Vanda menatap sebuah album foto dengan tersenyum tipis. Masa lalu yang telah dilewati olehnya membuatnya menjadi orang yang kuat.
Ia meletakkan album foto itu dengan menghela nafas gusar. Sekarang sudah 7 tahun berlalu semenjak pertemuan dengan keluarga kandung didunia nyata.
Tiba-tiba seorang memeluk tubuhnya dari arah belakang dengan mengecup pipinya. Ia tertawa geli melihat tingkah dari suaminya.
Vanda membalikkan tubuhnya menghadap sosok yang selalu mendukungnya selama ini. Lelaki itu bahkan tidak melarang mimpinya walaupun mereka sudah menikah dan punya anak.
"Kamu pasti nyesel udah milih tinggal sama aku. Jika tinggal didunia kamu pasti akan bahagia sama mereka," lirih Reza dengan mengeratkan pelukannya di pinggangnya.
Vanda yang mendengar perkataan Reza seketika tertawa geli. Semenjak permasalahan mereka sudah selesai lelaki itu berubah menjadi manja.
Ternyata benar saja jika Reza itu dulunya anak ayah dilihat dari sifatnya sekarang. Bahkan yang lebih parah Reza selalu dekat dengan ayahnya sampai membuat Arzan sedikit kesal karena waktu berdua terbuang. Namun, Damian suka karena anaknya tidak membenci dirinya lagi.
"Oh, my gosh! Sebenarnya yang uke disini siapa? Kok malah kamu yang manja," ledek Vanda tertawa kecil dengan mengelus rambut Reza.
Reza mendengus kesal. Lalu berhenti memeluk dan bangkit menatap Vanda.
"Hey, kata siapa seme nggak boleh manja sama uke mereka, hmm?" tanya Reza dengan mencubit pelan pipi Vanda.
Vanda yang diperlakukan seperti itu hanya cemberut. Kemudian menepis tangan Reza yang mencubit pipinya.
"Terserah aja, sih!" seru Vanda dengan mengelus pipinya.
Wajah Vanda menjadi memerah saat Reza terus saja menatapnya. Memang dirinya lain dihati juga di mulut. Bibir boleh berkata tidak tapi reaksi tubuh tidak bisa berbohong.
Reza menatapnya dengan tatapan ingin menerkam. Ia segera berdiri tiba-tiba saja tangannya ditarik lalu di banting diatas kasur.
Reza menatap ke arah bibir Vanda. Ia mencium kedua pipinya membuatnya sedikit kesal tapi tubuhnya bereaksi lain.
"Boleh?" ucap Reza dengan suara rendah.
Seluruh tubuhnya seketika meremang. Reza segera mencium bibirnya bahkan mulai melumat dengan lembut. Tangan lelaki itu mulai mencengkeram tengkuknya untuk memperdalam ciuman mereka.
"Eunghh ..."
Suara desahan mulai keluar dari bibirnya. Ia tidak bisa lagi menahan desahannya. Ia tidak pernah lagi melakukan ciuman, terakhir kali mereka melakukan di perpustakaan. Selama ini mereka hanya hidup rukun tanpa memikirkan apapun.
Reza mulai menyingkap bajunya. Jari-jari lelaki itu mulai merayap lalu mencubit pelan puting nya membuat dirinya memekik tertahan.
Saat Reza ingin menghisap puting Vanda. Tiba-tiba saja pintu dibuka beserta sebuah ledekan dari depan pintu.
"Hey, sudah ditunggu dari tadi tahunya mau melakukan enam sembilan," ledek Damian dengan tertawa mengejek.
Vanda segera duduk lalu menendang tubuh Reza. Lelaki itu seketika meringis kecil dengan memegang bokongnya yang sakit.
"Vanda kamu tega banget!" seru Reza dengan mencoba berdiri.
Damian hanya tertawa puas. "Sudah kalian jangan banyak drama! Kalian cepat urus teman kalian yang sudah bikin rumah berantakan. Sudah kaya monyet kandang lepas saja!"
Vanda yang mendengar hal itu seketika menjadi bingung. Ia pergi menuruni tangga diiringi oleh Reza juga Damian.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love Of Dream [END]
RomanceCalvin Kafeel Balindra cowok yang dikenal sebagai ketampanannya. Lelaki ini sosok yang sering gonta-ganti pacar seperti pakaian atau bisa dibilang sebagai playboy. Namun, sudah tahu punya banyak pacar masih saja suka dekat-dekat. Tiba-tiba saja diri...