Cahaya matahari perlahan masuk memenuhi sudut-sudut kamar hotel ini. Tebalnya gorden berwarna putih gading nyatanya tidak bisa menghalangi cahaya itu masuk ke dalam ruangan. Perlahan aku membuka mataku dengan beratnya, kulihat jam di ponselku ternyata sudah menunjukkan pukul satu siang. Nampaknya bukan hanya cahaya matahari saja yang membangunkan tidurku, tapi juga harum ramyeon dan beberapa pendamping lainnya yang ku tahu berarti Jungkook sudah bangun dari tidurnya.
Aku pun membuka selimutku dan tidak lupa mengikat rambutku dan meminum air mineral yang berada diatas nakas. Aku membuka pintu kamarku lalu kulihat Jungkook sedang makan di ruang televisi.
"Siang Koo" sapaku
Sambil mulut yang penuh dengan makanan ia pun menanggapiku "siang, Nad. Kau mau kubikinkan ramyeon juga?"
Aku pergi menghampirinya "tidak usah, aku bisa sarapan nanti Koo. Apa Bima belum menghubungimu?" Tanyaku penasaran
"Belum, sepertinya ia belum bangun dari tidurnya karena jika sudah, tidak mungkin ia tidak menghubungiku untuk bertanya tentangmu"
Aku pun hanya mengangguk dan setuju dengan perkataannya.
"Kau kembali kapan Koo?" Tanyaku lagi
Masih dengan santapannya ia pun menjawab pertanyaanku "tadinya aku ingin menunggumu sampai kau pergi, tetapi sepertinya itu tidak memungkinkan jika situasinya tiba - tiba kau menghilang dari Bima. Aku tidak ingin dicurigai lagi olehnya jika aku tahu kemana kau pergi. Aku ingin pura - pura tidak mengetahui rencanamu jadi sepertinya aku akan pulang setelah aku menyelesaikan sarapanku"
"Aku terus merepotkanmu dan membuatmu berbohong terus pada Bima dan yang lainnya ya Koo?maafkan aku" ucapku merasa sangat bersalah padanya
"Iya kau membuatku terus berbohong pada orang - orang" candanya
"Setelah aku pindah ke LA sana, kau bisa bebas Koo. Hanya satu saja yang kau harus tutupi tentang tempat dimana aku tinggal nanti. Karena aku tidak ingin Agha tahu. Bisakah?" Ucapku terdengar sedikit memohon
Jungkook pun mengangguk setuju dengan permintaanku "tapi..." ucapnya mengantung perkataannya
"Tapi?" Tanyaku
"Jika suatu saat nanti aku sudah tidak tega dengan Bima, aku akan memberitahu kepindahanmu kemana" ucapnya tanpa meminta persetujuanku
Aku tersenyum pasrah, tetapi itu tidak masalah jika hanya Bima tahu aku pindah ke negara mana, lagi pula LA kan besar dan juga aku tidak pernah menyinggung tentang kakak-ku tinggal didaerah mana jadi kurasa itu tidak masalah.
"Baiklah, terimakasih ya Koo?" Ucapku yang lagi - lagi air mataku lolos begitu saja dari mataku
Lalu Jungkook terlihat kesal melihatku menangis lagi "aish Nadine tidak usah menangis lagi, nanti pokoknya ketika kau sudah sampai disana kau harus menghubungiku. Aku tidak ingin kau lupa padaku" pintanya
Aku pun tersenyum "iya Koo pasti"
Setelah perbincangan kami, tidak lama Jungkook pun berpamit untuk kembali ke frat. Sebelum ia kembali aku pun memeluknya erat bermaksud untuk menyampaikan rasa terimakasihku dan juga pelukan perpisahan.
"Koo, terimakasih banyak atas segalanya uhm?maafkan aku sering merepotkanmu selama aku keluar dari frat. Jika situasi sudah memungkinkan untuk memberitahu Bima tentang kepindahanku tolong sampaikan maafku padanya dan sampaikan terimakasihku juga untuknya. Oh dan juga salamkan salamku untuk teman - teman di frat sana, aku tahu ini sangat mendadak sekali tetapi ini sudah menjadi keputusan dan juga pilihan jalanku untuk melanjutkan kehidupanku kedepannya, pasti sesekali aku akan kembali kesini, kau pun harus main ketempatku nanti ya?" Ucapku diselingi dengan tangisku yang semakin menjadi ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden ✔️ [MMS]
FanfictionKurasa hubungan terlarang ini bukan hanya kita berdua saja yang menjalani. Ternyata dibelakang kita, mereka pun sama. Mungkin bedanya, mereka dengan orang lain, bukan dengan kekasih sahabatnya. Bahkan kita saling mendambakan satu sama lain tetapi ti...