Ujian hari ke-1
Memasuki bulan April awal, dimana selama 2 minggu akan diadakan ujian akhir semester untuk seluruh murid SMA Garuda.
Vlorence berjalan dengan lesu memasuki sekolah diikuti Maryve yang berjalan disampingnya itu. Mereka berdua tak sengaja sampai di sekolah secara bersamaan hingga kini membuat mereka jalan berdua menuju ke ruang ujian yang sama.
Kemudian, tiba-tiba tatapan Maryve mengarah pada sosok yang sedang di galaui oleh sahabatnya itu. Dengan cepqt ia menyenggol lengan Vlorence untuk memberitahunya.
Vlorence menoleh ke arah pandang yang dimaksud oleh Maryve itu. Raut wajahnya menjadi senang saat melihat sosok Fanno berjalan menuju kearahnya sambil tersenyum yang sontak membuatnya langsung berbunga-bunga.
"Elira!". Tak menyangka panggilan yang terucap keluar dari mulut Fanno itu. Ternyata lelaki itu tidak bermaksud ke arah Vlorence, tetapi Elira.
Segera lelaki itu berlari melewati kedua sejoli itu dan berlari pada Elira yang ternyata berada di belakangnya. Melihat Fanno berjalan dengan masa lalunya membuatnya semakin sakit. Terasa seperti batu besar menghimpit dadanya bahkan ia bisa merasakan hatinya yang saat ini sedang menangis hebat.
"Sabar, lupain dulu. Kita lagi ujian". Ucap Maryve kepada Vlorence untuk menenangkan gadis itu.
Waktu istirahat tiba. Keyla berada pada ruangan 4 sedangkan Aurel berada di ruang 3. Mereka berdua menghampiri kelas teman lain yang berada pada ruang 5. Kedua gadis itu bersamaan menghampiri kelas Velissa yang sekarang satu ruangan dan duduk bersama Vlorence.
Oh, ya. Kalau Bagas berada pada ruang 5 bersama dengan Reksa karena namanya Rajendra Bagas Saputra.
"Vlo, Vlo, Vlo". Panggil Keyla sambil lari terbirit birit bersama Aurel yang berlari menuju kearahnya.
"Lo, putus sama Fanno?". Tanya Aurel
"LAH PUTUS LAGI?!". Tanya Bagas teriak karena heran.
"Gatau ini putus apa ngga".
"Putus aja deh...". Sahut Velissa
"Lebih baik putus, sih!". Sahut Maryve
"Iya, sama mantan lo yang ketua koor itu aja, Vlo. Itu juga mending daripada Fanno". Ucap Keyla.
Mendengar ucapan Keyla yang seenak jidat itu membuat Reksa langsung menoleh kearahnya, dengan tatapan datar menatap gadis itu.
"Tuh, enak banget kalau ngomong".
KAMU SEDANG MEMBACA
FREEDOM [END]
Teen Fiction"pertahankan jika masih pantas, lepaskan jika sudah melampaui batas". Vlorence Edrea. Gadis yang tak lama lagi akan menginjakkan kakinya di masa putih abu-abu. Awal kisah baru yang ia harapkan akan lebih baik dari sebelumnya. Karena pernah merasa t...