Sudah sejak lama Vlorence memberi janji kepada temannya untuk mentraktir mereka di saat hari ulang tahunnya. Karena sekarang hari Minggu dan besok ia kembali ke sekolah lagi. Maka ia gunakan waktunya untuk bersenang-senang, kemudian esoknya ia siapkan dirinya untuk bertemu Fanno dan berbicara kepadanya.
Maryve dan yang lain kini sudah tiba di depan rumahnya. Kini ia terlihat sudah siap berdiri di depan gerbang rumahnya, menunggu temannya itu.
"Tumben lo cepet". Ucap Yunna dari dalam mobil
"Cepet salah, lama salah".
Kemudian Vlorence masuk ke dalam mobil, menempati kursi depan disamping Maryve. Teman yang duduk disampingnya kini sudah mendapati dirinya sedang termenung dengan raut wajah yang berbeda dari biasanya.
"Lo kenapa, Vlo? Kok cemberut?". tanya Alevia
"Nah, padahal kemarin udah ultah dirayain sama pacarnya lagi". Sahut Marissa
"Masih pacarankah?". Jawaban Vlorence membuat yang lainnya bertanya-tanya
"Udah nanti kita bicarain disana".
Vlorence menghela napasnya, berusaha menyejukkan pikirannya. Awalnya Vlorence sangat ingin sekali melupakannya, tetapi bukan salah temannya karena mereka tidak mengetahuinya. Ia ingat apa yang Reksa katakan kemarin. Lebih baik diceritakan daripada dipendam, tetapi kepada orang yang tepat.
Ke-enam gadis itu sudah sampai di tempat tujuan yang mereka inginkan. Mereka awalnya berusaha untuk melupakan hal apa yang sedang dipendam oleh Vlorence itu. Mereka bermain-main dahulu ke timezone.
Mudah sekali bagi Vlorence untuk melupakannya jika ia beramai-ramai bersama temannya. Namun jika sekali teringat, mungkin hal apapun yang membuatnya ceria saat itu hilang seketika.
Karena dirasa sudah terlalu puas bersenang-senang, akhirnya mereka memutuskan untuk mencari hidangan pengisi perut mereka. mereka mencari resto sushi terbaru yang baru saja buka di Mall ini.
Setelah mereka menemukan resto terbaru itu segera mereka masuk. Disapa ramah oleh pelayan resto yang sedang berdiri di depan. Kemudian pelayan itu membantu mereka untuk mencari tempat duduk. Dan jika mereka sudah mendapatkannya segera mereka memesan makanan.
Mereka semua mulai lupa dengan masalah Vlorenece. Ia menghela napas lega karena temannya itu tidak mengingatnya lagi dan kembali membahas masalah lain.
Awalnya Yunna membahas tentang betapa kesalnya ia kepada Alfa. Kemudian dilanjutkan yang lainnya. Namun sialnya, ini belum menjadi hoki bagi Vlorence karena yang dibahas kini menjalar hingga masalahnya, dengan Fanno.
"Oh iya,Vlo, lo yang tadi bilang di mobil, maksdunya apa?". Tanya Marissa
Kemudian karena Maryve tahu, ia mewakilkan Vlorence yang bercerita. Maryve menceritakan kejadian yang telah terjadi diantara Vlorence dan Fanno. Di ceritakan Maryve secara singkat dan jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
FREEDOM [END]
Teen Fiction"pertahankan jika masih pantas, lepaskan jika sudah melampaui batas". Vlorence Edrea. Gadis yang tak lama lagi akan menginjakkan kakinya di masa putih abu-abu. Awal kisah baru yang ia harapkan akan lebih baik dari sebelumnya. Karena pernah merasa t...