《Bagian 19》

109 23 12
                                    

Matahari perlahan mulai terbit dari timur.

Suara ayam berkokok menandakan bahwa hari telah berganti.

Semua makhluk yang ada dibumi ini mulai terbangun dari tidurnya dan memulai kegiatan serta aktivitas masing-masing.

Kecuali satu orang, Luffy.

Luffy saat ini masih belum bangun dari tidurnya sehabis berkonflik dengan Nami kemarin.

Sepertinya ia masih lelah karena hari kemarin cukup menguras tenaga dan emosinya.

Kita beralih ke salah satu sobat Luffy, yaitu Usopp.

Ia adalah anak dari seorang petani lokal yang tinggal didesa yang sama dimana Luffy tinggal.

Saat ini ia selalu menggantikan peran ayahnya mengurusi persawahan miliknya sebab sang ayah sedang tak bisa mengurus karena ada urusan lain yang harus diprioritaskan.

Usopp sudah bangun dari tidurnya lalu bersiap-siap untuk ke sawah...

°Sudut Pandang Usopp°

Hari yang cerah untuk memulai kegiatan ku seperti biasanya.

Sepertinya hari ini akan cukup sibuk dari hari kemarin. Kuharap Luffy tak lupa untuk membantuku.

Aku melihat ibuku tengah membuat sarapan didapur dan aku menghampirinya untuk membantu memasak.

"Hari ini kayaknya aku pulang sore lagi bu" ucapku sambil memotong-motong sayuran.

"Yasudah, jangan kecapean. Nanti sakit, kalo kamu sakit nanti siapa yang mau ngurusin? Pacarmu itu lagi menempuh pendidikan farmasi dikota" ucap Ibu sambil fokus memasak.

"Kamu itu anak lanang, jangan mau kalah sama perempuan. Masa pacarnya hebat tapi lelakinya gini-gini aja toh" ledek Ibuku.

{Lanang=Laki}

"Iya iyaa, nanti aku akan merantau untuk mencari pekerjaan yang lebih layak" ucapku.

Setelah berbincang-bincang, akhirnya sarapan kami telah matang dan siap untuk disajikan.

Kami membawa makanan yang baru saja matang tersebut ke meja makan lalu langsung menyantap dan menghabiskannya.

Setelah selesai sarapan, aku berpamit pada ibuku untuk pergi ke sawah.

Aku pamitan pada ibu, lalu mengambil cangkul digudang dan bergegas untuk ke sawah, hari ini mungkin akan sangat melelahkan.

Setelah menempuh perjalanan yang kurang lebih memakan waktu sekitar 5 menit, akhirnya aku sampai di lahan persawahan milik ayahku.

Aku lalu pergi menuju kandang kerbau yang ada disana untuk mengeluarkan seekor kerbau yang nantinya akan kugunakan untuk membajak sawah.

Setelah itu, aku mulai memanen padi yang sudah siap untuk diangkat lalu didistribusikan ke agen agen yang biasa berlangganan padaku.

Tak lupa juga aku menanam bibit bibit baru yang kelak akan tumbuh dan ku panen lagi jika sudah tiba saatnya.

Hari pun hampir menjelang sore hari.

Aku mengerjakan semua ini sendirian, pada awalnya aku mengira bahwa Luffy akan datang membantuku. Nyatanya tidak.

Kemana perginya bocah itu?

Aku pun bergegas untuk pulang, namun sepertinya alangkah baiknya jika aku menemui Luffy terlebih dahulu dirumahnya supaya aku bisa mengetahui kemana perginya ia setelah selama seharian ini tak muncul-muncul.

Aku kemudian berjalan kaki membawa cangkulku menuju ke kediaman Luffy.

Butuh waktu sekitar 7 menit untuk sampai kesana.

2. Teroesir [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang