《Bagian 22》

100 18 15
                                    

Tengah malam yang cukup tenang dan sepi, hanya ditemani oleh suara jangkrik yang khas layaknya suasana di pedesaan pada umumnya.

Disuatu rumah di desa tersebut, nampak ada sekitar 4 orang pria yang sedang tertidur pulas diruang tengah.

Namun ada salah satu dari mereka yang nampaknya tak bisa tidur dengan nyenyak, dan orang itu adalah Luffy.

Luffy tertidur, namun tubuhnya tidak bisa diam layaknya seekor cacing kepanasan. Raut wajahnya seperti orang yang sedang resah akan sesuatu dan juga keringat mengalir di wajahnya.

Nampaknya, Luffy sedang mengalami mimpi buruk untuk yang kesekian kalinya.

Karena Luffy bermimpi buruk, akhirnya ia terbangun dari mimpinya dengan kondisi dirinya yang terkejut layaknya seseorang yang baru saja mimpi buruk.

"NAMIII!!!" Luffy berteriak sehabis tersadar dari alam mimpinya.

Nafas Luffy terengah-engah, wajahnya penuh dengan keringat yang mengucur serta ekspresi wajah yang menggambarkan bahwa suasana hatinya kini sedang resah.

Zoro, Sanji, dan Usopp yang mendengar teriakan Luffy lantas ikut terbangun karena terkejut.

Spontan, Zoro langsung berusaha menenangkan Luffy dan bertanya...

"Ada apa Luffy?" Tanya Zoro sambil mengusap-usap punggung Luffy bermaksud tuk menenangkannya.

"Nami... Nami mana Zoro???" Ucap Luffy yang panik.

"Hei hei heiii, tenang dulu sobat. Kau harus menenangkan dirimu" ucap Sanji.

Usopp kini hanya bisa memperhatikan mereka karena ia tidak bisa apa-apa untuk saat ini.

"Nami mana?" Luffy kembali bertanya, keresahan kembali terlihat diwajahnya.

Zoro, Sanji, dan Usopp hening. Diam tak bisa menjawab pertanyaan Luffy.

Mereka hanya bisa terdiam dan tak bergeming sama sekali, yang bisa mereka pikirkan saat ini adalah mengapa Luffy bisa menjadi seperti ini lagi? Padahal sebelumnya ia sudah perlahan mulai pulih dan melupakan semua kenangan buruk yang ia alami.

Namun, kenapa Luffy bisa kembali mendapatkan kepingan ingatan buruknya yang tadinya sudah menghilang?

"Nami dimana?? Dan dengan siapa??" Saat itu juga mata Luffy mulai mengalirkan air mata.

Lagi dan lagi, para sahabatnya itu diam tak merespons pertanyaan Luffy, mereka menunduk lesu karena merasa mereka gagal menjadi sahabat yang baik untuk Luffy. Mereka merasa gagal karena tak bisa membuat Luffy keluar dari zona keterpurukannya dan tidak bisa mengobati penyakit hati yang ada didalam diri Luffy.

Salah satu dari mereka bertiga berusaha untuk menjelaskan sesuatu pada Luffy...

"Nami..." Usopp mulai angkat suara.

Luffy dengan sigap menatap Usopp dengan tatapan serius dan menunggu perkataan selanjutnya yang keluar dari dalam mulutnya.

"Nami..., Nami telah menikah, Luffy" ucap Usopp dengan pasrahnya.

Mendengar perkataan Usopp, Luffy menunduk.

Suara gertakan gigi yang di adu terdengar dari dalam mulutnya, ia menggigit bibir bawahnya hingga mengeluarkan darah segar dari sana.

Luffy memegangi rambutnya, lalu kemudian menjambak rambutnya sendiri seperti orang yang sangat frustasi dan segera ingin mengakhiri hidup.

Ia kemudian berteriak dan menangis, emosinya tercampur aduk saat ini.

Luffy memukul-mukuli kepalanya hingga lecet dan berdarah.

Melihat Luffy yang tak terkendali seperti itu, Zoro Sanji dan Usopp lalu mencoba untuk menahan dan menenangkan Luffy.

2. Teroesir [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang