45. MELAMPAUI BATAS

7 3 0
                                    

Penasaran ga nih sama chapter ini?🤔

Tapi sebelum baca jangan lupa follow dan kasih ⭐ yaaa biar aku semangat uploadnya😆❤



OKE SELAMATT MEMBACA YAAAAA!!!!!❤❤🥰

Bel pulang sekolah yang sedari tadi sudah berbunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bel pulang sekolah yang sedari tadi sudah berbunyi. Membuat semua  murid berbondong-bondong berjalan keluar kelas untuk meninggalkan sekolah.

Kini, Vlorence melihat Fanno diikuti Reksa dan Bagas yang sedang berjalan menghampiri kelasnya. Ia menunggu lelaki itu di depan kelasnya sendiri karena Maryve dan Farzan sudah lebih dulu ke sentra kuliner bersama.

Disaat ketiga lelaki itu sudah tiba di depan kelas Vlorence. Reksa dan Bagas memilih untuk pergi terlebih dahulu meninggalkan kedua pasangan itu dengan berniat supaya tidak mengganggunya.

"Gue ke sentra kuliner dulu, ya". Ucap Bagas sambil melambaikan tangannya.

Fanno mengeluarkan ponselnya sebentar dan mengecek sesuatu yang tak diketahui Vlorence. Ia kemudian menunjukkan suatu video kepada Vlorence, tentang motor modif hal kesukaannya.

"Weh, Fan!". Panggil seseorang yang membuat keduanya menoleh kearah sumber suara. Sosok itu melambaikan tangan kepada Fanno yang memberi isyarat kepadanya untuk datang menghampirinya.

"Sebentar ya, aku ke Rio dulu. Kamu tunggu disini".

Vlorence menganggukan kepalanya setuju. Dan setelahnya, lelaki itu segera berlari kearah seseorang yang memanggilnya. Bahkan lelaki itu  lupa untuk membawa ponsel yang kini berada pada genggaman tangan Vlorence.

Daripada capek menunggu dengan berdiri ,gadis itu memilih untuk mengambil bangku yang sudah tersedia di depan kelasnya. Ia kini melihat beberapa video yang diminta lelaki itu untuk melihatnya.

Memang videonya sangat menarik, terlihat banyak motor yang beraneka macam warna. Namun, bagaimana pun motor Fanno adalah favorite Vlorence.

Karena video yang diperlihatkan oleh Fanno sudah di tonton habis oleh Vlorence. Maka ia berpikir sejenak untuk membuka roomchat yang sudah lama tak dilihatnya. Karena Fanno terus menyembunyikan ponselnya jika bertemu dengannya.

DEG!

Bahkan nama Elira masih terukir disana, dan juga Aurel. Kali ini Fanno terbukti berbohong kepadanya. Betapa kecewanya Vlorence hari ini, padahal di waktu istirahat tadi ia dengan lapang hati memaafkan Fanno. Tetapi ini benar-benar melampaui batasnya, dia berbohong.

Vlorence segera membuka pesan antara Elira dan Fanno. Itu menyakiti hatinya dimana sudah jelas terlihat bahwa Fanno masih saja mencari perhatian ke Elira, walaupun Elira tidak merespondnya.

Fanno juga terkadang menanyakan kepada Aurel hal yang biasa ditanyakan seorang lelaki kepada kekasihnya. Tetapi mengapa Vlorence tidak pernah menyadari lagak lelaki itu jika di sekolah. Ia sungguh pandai dalam bermain drama.

FREEDOM  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang