39. BERDUKA

23 5 0
                                    

Sebelumnya aku mau ngucapin banyak terimakasih buatbkalian readers tetap yang udah baca sampai chapter ini. Ga nyangka banget sih bakal ada readers tetap di cerita ini🥺🥰

Semoga kalian makin excited sama cerita ini dan ga akan ada bosennya untuk baca dan nunggu aku up chapter terbarunyaa LOVVVVVV BANYAK BANYAKKK❤❤❤

Semoga kalian makin excited sama cerita ini dan ga akan ada bosennya untuk baca dan nunggu aku up chapter terbarunyaa LOVVVVVV BANYAK BANYAKKK❤❤❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Vlorence, bangun sayang". Ucap Sarah dengan lembut untuk membangunkan anak gadisnya yang sedang tertidur pulas itu.

Samar-samar mata Vlorence terbuka dengan mata masih mengantuk yang. Ia menatap mata mamanya yang sedang menyalakan lampu itu. Kemudian ia kembali duduk di samping ranjang Vlorence.

"Nenek meninggal, sayang". Ucap Sarah menjeda ucapannya.

"Buruan bangun ya, shalat dulu, mama ini mau ke rumah sakit, dulu".

Kemudian Sarah berlalu meninggalkan kamar Vlorence. Kini, Vlorence terbaring lama sambil menatap langit-langit kamarnya, menghela napasnya gusar dan tak kunjung bangkit dari tempat tidur. Tuhan, apakah ini nyata?

Tepat pada tanggal 31 Desember, dinyatakan nenek Vlorence sudah kembali ketangan Yang Maha Kuasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepat pada tanggal 31 Desember, dinyatakan nenek Vlorence sudah kembali ketangan Yang Maha Kuasa.

Seluruh keluarga Vlorence datang ke rumahnya, bahkan yang sedang tinggal luar kota un sedang dalam perjalanan menuju ke rumahnya. Mereka juga menunggu jenazah neneknya yang sedang dalam perjalanan menuju rumahnya. Ia bisa melihat betapa sedih keluarganya itu kehilangan sesosok wanita yang begitu berarti bagi mereka.

Bahkan, Vlorence mengira lelaki tidak bisa menangis. Namun, kini tidak. Ia melihat pamannya itu menangis, kehilangan sosok ibu. Bahkan juga Vlorence ingin menangis, tetapi ia menahannya.

Sejak 3 minggu lalu memang nenek Vlorence sudah berada di rumah sakit. Semua keluarganya tidak tega melihat tubuh tua yang sudah rapuh itu dipenuhi alat medis.

Beberapa lama kemudian, mobil ambulans tiba di depan rumah Vlorence. Para lelaki yang berada disana membantu memindahkan jenazah nenek Vlorence ke dalam.

"Vlorence, lihat ga wajah nenek untuk terakhir kalinya?". Ucap Sarah kepada Vlorence sangat lembut.

Kemudian Vlorence menghampirinya. Jenazah nenek yang tengah terbaring disana membuatnya mengingat akan masa kecilnya dulu, dimana neneknya sangat menyayanginya. Namun sesosok itu sudah tenang di alam yang berbeda.

Vlorence mengelus wajah pucat yang sudah tertidur dengan tenang itu. Kini, air mata yang ia tahan sudah turun karena ia tidak bisa menahan secara terus jika ingatannya selalu mengingatkannya pada waktu lalu.

"Nenek belum lihat aku sukses" . Bisik Vlorence sambil meneteskan air matanya "Doain Vlo dari sana ya, biar sukses seperti keinginan nenek".

Setelah mengatakannya, Vlorence membacakan doa kepada neneknya itu.

Setelah mengatakannya, Vlorence membacakan doa kepada neneknya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mama aku ngantuk". Ucap Vlorence sambil mengucek matanya itu.

"Tahan ya, sayang, demi nenek".

Kemudian ia kembali duduk. Ia bisa melihat disana seseorang yang tidur begitu tenangnya di dampingi oleh suami yang selalu menemaninya saat sakit, iya itu Kakek Vlorence.

Vlorence melihat wajah kakeknya yang kini menatap sendu istrinya itu. Ia bisa melihat tangan Kakeknya mengelus halus rambut putih neneknya dan mencium keningnya yang seketika membuat senyum Vlorence mengembang.

Kemudian kini pemandian jenazah. Sarah dan saudarinya itu bersiap untuk mengambil alih pemandian.

Vlorence kini yang tengah duduk sambil makan, menunggu pemandian jenazah selesai. Tiba-tiba suara mamanya itu terdengar memanggil namanya dan menghampirinya.

"Vlorence sayang, bantu mandiin jenazah nenek ya, karena kurang satu orang". Pinta Sarah dengan lembut

"Ayo, anak mama pinter kok".

Tanpa banyak bicara Vlorence langsung menyetujuinya. Ia segera berjalan mengikuti mamanya itu dan segera mengikuti sesuai perintah dari mamanya.

Ini adalah kesempatan yang berharga bagi Vlorence. Bisa memandikan jasad neneknya yang selalu merawatnya sejak kecil. Jika ditanya siapa yang lebih berutung, itu adalah Vlorence.

Setelah pemandian jenazah maka akan melanjutkan sesuai aturan dalam agama. Dan jika sudah mereka semua akan mengantar nenek Vlorence ke tempat peristirahat terakhirnya.

 Dan jika sudah mereka semua akan mengantar nenek Vlorence ke tempat peristirahat terakhirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC...

Ada yang mau nitip salam buat Vlorence?

Terimakasih banyak ya yang sudah sempetin buat baca🥰

SEE YOU NEXT CHAPTERRR!!!

SEE YOU NEXT CHAPTERRR!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FREEDOM  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang