Part 42

19 4 1
                                    

Bima terlihat masih terkejut dengan apa yang aku ucapkan tadi.

"Maksudmu tekad apa?untukku, untukmu dan hubungan kita?apa maksudnya Nad?" Tanyanya penasaran

"Aku mau...

Kita...

Mengakhiri hubungan terlarang kita" Ucapku menahan tangisku

"NADINE?! Apa yang kau bicarakan?tidak - tidak kau bercanda" ucapnya sambil berhamburan memelukku erat

"Aku tidak sedang bercanda Bim. Aku serius. Aku sudah pikirkan ini secara matang, selama disini aku berpikir bagaimana solusinya dan mungkin ini adalah jalan terbaik untuk hubungan terlarang ini." Ungkapku masih tenang

"NAD?! Kau gila. Itu bukan solusi. Kau ingin aku bagaimana?akan kucoba untuk ku rubah jika kau tidak suka dengan perlakuan atau sifatku yang pencemburu ini, Nad. Please, kita bisa obrolkan dengan baik. Tidak harus mengakhiri hubungan kita ini" ucap Bima protes dengan keputusanku

"Aku hanya ingin mengakhiri hubungan terlarang ini saja Bim. Kita sudah terlalu jauh dan juga salah mengenai hubungan kita ini. Hanya hubungan kita yang berakhir, jika kau butuh aku, aku tetap ada Bim. Kau masih bisa mengirimiku pesan. Kau masih selalu ada disini" ucapku menunjukkan tatto yang kubuat untuknya

Bima meneteskan kembali air matanya "lalu kau anggap aku apa kemarin?apa kau tidak berpikir hal yang sudah kita lalui? Kau bisa meninggalkanku? Nad, kau sedang emosi sekarang. Aku akan pergi jika kau masih ingin sendiri"

Aku pun tak tahan menahan tangisanku "Banyak yang aku pikirkan mengenai hal - hal yang telah kita lalui, kau tahu canduku adalah kamu. Tetapi aku tidak bisa untuk keadaan saat ini, Bim. Terlalu banyak kesalahan yang telah kuperbuat. Dan sudah kubilang, yang berakhir hanya hubungan kita. Jika kau masih membutuhkanku, aku ada. Kau tinggal hubungi aku. Tetapi aku tidak ingin melanjutkan status kita saat ini. Kau mengerti maksudku kan?hanya status yang ingin ku akhiri"

Bima terlihat bingung "hanya status saja yang berakhir? Tetapi kita masih bisa tetap seperti ini?" Tanyanya semangat

Maafkan aku Bim berkata seperti itu, hanya alasan mengakhiri status kita saja yang mungkin bisa membuatmu menyetujui apa inginku. Aku ingin lepas dari semuanya.

Aku pun membasuh air mataku dan tersenyum lalu mengangguk "iya Bim, aku ingin kita mengakhiri status kita saja. Bisakah?"

Bima tampak berpikir lama hingga akhirnya dia memberikan beberapa pertanyaan "apa alasanmu ingin mengakhiri status kita?"

Aku tidak tahu akhirnya akan seperti ini, sudah kuduga tidak gampang jika aku memutuskan statusku dengannya "karena kupikir aku butuh sendiri hanya hidup bersama diriku. Tidak terikat status apapun agar semuanya terasa lebih mudah. Aku kesulitan jika terikat status. Entah denganmu atau dengan Agha."

Contohnya seperti saat aku mempunyai teman lelaki baru, jika aku memiliki kekasih dan terikat status dengannya, aku tidak bisa melakukan hal yang aku inginkan dan butuhkan. Yang mereka lakukan hanya cemburu dan cemburu. Aku tidak bisa jika terus - terusan pada akhirnya bertengkar mengenai hal yang kurasa aku tidak melakukan kesalahan apapun.

"Mengapa kau bilang begitu setelah semua hal yang telah kita lewati bersama Nad? Kau lupa hal apa aja yang telah kita lalui kemarin? Apa kau begitu susah denganku sampai kau melupakan hal - hal manis kita?" Ucapnya lirih

"Bim.. kubilang hanya status yang ku akhiri, tidak dengan yang lainnya. Kau masih bisa jika ingin memelukku dan menciumku. Kau masih bisa bermanja - manja padaku. Ku pastikan itu" ucapku bohong

Bima mengedipkan matanya beberapa kali "kau sedang tidak berbohong kan sekarang?"

Aku tersenyum manis sangat manis "kelihatannya aku sedang berbohong memangnya?" Tanyaku balik

Forbidden ✔️ [MMS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang