《Bagian 21》

101 20 8
                                    

Sanji menyalakan pemantik api dan membakar sepuntung rokok yang ia ambil dari sakunya.

Ia menghisap perlahan rokoknya tersebut.

"Jadi... seperti ini?" Ucap Sanji sambil memandang langit.

Usopp hanya diam menunduk, dirinya seketika teringat Luffy yang saat ini sedang terbaring lemas dikasurnya.

Seketika Sanji dan Usopp merasakan hal yang sama.

"Sekarang, aku mengerti apa yang dirasakan Luffy" ucap Sanji.

Mereka merasakan perasaan yang sama, mereka membayangkan jika diri mereka adalah Luffy, mereka paham sakitnya diperlakukan seperti ini, bahkan jika mereka berada dalam situasi yang sama seperti Luffy, mungkin mereka juga akan mengalami depresi serta gangguan mental seperti apa yang Luffy alami saat ini.

"Kita pulang saja" ucap Usopp.

"Ya" sahut Sanji datar.

Mereka berdua lalu kembali menuju ke kediaman dari Luffy.

Sekitar beberapa menit, akhirnya mereka sampai dirumah Luffy sehabis dari acara pernikahan Nami dan mendapati seorang pria berambut hijau yang kini tengah duduk dikursi bambu yang ada diteras rumah Luffy.

Sanji dan Usopp pun pergi menghampiri Zoro sebelum akhirnya bertemu dengan Luffy didalam.

"Bagaimana?" Zoro bertanya.

"Tak ada harapan" Sanji menjawab.

"Nami telah menikah dengan orang lain" Sanji melanjutkan.

Zoro terdiam. Matanya terbelalak, sangat terkejut dengan pernyataan Sanji.

Sekarang Zoro tahu kenapa Luffy bisa seperti sekarang ini kondisinya. Namun Zoro sudah tak bisa berbuat apa-apa, ia hanya bisa berpasrah diri pada keadaan dan berusaha yang terbaik untuk kawannya yang saat ini sedang terpuruk.

"Jadi begitu ya" ucap Zoro dengan ekspresi pasrah.

"Kita hanya bisa berpasrah diri pada Tuhan" Usopp menambahkan.

"Mau tidak mau kita harus merawat Luffy" lanjut Zoro sambil menghela nafas.

"Yaa, kita akan sibuk dirumah ini" ucap Usopp.

"Sudah menjadi tanggung jawab kita sebagai sahabatnya untuk menolong dan membantu Luffy dalam keadaan apapun" Sanji tersenyum.

"Baiklah, mari kita lakukan yang terbaik untuk Luffy" ucap mereka bertiga dengan semangat.

Kemudian mereka masuk kembali kedalam rumah untuk memastikan kondisi Luffy saat ini, apakah sudah membaik atau masih sama saja seperti kemarin-kemarin.

Mereka lalu mendapati Luffy sudah terbangun dari tidurnya, ia sedang duduk dikasurnya sambil melamunkan sesuatu.

Merasa seperti sedang diperhatikan, Luffy menengok ke arah teman-temannya sedang berdiri di depan pintu kamarnya.

Melihat ketiga kawannya itu berada dirumahnya tanpa alasan yang jelas karena selama ini Luffy tidak tahu bahwa dirinya mengalami mental drop, Luffy membuka mulutnya dan bersuara...

"Apa yang sedang kalian lakukan disini?" Tanya Luffy yang perlahan demi perlahan mulai pulih.

"Kami disini untuk menemanimu supaya kau tidak merasa kesepian Luffy" jawab mereka bertiga sambil tersenyum lebar.

"Shishi, kalian memang sahabatku yang terbaik" ucap Luffy memaksakan sebuah suara yang terdengar masih belum 100% pulih.

"Oh ya, hari ini tanggal 12 yaa?" Luffy bertanya pada ketiga temannya itu.

2. Teroesir [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang