Sore ini aku dan Bima baru keluar dari kelas, karena memang hari ini jadwalku dan jadwalnya padat. Begitupun dengan Agha, justru Agha lebih padat jadwalnya daripada aku dan juga Bima. Jadi aku dan juga Bima menunggunya di kantin kampus.
Sebenarnya memang selalu seperti ini biasanya, cuma yang kurasa hari ini sangatlah berbeda. Aku jadi agak canggung padanya, mungkin gara - gara aku menurutinya tentang persoalan kemarin?aku juga tidak tahu. Tapi itu tidak membuatku berhenti atau jadi menjauhinya, karena memang kita juga teman di frat tidak mungkin kan kalau tiba - tiba aku jadi menjauhinya?toh dalam hatiku yang paling dalam aku merasa senang telah diperhatikan olehnya walaupun gara - gara hal kecil.
Bima membawakanku minuman segar lalu duduk tepat didepanku, ia memperhatikanku terus menerus sambil menatapku dalam. Aku tahu, tatapan itu bukan tatapan biasanya. Jadi aku memberanikan diri untuk bertanya "ada apa?mengapa kau menatapku seperti itu?"
"Sepertinya aku sedikit gila" ucap Bima sambil tertawa
"Mengapa memangnya?"
"Kau mengesankan"
"Tiba - tiba saja?" Tanyaku heran
"Dari awal bertemu sebenarnya, tapi semenjak kemarin aku melihatmu sedikit lebih membuatku tertarik terhadapmu" ungkapnya
"Bim?" Ucapku masih terkejut
"Tidak - tidak, aku tetap masih memikirkan Anna dan juga Agha. Aku hanya bilang saja padamu. Jangan salah paham" ucapnya buru - buru padaku
"Tidak apa apa, malah aku senang mendengarnya" ucapku malu - malu
Rasanya sekarang ini seperti aku sedang pendekatan dengan Bima. Karena tiba - tiba saja dia begitu sangat jujur, tertarik maksud dia itu apa ya?aku yang pura - pura bodoh atau aku yang pura - pura tidak mengerti?well, sebenarnya aku mengerti arah pembicaraannya.
"Senang?" Ucapnya terkejut
"Uhm. Mungkin kau bisa lihat dari mataku, aku pandai berkata lewat mata"
Jimin langsung menatapku dalam sambil menopang dagunya dihadapanku, kulihat dia tersenyum manis.
"Jangan tersenyum, senyummu manis." Ucapku sengaja membuatnya tersipu malu
"Hei, kau nakal. Ku bilang Agha hyung ya?"
"Maka akan ku bilang juga pada Anna apa yang kau lakukan padaku" tantangku padanya
Lalu kita berdua saling menertawakan ancaman kita masing - masing. Ini sudah diluar batas sebenarnya, tapi jika hanya kata - kata manis saja yang keluar tidak masalahkan?
Disaat Nadine dan Bima asik sedang mengobrol dan bercanda tiba - tiba saja Sunghoon menghampiri ke meja Nadine dan juga Bima.
"Nadine seonbae, Bima seonbae" sapanya pada kita sambil membungkukkan badan
"Hai Sunghoon, kita mengobrol santai saja, cukup panggil aku Nadine"
Dan Bima pun hanya tersenyum dan mengangguk sopan pada Sunghoon.
Lalu kulihat Sunghoon menggaruk tengkuk lehernya "umm jika Nadine saja itu tidak sopan sepertinya, kalau aku panggil noona saja boleh tidak?jika tidak boleh maka tidak apa apa" ucap Sunghoon
"Tentu saja Sunghoon, kau mau kemana?"
"Ah terimakasih Noona, aku hanya menyapamu saja ko. Tadi kebetulan dari jauh kulihat noona"
"Ah begitukah?sini duduk dulu bergabung dengan kami" ucapku
"Tidak noona, aku akan langsung saja. Sampai bertemu lagi, mari noona mari Bima seonbae"
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden ✔️ [MMS]
FanfictionKurasa hubungan terlarang ini bukan hanya kita berdua saja yang menjalani. Ternyata dibelakang kita, mereka pun sama. Mungkin bedanya, mereka dengan orang lain, bukan dengan kekasih sahabatnya. Bahkan kita saling mendambakan satu sama lain tetapi ti...