Setelah menempuh perjalanan panjang selama berjam - jam lamanya, akhirnya aku pun sampai di Los Angeles pagi hari. Perjalanan yang panjang selama 11 jam di atas udara sana dan 11 jam juga aku hanya menangis dan banyak meneteskan air mata tidak tidur sedikitpun. Untungnya aku duduk sendirian di pesawat tadi walaupun ada beberapa pasang mata yang melihatku dalam langkahnya tetapi aku tidak menghiraukan mereka karena terlalu fokus pada pikiran dan kesedihanku ini.
Sesampainya aku di LA, aku diarahkan dan mulai mengikuti beberapa orang yang menjadi suruhan oppaku untuk menuju mobil yang sudah dipersiapkan untuk menjemputku, tidak lupa juga ia memberikan nomor telepon yang baru untukku.
Aku sudah lihat mobilnya dan ternyata oppaku sendiri yang menjemputku dengan beberapa ajudannya. Lalu aku berlari dan langsung memeluknya hangat karena aku sangat merindukannya.
"Oppa!!" teriakku sambil berlari menuju ia berada
"hei baby, welcome home. Aku sangat merindukanmu" ucap Wonbin pada Nadine
Aku masih memeluknya erat dan mengangguk semangat "uhm aku juga sama sangat merindukanmu oppa, apa kau tidak sibuk sampai menjemputku kebandara?" tanyaku heran karena ini sudah pukul setengah 10 pagi yang dimana harusnya oppaku berada dikantor dan meeting seperti biasanya karena ia sangat sibuk.
"Aku sengaja mengambil waktu cutiku karena akan menyambut kedatanganmu, baby. Well seharusnya kau membuka kacamata hitammu seperti ini" ucapnya sambil membukakan kacamata hitam yang masih berada dimataku
Belum sempat aku menahan kacamataku pergi dari mataku ini, tangan Wonbin oppa lebih cepat dari dugaanku, yang dimana akhirnya mata sembabku terekspos dengan bebasnya.
"Nadine, mengapa kau banyak menangis?" tanya Oppaku terkejut melihat mataku yang super sembab ini
"Aish oppa ini sangat silau! *protesku yang langsung merebut kacamata hitam yang diambil olehnya dan memasangkannya kembali* uhm.. hanya saja aku sedih harus meninggalkan kota Seoul yang sudah memiliki banyak kenangan indah didalamnya" ucapku bergetar karena ingin mengeluarkan air mataku lagi
Lalu Wonbin dengan sigap langsung memeluk Nadine dan mengelusnya hangat "ssttt sudah, kau tidak boleh banyak menangis seperti itu lagi Nadine. Kau masih akan bisa ke Seoul lagi jika kau merindukannya"
Responku hanya mengangguk dan tersenyum manis karena aku tidak ingin memperlihatkan lagi rasa sedihku didepan Wonbin oppa karena itu hanya akan membuatnya sedih memikirkanku, aku tidak mau membuatnya kesusahan karena aku pindah kesini.
"Oppa, ayok cepat kita pulang. Aku merindukan kamarku" ucapku bohong
Wonbin pun mengangguk mengikuti mau Nadine. Mereka pun pergi menuju rumah mereka yang berada di Los Angeles. Nadine sangat manja pada Wonbin saat dimobil, karena ia belum beristirahat sama sekali, ia pun tertidur dipangkuan sang kakak Wonbin. Wonbin pun perlahan membuka kacamata hitam Nadine dan menatapnya dalam lalu ia mengusap surainya lembut dan mulai meneteskan air mata tanpa disadarinya, untungnya air mata Wonbin tidak mengenai wajah Nadine.
Kau pasti sangat kesusahan ya Nad disana? Apa sebegitu beratnya meninggalkan Seoul sampai - sampai kau kesusahan seperti ini? *batin Wonbin berbicara
Sebenarnya jarak dari bandara kerumah mereka hanyalah beberapa menit saja, tetapi Wonbin sengaja menyuruh supirnya untuk memutarkan arah mobilnya agar Nadine bisa beristirahat sejenak dalam pangkuannya.
Setelah dikira sudah cukup untuk Nadine beristirahat sejenak akhirnya Wonbin menyuruh supirnya untuk berlaju menuju kerumahnya dan tidak lama pun sampai. Wonbin mengusap pipi Nadine lembut untuk membangunkannya secara perlahan.
"Baby, Nad.." panggilnya
"hmm" ucap Nadine lilir dan masih memejamkan matanya
"katanya kau ingin segera sampai dirumah untuk melihat kamarmu? ini kita sudah sampai" ucap Wonbin lembut
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden ✔️ [MMS]
FanfictionKurasa hubungan terlarang ini bukan hanya kita berdua saja yang menjalani. Ternyata dibelakang kita, mereka pun sama. Mungkin bedanya, mereka dengan orang lain, bukan dengan kekasih sahabatnya. Bahkan kita saling mendambakan satu sama lain tetapi ti...