Sekarang sudah bunyi bel istirahat. Ia berjalan ingin menuju toilet sebelum pergi menuju kantin.
Vanda berjalan sambil bersiul kecil saking sepinya jalan. Suaranya menjadi bergema hal itu tampak menyeramkan baginya.
"Horor banget ini sekolah," gumam Vanda dengan mengelus-elus tangannya.
Saat berjalan menunduk tanpa sengaja ia menabrak seseorang. Ia meminta maaf dengan mengambil ponselnya yang terjatuh.
Tiba-tiba saja ponselnya terinjak oleh sebuah kaki. Ia mengangkat wajahnya dengan perlahan. Namun, ekspresi wajahnya berubah menjadi suram.
"Pantas aja suasana jadi serem ternyata disini ada iblis," sindir Vanda dengan berdiri.
Sheren menatap tajam dirinya. Kemudian hendak menampar wajahnya tapi ditahan oleh dirinya. Ia menatap tajam dengan menyeringai.
"Lo itu dasar cowok playboy! Udah punya cewek masih aja gatel sama Reza!" bentak Sheren dengan menjambak rambut Vanda.
Vanda yang diperlakukan seperti itu seketika berteriak kesakitan. Ia juga mulai menjambak rambut gadis itu cukup kuat.
"Gue lupa putusin para cewek itu jancok! Lo itu cuman anak rekan bisnis Ayah Damian!" pekik Vanda tatkala rambutnya semakin ditarik oleh gadis itu.
"Siapa lo jadi manggil Om Damian sebutan Ayah?! Lo nggak layak!" teriak Sheren dengan menatap tajam.
Vanda semakin kesakitan tatkala rambutnya ditarik gadis itu sangat kencang. Mereka masih saja menjambak rambut satu sama lain.
"Lepasin!"
"Gadis gila! Lo yang harusnya lepasin rambut gue!"
"Dalam hitungan ketiga kita barengan lepas jambakan! Tiga! Dua! Satu!"
Vanda menghela napas lega. Ia mengelus rambutnya yang rasanya ingin lepas dari tempatnya.
"Dasar gadis gila!" umpat Vanda dengan menatap tajam.
"Lo yang homo ganjen! Seharusnya lo bersyukur gue nggak sebarin video itu!" seru Sheren dengan menatap rambutnya yang agak sedikit rontok.
Vanda yang mendengar itu seketika mengangguk pelan. Ia berpikir setidaknya gadis itu tidak berbuat hal yang aneh.
Namun, tanpa disadari gadis itu tampak menyeringai. Ia berjalan dengan pelan hingga berada disamping Vanda. Kemudian ia memukul perut Vanda hingga lelaki itu tersungkur ke lantai.
"Lo terlalu bodoh! Kali ini kandungan lo nggak akan selamat dan Reza akan meninggalkan lo selamanya!" teriak Sheren dengan tertawa jahat.
Vanda meringis kecil dengan mengangguk perutnya yang tampak sakit. Air matanya sedikit berjatuhan karena menahan sakit dan memikirkan keadaan bayinya.
Tiba-tiba dari kejauhan tampak Anta berlari dengan keringat mengucur di keningnya. Ia berjongkok di hadapan Vanda dengan raut wajah khawatir.
"Bagaimana lo bisa tau gue sama dia ada disini?" tanya Sheren dengan mengangkat alisnya.
"Ponsel Vanda tersambung panggilan telepon ke gue. Sheren kali ini lo udah keterlaluan," ungkap Anta dengan menghela nafas panjang.
Sheren mengangkat alisnya. Kemudian tertawa terbahak-bahak. "Hey, bukannya lo juga ingin dia pergi. Lagipula bukannya kita ini partner kerja, kenapa sekarang lo ingin dia baik-baik aja?"
"Gue emang ingin mendapatkan semua hal miliknya, tapi bukan berarti menyakiti Vanda sama bayinya," ucap Anta dengan menghela nafas.
"Anta ... tolong bayi gue ..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love Of Dream [END]
RomanceCalvin Kafeel Balindra cowok yang dikenal sebagai ketampanannya. Lelaki ini sosok yang sering gonta-ganti pacar seperti pakaian atau bisa dibilang sebagai playboy. Namun, sudah tahu punya banyak pacar masih saja suka dekat-dekat. Tiba-tiba saja diri...