31

38K 5.1K 328
                                    

Sekarang dirinya berada didepan lautan manusia. Kakinya sedikit lelah karena menyambut beberapa tamu yang berhadir.

Reza terlihat lihai dalam berbicara dengan para orang-orang. Ia menatap Reza dengan muka datar karena disini yang dikenalnya hanya lelaki itu, tetapi Reza terlihat asyik berbicara tentang bisnis.

Tiba-tiba datang teman-teman dan anggota Black Devil juga Demon Master bahkan Febby. Ia sedikit terkejut dengan kehadiran mereka, tetapi segera merubah raut wajahnya.

"Aduh, sayangku. Gue nggak nyangka lo nikah sama Reza. Alurnya ..."

Pembicaraan Febby seketika terpotong tatkala Vanda memasukkan kue kedalam mulut gadis itu. Febby yang melihat itu seketika tersenyum masam dengan menguyah makanannya.

"Selamat Reza dan Vanda atas pernikahan kalian. Gue nggak nyangka lo nikah sama Vanda. Gue kira lo bakalan sama Sheren," ucap Rendra dengan tersenyum lebar.

Plak

Febby menatap tajam. Memang pada dasarnya lelaki itu terlalu polos atau bego. Lelaki itu berbicara bukan pada tempatnya.

"Jangan ungkit Sheren disini! Ini pernikahan Reza sama Vanda," geram Febby dengan tersenyum dibuat-buat.

"Gue lupa kok lo malah mukul," sahut Rendra dengan mengelus kepalanya.

Tiba-tiba sebuah keluarga datang dengan membawa bunga mawar putih ditangannya. Vanda yang melihat itu seketika menjadi diam sekaligus kesal sendiri.

Sosok pemuda memberikan bunga itu kepada Vanda dengan tersenyum mengejek. Rendra dan Febby yang melihat itu seketika menjadi terkejut sendiri.

"Bunga mawar putih untuk pernikahan sepupu tersayang," ucap Anta dengan tertawa kecil.

Vanda hanya diam dengan menyambut baik bunga itu. Tiba-tiba saja ia menjadi bersin lalu mengembalikan bunga itu kepada Anta.

"Kenapa?" tanya Reza dengan merangkul pundaknya.

"Nggak gue hanya punya alergi melihat orang yang bermuka dua," ucap Vanda dengan tersenyum manis.

Reza hanya terkekeh kecil. Kemudian mengelus-elus wajah Vanda. Hal itu tidak luput dari pandangan keluarga Wikananda.

"Memang menjijikkan! Kamu memang pantas saya coret dari anggota keluarga Wikananda."

"Saya tidak peduli Tuan," cibir Vanda dengan melepaskan rangkulan lelaki itu.

"Saya tidak sudi punya anak seperti kamu!"

"Apakah saya terlihat memperdulikannya?" ejek Vanda dengan bersedekap dada.

"Mas ... Anta ... lebih baik kita pulang saja. Buat apa kita berlama-lama disini."

Vanda menatap kepergian keluarga itu dengan menggelengkan kepalanya. Ia sedikit heran bagaimana pemilik tubuhnya sangat sanggup tinggal bersama para iblis.

"Wah, kenapa Anta jadi berubah begitu?" tanya Rendra dengan menggaruk tengkuknya.

"Nggak tau tapi Anta udah dari dulu ingin ngambil semua yang gue miliki. Itu yang ia bilang disaat hari gue diusir dari rumah," beber Vanda dengan mengangkat bahunya.

Reza yang mendengar itu hanya diam tanpa terkejut sama sekali berbeda dengan Rendra. Lalu Febby yang juga penulis novel pun ikut terkejut mendengar kabar ini.

"Apa perlu kepalanya diisi peluru?" tanya Reza dengan tersenyum tipis tapi tersirat kebencian.

"Nggak perlu diladeni netizen kayak dia dilawan bagaimanapun juga pasti akan berulah lagi," sahut Vanda dengan mengangkat bahunya.

Eternal Love Of Dream [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang