42

30.6K 4.4K 507
                                    

Sekarang mereka berdua sudah sampai dirumah. Vanda segera turun dari motornya dengan masuk ke dalam rumah.

Reza yang melihat itu segera mengejar Vanda dengan terburu-buru. Ia menghela nafas panjang tidak mengetahui apa yang akan terjadi kali ini.

Saat berlari ia melihat Damian yang tampak berantakan. Ia menduga kedua pria itu pasti melakukan hal yang senonoh disofa.

"Apa ketua liat Vanda?" tanya Reza dengan raut wajah khawatir.

"Iya," jawab Damian dengan membenarkan bajunya.

"Dimana?" tanya Reza dengan mengangkat alisnya.

Damian hanya diam tampak berpura-pura berpikir. Arzan yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya.

"Kamu harus panggil saya ayah. Baru akan ayah jawab," ucap Damian dengan bersedekap dada.

Reza tampak berpikir juga ragu dengan persyaratan dari pria itu. Dia bisa saja dipukul seperti yang biasa, tetapi untuk yang satu ini dia jadi ragu.

"Itu ... ayah ... Panda dimana?" tanya Reza dengan mengalihkan pandangannya.

Damian yang mendengar itu seketika tertawa puas. "Tadi ayah lihat dia masuk ruang kerja kamu."

Reza yang mendengar itu seketika menatap tajam. "Apa anda tidak tahu disana ada berkas itu?! Reza sudah pindahkan berkas itu ke ruang kerja!" Setelah itu Reza segera berlari.

***

Vanda berada dikamar dengan perasaan dongkol. Ia berjalan mengelili ruangan yang tidak diketahui.

Tatapannya tertuju kepada berkas berwarna merah darah. Ia berjalan menghampiri meja dan memegang berkas itu dengan cukup penasaran.

Ia membukanya dengan cepat. Namun, isi berkas itu membuatnya sangat terkejut.

Berkas itu berisi tugas untuk membunuh seseorang yang bernama Ainsley Revanda Wikananda. Tujuannya ingin menghancurkan bisnis dengan menghancurkan pewaris tunggal keluarga Wikananda.

Vanda seketika teringat alur cerita novel itu. Reza seperti sengaja membuatnya jauh dengan Anta. Reza merebut orang yang disukai pemilik tubuhnya.

Lalu ia teringat semenjak berada didunia ini Reza selalu mendekati dirinya. Bahkan melakukan hal tidak senonoh kepadanya dan sangat baik kepadanya setelah menikah. Semua itu perubahan yang sangat drastis.

"Jangan bilang ini emang disengaja," gumam Vanda dengan mengepalkan tangannya.

Brak!

Pintu terbuka menampakkan Reza dengan wajah lelah. Lelaki itu menatapnya ke arah berkas merah dengan sangat terkejut.

"Panda dengerin penjelasan gue," pinta Reza dengan tatapan memohon.

"Oh, benarkah? Lalu ini apa? Lo nggak bisa ngelak lagi," ucap Vanda dengan melempar berkas itu.

"Itu ..."

"Jadi semua yang lo lakukan ke gue hanya karena tugas itu!" seru Vanda dengan menatap tajam.

Reza menghela nafas panjang. "Iya, itu semua benar. Apa mau tau alasan gue melakukan hal keji kepada lo? Itu semua karena ingin melindungi lo walaupun itu cara yang salah. Ketua memukul gue karena nggak melakukan pekerjaan dengan baik. Alhasil disetujui ketua dengan syarat gue harus mau meneruskan bisnis nya."

Vanda mengangkat alisnya. Ia menatap mata Reza, tetapi kelihatannya lelaki itu tampak tidak berbohong. Kali ini sepertinya ia harus memberikan pekerjaan untuk lelaki itu.

"Gue mau maafin lo. Asalkan lo harus ngambil madu dari sarangnya," ucap Vanda dengan tersenyum lebar.

"Tapi ..."

Eternal Love Of Dream [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang