Kini , seperti biasanya Vlorence dan Maryve sedang berada di kantin bersama dengan geng kakak kelasnya itu. Bahkan juga ada Farzan dan Elira yang jarang sekali bergabung disana menjadi bergabung bersama dengan yang lainnya.
Tingkah Fanno sekarang dan yang kemarin terlihat sangat berbeda. Sesudah lelaki itu meminta Vlorence untuk kembali kepadanya. Sifatnya berubah menjadi sangat pendiam. Namun, kini ia berubah sangat drastis lagi dan menunjukkan ke romantisannya di depan yang lainnya. Tidak seperti biasanya.
Dengan perasaan Vlorence yang labil, membuatnya semakin berpikir dan terus berpikir dengan tingkah lelaki yang selalu tak bisa ia tebaknya.
Keromantisan ini membuat Vlorence senang, namun juga kesal. Apakah ia melakukannya hanya untuk menunjukkannya kepada mantannya itu?. Vlorence sendiri bahkan tidak bisa menjelaskan apa yang sekarang sedang ada di pikirannya.
"Besok lo tanding jam berapa?". Tanya Reksa kepada Vlorence
"Jam 10 kayaknya".
"Jam 10 itu kita berangkatnya , Vlo". Sahut Maryve
"Kalau Kak Reksa sama Kak Bagas jam berapa?".
"Kita berangkat jam 6". Jawab Bagas.
Kemudian, percakapan Vlorence dengan yang lain terhenti seketika saat ia merasa getaran pada saku roknya. Segera ia mengambil benda yang berada dalam sakunya dan mengeceknya.
Nomor tidak dikenal yang tiba-tiba mengirimkan pesan kepada Vlorence. Segera ia membuka ponselnya yang terkunci dan mengecek foto profil dari pemiliknya. Jika dilihat itu bukan seperti seorang penjahat. Namun, seperti remaja lelaki seumurannya.
Kelas Vlorence mendapatkan jamkos pada saat ini. Sehingga, ia bersama dengan teman yang lainnya merencanakan untuk menonton film horor bersama dengan layar yang biasa digunakan untuk presentasi.
Ketika ia melihat filmbersama dengan yang lainnya, tiba-tiba ia mengingat pesan yang belum di balasnya saat berada di kantin tadi. Segera ia mengambil ponselnya dan membalasnya.
*CHAT
Unknown
haiVlorence
ini siapa?Unknown
aku FeriVlorence
ok, ada apa?Unknown
gpp pengen kenalan aja
simpen nomer aku yaSetelah itu, Vlorence keluar dari roomchatnya dan beralih untuk menyimpan nomor lelaki itu. Sekali lagi, ia kembali mengecek foto profil dari lelaki itu, bahkan sekarang ia memperbesarnya dan memperhatikan dengan baik-baik.
"Ganteng sih, tapi kayanya kaku". Ucap Vlorence dalam hati
KAMU SEDANG MEMBACA
FREEDOM [END]
Ficção Adolescente"pertahankan jika masih pantas, lepaskan jika sudah melampaui batas". Vlorence Edrea. Gadis yang tak lama lagi akan menginjakkan kakinya di masa putih abu-abu. Awal kisah baru yang ia harapkan akan lebih baik dari sebelumnya. Karena pernah merasa t...