Para pemain basket saat ini akan menampilkan skill bermainnya sebaik mungkin untuk menunjukkan kepada pelatih apa yang ia pantas dapatkan.
Coach Achmad memilih tim bermain secara acak untuk menilai para pemain, bagaimana cara ia bisa mengatasi masalah dalam bermain.
Hanya sedikit materi yang diberi hari ini untuk tambahan dan setelah itu dilanjutkan bermain game secara bergantian. Yang pertama bermain adalah para basket putri dilanjutkan para bakset putra.
"Pemanasan dulu setelah itu langsung materi". Ucap coach Achmad "Hari ini saya hanya mengulang materi dan memberi tambahan sedikit untuk seleksi hari ini".
Setelah itu semua pemain berdiri di barisan masing-masing untuk persiapan pemanasan, coach Achmad memberikan tugas kepada Reksa untuk memimpin pemanasan "Reksa pimpin pemanasan".
Vlorence terlihat sangat gugup, ia terus berdoa agar ia bisa masuk tim dan mengikuti event-event lomba seperti dulu.
"Udah gausah grogi, dibuat santai aja". Ucap Reksa berbisik untuk menenangkan Vlorence yang sedang melakukan pemasan di sampingnya.
Game pun telah usai, setelah ini coach akan memilih para pemain baru untuk masuk di tim. Coach memberi tahu kepada para semua pemain untuk tidak kecewa, karena mungkin sewaktu-waktu ia akan salah satu pemain jika ada pemain baru yang lebih unggul dari pemain yang sudah menjadi tim."Coach achmad tidak hanya melihat dari skill saja namun juga tanda kehadiran kamu datang, jadi jangan banyak untuk membolos, walaupun kamu masuk tim tetapi kamu sering untuk membolos, maka kamu akan saya ganti dengan pemain yang lebih aktif dan rajin untuk datang latihan. Tidak peduli itu kakak kelas atau adik kelas" . jelas Coach Achmad
Setelah itu coach Achmad meminta untuk para putra berbaris rapi melingkarinya supaya ia lebih mudah untuk mengenali manakah yang pantas untuk masuk ke dalam tim.
Setelah pemilihan seleksi untuk para basket putra selesai, coach Achmad akan meilih seleksi untuk para basket putri.
Saat ini yang dinanti-nantikan oleh Vlorence. Ia merasa tubuhnya sangat bergemetar dan jantung berpacu dengan sangat cepat. Ia sudah menunjukkan yang terbaik, namun jika ia tidak terpilih mungkin ia harus lebih berusaha keras lagi.
Maryve yang ditunjuk pertama oleh coach. Tentu saja ia akan dipilih karena sejak SMP ia memiliki skill luar biasa layaknya seorang lelaki.
Coach terus menunjuk dan menunjuk para pemain basket putri untuk masuk menjadi tim utama. Hingga coach harus memilih 2 orang lagi untuk melengkapi tim utama.
"Oh ini, saya cari daritadi ga keliatan". Tunjuk coach Achmad kepada Vlorence.
Vlorence saat itu merasa sedikit tidak percaya. Ingin rasanya ia melompat setinggi-tingginya namun mungkin terlalu memalukan jika melakukan hal itu saat ini. Ia segera menuju barisan tepat dimana para pemain utama berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
FREEDOM [END]
Teen Fiction"pertahankan jika masih pantas, lepaskan jika sudah melampaui batas". Vlorence Edrea. Gadis yang tak lama lagi akan menginjakkan kakinya di masa putih abu-abu. Awal kisah baru yang ia harapkan akan lebih baik dari sebelumnya. Karena pernah merasa t...