. mengingat tentang kekejaman yang pernah ku lakukan kepada Luffy di masa lalu mungkin semua itu belum sepadan untuk hukumanku.. akan lebih banyak lagi hukuman yang turun dari langit yang menungguku.

2. Teroesir [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang