Vanda menatap Reza dengan muka masam. Tatapan malas yang diberikan olehnya kepada lelaki itu.
"Lo itu kenapa, sih?!" geram Vanda dengan menatap tajam.
Reza hanya terkekeh kecil. Ia semakin mengeratkan pelukan pada pinggangnya.
"Lo aneh banget, deh!" bentak Vanda dengan menatap sinis.
Reza tidak memperdulikannya dan terus saja memeluk tubuhnya. Lelaki itu bangkit dari pangkuannya lalu tiba-tiba mengecup pipinya.
Vanda yang diperlakukan seperti itu seketika menjadi membeku. Tatapan kosong melanda hatinya.
"Biarin gini aja dulu, kita ini udah nikah," lirih Reza dengan memeluk tubuhnya dari belakang.
Akhirnya mereka memilih untuk diam satu sama lain. Keheningan membuat Vanda sedikit tidak nyaman. Ia menatap ke arah Reza dengan ragu-ragu.
"Reza ajak Vanda turun ke bawah Daddy sudah bikin makan buat kalian," ucap Arzan dari balik pintu.
Reza hanya diam tanpa menyahuti orang diluar. Ia dengan tenang memeluk tubuhnya sembari memejamkan mata.
"Kenapa lo sangat membenci mereka sedangkan mereka tampak menyayangi lo nggak kayak keluarga gue," ucap Vanda dengan tertawa miris.
"Mereka hanya ngerasa bersalah sebenarnya yang dihati keduanya selalu membenci gue," ucap Reza dengan mengepalkan tangannya.
Vanda tertegun. Ia tidak habis pikir dengan jalan pikir lelaki itu.
Ia hanya bisa memberikan senyuman tipis. "Apa lo nggak bisa membedakan rasa sayang mereka? Jika diliat-liat mereka tampak tulus."
"Lo baru tinggal dirumah ini nggak lama jadi nggak bisa menyimpulkan begitu aja," desis Reza dengan menatap sinis.
"Oke, fine! Gue salah," sahut Vanda dengan menghela nafas.
Vanda hanya diam dengan menatap raut wajah lelaki itu. Wajah dingin terus saja terpatri di wajah lelaki itu.
"Lo mau tau alasan gue benci mereka bukan? Sekarang juga gue ceritain," ucap Reza dengan menatap mata Vanda.
Kejadian itu bermula saat 5 tahun yang lalu. Saat itu dirinya masih berada di SMP tahun pertama.
Reza memiliki keluarga yang sempurna bahkan dibilang keluarga paling harmonis. Namun, hal yang aneh karena kedua orang tuanya tidak menjemputnya pulang.
"Bunda sama Ayah dimana?" gumam Reza dengan menatap jam tangannya.
Saat berada disekolah dirinya merasa takut karena tidak terbiasa dengan kerumunan. Ia hanya berjalan dengan menundukkan kepalanya. Namun, ada beberapa orang yang menghentikan langkahnya.
"Hey, anak manja. Bokap sama nyokap lo dimana? Tumben nggak jemput."
"Ehm ... itu mereka nggak jemput," jawab Reza dengan menundukkan kepalanya.
"Hahaha, anak manja ini udah nggak disayang lagi! Semuanya coba liat anak manja ini nggak dijemput!"
Beberapa murid berjalan ke arahnya. Tiba-tiba saja beberapa orang itu memukul seluruh tubuhnya. Ia yang masih pada fase penakut dan naif hanya bisa pasrah.
Di sepanjang jalan orang-orang menatap nya tanpa membantu sama sekali. Hal itu seketika semakin membuatnya takut. Tubuhnya menjadi gemetaran dan lemas.
Saat sampai ia disambut oleh para bodyguard. Namun, beberapa orang itu menahan tubuhnya. Ia menjadi bingung sendiri lalu menatap ke arah rumah.
"Ayah! Mereka menahan Reza!" teriak Reza dengan melambaikan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love Of Dream [END]
RomanceCalvin Kafeel Balindra cowok yang dikenal sebagai ketampanannya. Lelaki ini sosok yang sering gonta-ganti pacar seperti pakaian atau bisa dibilang sebagai playboy. Namun, sudah tahu punya banyak pacar masih saja suka dekat-dekat. Tiba-tiba saja diri...