Hai semuanyaa!!👋😆
Ga kerasa kurang 5 chapter lagi cerita ini udah selesai, jgn bosen-bosen baca ya dan stay tune terus sama semua new chapter yang bakalan aku upload⭐🥰
Jangan lupa follow dan vote ⭐ ya biar aku ga mager buat upload 😆
SELAMAT MEMBACA SEMUANYA !!!❤🥰😆
Alevia berjalan menuju kelasnya sambil menarik tangan Dhaffin yang kini pasrah mengikuti langkah gadis di hadapannya itu. Karena selesai dari kantin, Alevia tak mengijinkan Dhaffin untuk kembali ke kelasnya terlebih dahulu. Takut lelaki itu bertemu dengan mantannya walaupun Alevia tahu bahwa pacarnya itu berada pada satu kelas dan akhirnya juga pasti bertemu.
"Baliknya nanti aja, kalau bel udah bunyi".
"Kenapa?".
"Nanti kamu sama Aneska lagi". Jawab Alevia dengan cemberut karena lelaki di hadapannya itu tak peka sama sekali. Namun, berbeda dengan Dhaffin yang hanya tersenyum menggoda ke arah Alevia karena raut wajahnya itu.
"Eh, bentar". Ucap Alevia yang kemudian langsung mengambil ponsel di dalam sakunya itu karena sedari tadi berdering.
"Kenapa, Lol?". Tanya Alevia sambil mengangkat ponselnya untuk menunjukkan wajahnya.
"Gue gabut, gaada temennya. Maryve lagi pacaran sama Farzan".
"Yaelah, gue juga lagi pacaran, ganggu, deh". Jawab Alevia sambil mendekat kearah Dhaffin kemudian tak lupa untuk menjulurkan lidah, mengejek Vlorence yang disana.
"Yah, pacaran semua".
"Iya dong, lo juga pacaran sana".
"Malu. Akhir-akhir ini kita berdua jadi kaya aneh banget gitu, ga kaya dulu. Gue lihat ponsel dia aja, dia alasan mulu. Gatau apa kalau gue ini nethink mulu!".
"Dia sekarang jadi dingin banget, ya ga banget juga, sih".
"Yaudah deh, gue matiin. Selamat berpacaran".
Setelah sambungan terputus itu, Alevia kembali memasukkan ponselnya. dan kembali berbincang-bincang lagi dengan lelaki yang berada di hadapannya itu.
"Eh, Alfa udah ga sama Yunna lagi?". Pertanyaan keluar dari mulut Dhaffin itu tiba-tiba membuat Alevia berpikir keras, karena tak tahu apa yang dimaksud oleh lelaki itu.
Karena melihat raut wajah Alevia seperti orang yang sedang bingung. Kemudian Dhaffin memegang kedua pundak gadis itu dan dengan perlahan memutarkan arah tubuhnya ke pandangan awal matanya.
Dengan sontak pula, Alevia langsung membulatkan matanya lebar. Tak menyangka Alfa akan seperti ini.
"Eh, bentar-bentar. Kamu tunggu sini ya".
Dengan cepat, Alevia berlari terbirit-birit masuk ke dalam kelasnya. Langsung menghampiri dimana bangku Yunna berada. Bahkan setelahnya, Alevia langsung menarik paksa tangan Yunna untuk mengikutinya padahal gadis itu sedang sibuk menyantap bekalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FREEDOM [END]
Teen Fiction"pertahankan jika masih pantas, lepaskan jika sudah melampaui batas". Vlorence Edrea. Gadis yang tak lama lagi akan menginjakkan kakinya di masa putih abu-abu. Awal kisah baru yang ia harapkan akan lebih baik dari sebelumnya. Karena pernah merasa t...