Hai sobat-sobatkuhhh👋💗
Apakabar semuanya, nih?
Aku harap kabar kalian baik terus yaa dan selalu baca cerita ini heheheh😆Chapternya udah mau selse nih, tapi masih terpantau ada yang baca aja dan belum follow. Sedihnya...jgn lupa follow yaa everyonee😔😘
langsung cus aja ya,
SELAMAT MEMBACAAA!💋Vlorence semakin menangis dengan ucapan yang dilontarkan oleh Fanno. Baru saja beberapa hari hubungan mereka berdua membaik. Namun sekarang, ini yang lebih parah. Vlorence akan selalu mengingat kejadian buruk ini.
"GUE UDAH LAKUIN APAPUN! APAPUN BUAT LO FAN!!". Ucap Vlorence berteriak sambil memukul-mukul tubuh lelaki yang ada di hadapannya itu.
"Sabar, Vlo". Ucap salah satu teman kelas Fanno yang terlihat ketakutan akan kemarahan Vlorence saat ini.
"SEMUA KELUAR!". Teriak Reksa sambil menggebrak papan tulis kelas.
"Iya, ayo semua keluar, ayo-ayo". Pinta Keyla.
Kini, seisi kelas berbondong-bondong berjalan menuju keluar kelas hingga menyisahkan kedua pasangan itu yang kini sedang berdebat.
"Hei, emang kita sekarang pacaran?".
"Emang gue kemarin minta lo balikan? Ngga kan?".
Ucapan yang semakin membuat bingung juga langsung menyayat hati Vlorence, Hal itu membuat gadis itu semakin menangis deras.
"Dulu gue perjuangin lo mati-matian, Vlo. Tapi lo apa?nyepelehin gue".
"Dulu gue juga yang selalu ngajak balik, lo".
"Anggep aja ini karma buat lo. Udah ngelakuin sampai luar batas.". jelas Fanno "Lo kira gue ga capek perjuangin lo, huh?".
"Apapun lo nyalahin gue. Nuduh-nuduh gue yang masih sayang sama ini lah itu lah. Lo pikir ga capek dituduh mulu?". Ucap Fanno menjeda ucapannya "Coba deh lo jadi gue, pasti juga capek".
"Jangan gue terus, sekarang giliran lo yang perjuangin gue".
"Kalau mau balikan, ya ajak gue balik. Jangan gue mulu".
Ucapan demi ucapan yang keluar dari mulut Fanno membuat Vlorence hingga tak bisa berkata-kata lagi. Memang jika perbuatan menuduh Vlorence kepada Fanno itu benar.
Tetapi selain itu, semua yang terucap dimulut Fanno adalah hal kecewa yang selama ini di rasakan oleh Vlorence bukan lelaki itu saja. Bahkan, perasaan takut yang selalu di takutkan oleh Vlorence selalu menjadi kenyataan. Seperti sekarang ini.
"Fan, tapi lo juga yang selalu bikin gue kecewa...".
"Kenapa lo malah balik nuduh gini...". jawab Vlorence dengan lesu sambil menundukkan kepalanya. Kini, ia semakin tak tahan dengan matanya yang semakin membengkak.
KAMU SEDANG MEMBACA
FREEDOM [END]
Teen Fiction"pertahankan jika masih pantas, lepaskan jika sudah melampaui batas". Vlorence Edrea. Gadis yang tak lama lagi akan menginjakkan kakinya di masa putih abu-abu. Awal kisah baru yang ia harapkan akan lebih baik dari sebelumnya. Karena pernah merasa t...