Selesai dengan membersihkan diri, menyiapkan baju Agha, kini Nadine berada dikamarnya sendirian. Sebelum tidur ia menyalakan tv untuk menonton film. Tetapi disaat ditengah - tengah menonton, Nadine merasakan perutnya perlu diisi sesuatu yang mengenyangkan. Akhirnya ia pun beranjak dari tempat tidurnya, lalu keluar dari kamarnya menuju ke dapur bawah untuk melihat apa yang bisa ia makan.
Sambil mencari - cari makanan apa yang bisa mengenyangkan perutnya, Nadine dikejutkan oleh seseorang yang menepuk pundaknya pelan "Nad?"
Nadine pun langsung menoleh kearah pundak yang ditepuknya "kamjagiya! Aish Bima!"
Bima pun terkekeh melihat Nadine terkejut karenanya "padahal aku hanya menepuk pundakmu saja, well sedang apa?ini hampir setengah tiga Nad, kau lapar?"
"Justru karena sudah jam segini makannya aku kaget, Bim! aku sedang mencari makanan yang bisa membuat perutku kenyang, aku kelaparan" ucap Nadine sambil memegang perutnya
"Mau kubuatkan ramyeon?dengan telur dan daging?"
"Tidak, itu terlalu repot. Bagaimana kalau kita makan ramyeon cup saja?"
"Aku tidak akan makan, Nad. Aku temani saja maukah?" Tanya Bima yang duduk di kursi minibar
"Lalu kenapa kau kesini jika tidak makan? Dan aku tidak perlu ditemani, lagian kasihan Anna nanti mencarimu, Bim" Ucap Aluna sambil membuka lemari kitchen set itu
"Umm karena terbangun dan aku merasa haus ingin meminum air dingin, lalu kulihat ada seorang wanita yang sedang mencari - cari sesuatu didalam kulkas. Tidak usah khawatir, ia sudah tertidur lelap jadi Anna tidak akan mencariku. Gapapa ya aku temani?" Sambil menopang dagunya gemas
"Jika begitu, terserahmu saja"
"Well, kalau terserahku berarti aku hanya akan menatapmu saja sekarang" sambil tertawa dengan mata yang hampir menghilang itu
"Oke baiklah, tatap aku sampai kau kenyang" sahut Nadine sambil duduk dihadapan Bima dan mulai memakan ramyeon cupnya
"Bahkan setiap kali, setiap detik dan setiap hari aku menatapmu, aku tidak pernah kenyang dan puas, Nadine"
"Jangan bicara omong kosong, Bima"
"Sudah, teruskan saja dulu makanmu. Jangan banyak bicara Nadine nanti kesedak"
Nadine langsung tertawa mendengar perkataan Bima "padahal kamu yang mengajakku berbicara daritadi"
"Ya lagian masa aku hanya diam saja, By the way, kenapa sendirian?Agha hyung distudio ya?"
"Umm, sepertinya ada pekerjaan dengan Tae. Ia meminta izinku untuk tidak menemaniku malam ini"
"Waw, seorang Agha hyung sampai meminta izinmu dulu untuk mengerjakan project distudionya?" Tanya Bima terheran - heran mendengar ucapan Nadine
"Hei, tapi tetap saja pekerjaan adalah hal utama baginya. Dan aku tidak merasa terbebani dengan itu. Asalkan dia ingat waktu untuk makan dan istirahat" tutur Nadine lembut
"Berarti kau termasuk wanita yang pengertian ya?"
"Mungkin. Karena aku tidak suka bila aku dihalang - halangi juga tentang pekerjaan. Jadi selagi Agha sibuk dan itu tentang pekerjaan aku tidak akan melarang dan menghalang - halanginya."
**
Tidak terasa waktu menunjukkan pukul 4 subuh, Bima dan Nadine masih asik mengobrol dan bercanda, dan mereka pun tidak sadar Agha menuruni tangga dan menghampiri keberadaan mereka.
"Nad, Babe" panggilnya sambil memeluk pinggang Nadine dan mencium pipinya
"Agha?ko malah turun?"
"Kenapa?aku mengganggu?" Ucap Agha dengan wajah dinginnya
"Bukan, sayang. Kan kau pasti sibuk kenapa malah kebawah"
"Abisnya, aku kekamar kamunya gaada. Ini udah jam 4 subuh Nadine, akukan sudah suruh kau tidur sedari tadi. Ko malah asik ngobrol disini?" Ucap Agha dengan tangan kanan yang bersandar pada meja dan tangan kirinya berada dipinggangnya
"Sepertinya aku duluan ya?night hyung, night Nad" ucap Bima yang tidak enak berada diantara dua orang yang sedang berselisih itu
"Oke Bim, night. Thank you udah temenin makan tadi" sahut Nadine yang agak berteriak sedikit karena Bima sudah mau menaiki tangga
"Nadine.." ucap Agha lirih
"Ya sayang"
"Jawab aku, kenapa gak tidur?ini sudah subuh Nadine"
Lihatkan?bahkan Agha hanya takut karena aku belum tertidur pada waktu subuh gini bukan karena aku mengobrol dengan lelaki lain dan bercanda gurau berdua. Aneh memang.
"Tadi perutku terasa lapar, jadi aku memutuskan untuk kebawah dan membuat ramyeon cup. Lalu ada Bima dan aku ditemani makan deh olehnya"
"Kau tahu itu tidak bagus bukan? Tau begitu aku tidak usah berada distudio"
"Iya aku tahu, yasudah maafkan aku ya?kau masih harus distudio apa mau tidur?"
"Ujung - ujungnya selalu begitu. Yasudah ayo kekamar, biar aku keloni."
Lalu langsung saja tangan Nadine di tarik halus untuk mengikuti langkah Agha.
"Akukan bertanya, kau harus ke studio lagi atau tidak Agha?" Nadine mendengus kesal
"Aku harus kembali, makannya kau jangan lama - lama tidurnya kasihan Tae sendiri"
"Jika aku tidur di studio bagaimana?aku tidur disofa, temanimu sebentar supaya kau tidak usah cek cek aku kekamar"
Agha langsung memasang wajah sinis "tidak ada tidur disofa, sudah begadang mau tidur disofa pula. Sudah ayo"
"Padahal niatku baik, Agha.."
Dan akhirnya Agha pun kembali ke studionya karena Nadine memaksa tidak ingin ditemani dan kasihan juga pada Taehyung yang ditinggal lama sedari tadi. Padahal keinginannya berbanding terbalik, tapi karena ini adalah hal pekerjaan mau tidak mau Nadine harus menerimanya.
To be Continued...
Nadine masih gak bisa tidur. Padahal biasanya kalau baru beres makan itu ngantuk. Huh!
With Love,
My Min Sugar
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden ✔️ [MMS]
FanfictionKurasa hubungan terlarang ini bukan hanya kita berdua saja yang menjalani. Ternyata dibelakang kita, mereka pun sama. Mungkin bedanya, mereka dengan orang lain, bukan dengan kekasih sahabatnya. Bahkan kita saling mendambakan satu sama lain tetapi ti...