《Bagian 37》

101 16 25
                                    

Luffy pada saat ini sedang duduk di meja makan bersama para sahabatnya dan menantikan sarapan yang kini tengah dibuatkan oleh Nami.

Sambil menunggu, Luffy dan yang lainnya sedang mengobrol kecil tentang penjualan buku novelnya.

Setelah menunggu beberapa saat, Nami kemudian muncul dari dapur sambil membawakan nampan yang terdapat sajian untuk sarapan di dalamnya.

"Tada!!! sarapan sudah siap" kata Nami lalu menaruh piring yang ada di nampannya ke atas meja makan.

Luffy, Zoro, Usopp, dan Sanji pun lantas memberi respons...

"Wahh kelihatannya enak" ujar Usopp.

"Memang, masakan Nami itu enak-enak. Bahkan, rasanya melebihi dari masakan buatan Sanji" kata Luffy.

"OI!!" timpal Sanji yang merasa tak terima masakannya dibanding-bandingkan.

"Hehh, haruskah kita mencobanya? apakah rasanya lebih baik daripada masakan koki mesum ini" ucap Zoro sambil menyengir jahil kepada Sanji.

"Kalian harus mencobanya, kujamin rasanya enak. Kalian tak akan menyesalinya" tutur Luffy dengan antusiasnya lalu segera menyantap sarapan buatan Nami.

Begitu juga dengan Zoro, Usopp, dan Sanji yang juga mulai menyantap sarapan mereka.

Jika kalian ingin tahu, sarapan yang dibuat oleh Nami hanyalah sebatas nasi goreng biasa lengkap dengan telur mata sapi diatasnya.

Namun, jika dilihat dari cara makan Luffy dan kawan-kawan yang sangat menikmati nasi goreng buatan Nami tersebut, terlihat jelas ekspresi dan reaksi mereka mengatakan bahwa nasi goreng yang sederhana tersebut terasa sangat nikmat dan lezat, bahkan sepertinya nasi goreng yang biasa Sanji buatkan untuk mereka rasanya kalah dengan nasi goreng buatan Nami.

Nami hanya terkekeh pelan melihat mereka dengan nikmatnya melahap nasi goreng buatannya. Merasa senang bahwa ternyata mereka menyukai masakannya.

Nami sedari tadi hanya berdiri saja, tak jauh dari meja makan dimana Luffy dan yang lainnya berada.

Luffy yang menyadari itu, seketika memandang Nami sejenak dan berhenti makan.

"Kenapa kau ga ikut makan, Nami?" tanya Luffy.

"E-Eh? ah... tidak apa tuan, aku belum lapar, nanti saja aku makannya jika aku sudah merasa lapar" kata Nami lalu tersenyum lebar dan lembut.

Seketika Luffy merasa cukup terkejut atas apa yang Nami katakan barusan.

Tuan? Batin Luffy yang merasa aneh.

Tetapi, Luffy tak terlalu ambil pusing dengan hal barusan dan memilih untuk melanjutkan makannya.

"Kalau begitu, jangan telat makan. Aku ga mau jika salah satu sahabatku tiba-tiba sakit hanya karena telat makan" ujar Luffy sambil mengunyah makanannya.

Nami pun tersenyum. Merasa senang bahwa Luffy mengkhawatirkan dirinya.

"Baik tuan" kata Nami.

Setelah itu, Luffy dan kawan kawan kembali menyantap sarapannya sambil dibumbui dengan candaan.

"Hei Luffy, jangan mencuri telorku sialan!!" kata Usopp yang merasa kesal karena telornya baru saja dicuri Luffy.

"Terserah aku, Wlee" ledek Luffy sambil menjulurkan lidahnya.

Tindakan curang Luffy tak berhenti sampai disitu, ia terciduk oleh Sanji mencuri beberapa sendok nasi goreng miliknya karena nasi goreng yang ada di piring Luffy sudah hampir habis, dan Luffy tentu saja tidak cukup dengan porsi segitu, makanya dia mencuri beberapa sendok nasi goreng Sanji.

2. Teroesir [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang