Vlorence membereskan barang-barang yang berantakan diatas mejanya itu. Ia mengambil beberapa lembar uang di dalam tasnya untuk dirinya pergi ke kantin.
"Ke kantin atau ke Farzan?". Tanya Vlorence kepada Maryve
"Ke kantin dulu aja, deh, Laper".
Kemudian mereka berdua berjalan menuju ke kantin dan saat melewati koridor kelas XI, dengan kebetulan mereka berdua bertemu dengan temannya sehingga mereka juga berniat untuk bergabung dengan dua sejoli itu.
Setelah sampai di tempat, mereka semua memesan makanan terlebih dulu dan kemudian mencari tempat duduk.
"Lo kemarin gimana, Vlo?". Tanya Keyla
"Iya, katanya lo jalan?". Sahut Velissa
"Iya, tapi Fanno ngebujuk gue, jadi ga jadi jalan kaki".
"Emang ada apa, sih?".
"Gausah dibahas ya". Jawab Vlorence menatap kearah Elira "Gue udah putus kok".
"Lebih baik gitu, sih". Cibir Maryve sambil memakan sotonya.
"El, ada coach tuh, lo ga kesana?". Ucap salah satu teman Elira yang menghampirinya.
"Oh, iya". Jawab Elira langsung bangkit dari tempat duduknya "Gue duluan ya".
Setelah mengucapkan itu, semua yang berada disana bersamanya menganggukan kepalanya dan Elira segera pergi dengan membawa satu roti coklat yang berada di genggamannya.
"Anak paskib sibuk terus ya". Ucap Aurel sambil melihat kepergian Elira
"Dia juga dantonnya, ya pasti sibuk". Sahut Velissa
Setelah merasa cukup kenyang. Semua gadis itu kini memilih untuk kembali ke kelas. Mereka bersama berjalan melewati koridor itu."Ayo, ke kelas Velissa dulu". Pinta Keyla kepada kedua sejoli dulu
"Oh, gue mau ke Farzan, kak Kay".
"Vlo?".
Pertanyaan itu kemudian diberi anggukan oleh Vlorence. Kemudian, Maryve pergi meninggalkan Vlorence dengan kakak kelasnya itu dan pergi ke kelas Farzan. Sedangkan Vlorence, kini ia mengikuti ke tiga kakak kelasnya itu.
Sesampai di kelas XI-IPA2, disana Vlorence melihat sosok yang membuatnya menangis hebat kemarin. Terlihat ia disana sedang berkumpul dengan Reksa, Bagas dan beberapa teman lainnya. Namun, ia terlihat dengan tatapannya yang kosong.
Vlorence mengikuti Keyla dan yang lain berjalan menuju tempat meja guru. Keyla mengambil alih tempat duduknya, sedangkan Aurel duduk diatas mejanya dan Velissa duduk lesehan sambil bersandar di dinding tembok dan meletakkan kepalanya diatas pangkuan Keyla.
Mengetahui Vlorence yang berada disana, Fanno segera menghampiri gadis itu dengan senyuman lugunya. Namun, ketika Fanno datang menghampiri gadis itu, dengan cepat tangan Keyla menepisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FREEDOM [END]
Teen Fiction"pertahankan jika masih pantas, lepaskan jika sudah melampaui batas". Vlorence Edrea. Gadis yang tak lama lagi akan menginjakkan kakinya di masa putih abu-abu. Awal kisah baru yang ia harapkan akan lebih baik dari sebelumnya. Karena pernah merasa t...