《Bagian 40》

134 19 12
                                    

Hari telah berganti, matahari pun mulai terbit dari timur disertai dengan suara ayam yang berkokok di pagi hari.

Luffy sedang berada di ruang kerjanya, menunggu para sahabatnya datang untuk mendiskusikan beberapa hal.

Setelah tak lama menunggu, akhirnya Zoro Usopp dan Sanji datang ke ruangannya.

Luffy kemudian duduk diatas meja kerjanya sambil menyilangkan kakinya.

"Sanji..." ucap Luffy sambil memberikan kode jari membentuk huruf 'v' dan di dekatkan ke mulutnya.

Seakan mengerti akan maksud kode dari Luffy, Sanji lantas melemparkan sebatang rokok kepada Luffy. Luffy pun menangkapnya dan langsung mengeluarkan pemantik api dari dalam saku bajunya, lalu rokok tersebut dia bakar dan dihisap.

Luffy lalu menghembuskan asap rokok tersebut dan berkata...

"Aku akan ada urusan di Bandung, dan Nami akan pulang kembali ke Solo" jelasnya sambil kembali menghisap rokok yang diselipkan di jarinya.

"Loh? kenapa Nami di pulangkan?" Sanji langsung bertanya, seakan keberatan dengan hal tersebut.

"Sudah tak bisa lagi dia berada disini" Luffy menjawab pertanyaan Sanji.

"Tapi kenapa?" Sanji bertanya lagi.

"Kau tidak akan tahu perasaan seseorang yang pernah dia sakiti hati, jiwa, dan raganya... namun, dengan mudahnya dia berlutut memohon ampunan dari diriku atas perbuatan keji yang dia lakukan kepadaku di masa lalu. Jika kau berada di posisi ku, kau pasti akan melakukan hal yang sama dengan ku" tutur Luffy sambil menghembuskan asap rokok.

Mendengar pernyataan dari Luffy, Sanji hanya bisa diam dan menatap Luffy sambil ngebatin di dalam hatinya.

Mungkin benar apa katamu, Luffy... Jika aku menjadi dirimu aku pasti akan melakukan hal yang sama sepertimu, tapi kelak kemudian aku pasti akan menyesal atas pembalasan dendam ku kepada seseorang yang pernah menyakiti diriku, karena bisa saja jika seseorang yang kita benci tersebut sudah tiada lagi di dunia ini.. kita akan merasa kesepian tanpa kehadirannya. Ucap Sanji dalam hatinya.

"Aku meminta mu untuk mengurus keberangkatannya pagi hari ini, Sanji" pinta Luffy.

"Baiklah.." ucap Sanji mengerti.

"Kau pergilah dengan Usopp tuk mengantarkannya menuju ke bandara" kata Luffy.

"Jika dia sudah berangkat naik pesawat, titipkan salamku kepadanya" lanjutnya.

"Siap bos" ucap Sanji dan Usopp berbarengan.

Luffy lalu mengalihkan pandangannya ke Zoro.

"Dan untuk Zoro.. nanti sore bisakah kau menemani ku ke Bandung?" ucapnya.

"Tentu saja, kenapa tidak?" kata Zoro sambil menyengir.

"Shishi, kalian memang bisa diandalkan" kata Luffy seraya tersenyum lebar.

"Itu saja untuk kali ini, terima kasih sudah menyempatkan diri untuk berkumpul disini" ucap Luffy melanjutkan.

"Tidak masalah bos!!" seru Zoro, Usopp, dan Sanji.

Luffy pun tersenyum dan lalu ketiga sahabatnya itu pergi meninggalkan dia sendiri disana.

Luffy kemudian mematikan rokoknya di asbak.

Luffy lalu memandang lukisan yang menampilkan paras wajah Nami yang sangat anggun dan cantik.

Ia melangkahkan kakinya mendekati lukisan dari kekasih hatinya yang telah lama hilang dan kini sudah mati bersama dengan memori kasih mereka di masa lalu.

2. Teroesir [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang