Part 41

11 3 2
                                    

Keesokan harinya pun tiba. Semalam aku tidak menanyakan Anna Gantari yang ia bilang itu siapa dan yang mana orangnya. Karena ku takut aku terlalu mencampuri urusannya. Mungkin memang nama Anna Gantari tidak hanya satu dikota Seoul, jadi aku berpikir positif dan membahas hal yang lain tadi malam.

Siang ini, aku sedang bersiap diri dan membereskan barang bawaanku untuk kepulanganku nanti malam. Aku tidak tahu akan jadi seperti apa ketika aku sampai ke frat.

Aku sengaja memilih penerbangan malam agar anak - anak di frat tidak terlalu ribut dan juga aku berencana akan menghubungi Jungkook atau Bima jika sudah sampai di Bandara Incheon.

Bibi Juan tadi pagi sudah datang kesini dan ia pun mengetahui aku akan pulang malam ini. Lalu bibi Juan pun menyampaikan salam dari Christian yang kebetulan tidak bisa datang atau mengantarkanku ke Bandara karena kekasihnya mau datang. Tidak lupa bibi Juan pun menyampaikan pesan dari Ian untuk memberikan secarik kertas yang berisi nomor telfonnya. Dia pemberani. Padahal untuk apa ia memberikan nomor telfonnya kan? Tetapi yasudahlah, lalu ku masukkan kedalam tasku.

Disaat aku sedang sibuk merapihkan baju - bajuku kedalam koper, tiba - tiba suara lelaki yang sangat ku tahu itu siapa menyapaku dingin.

"Bagaimana rasanya minum berdua bersama lelaki lain disaat para lelakimu mengkhawatirkan keberadaanmu dimana, Nad?" Tanyanya dingin

Aku sangat tahu wangi ini wangi siapa, suara ini suara siapa. Dia Bima. Aku gemetar lemas karena aku belum siap untuk menghadapinya dan menyelesaikan masalah saat ini.

"Bima?" Ucapku terkejut sambil membelalakkan kedua mataku karena melihatnya datang ke villa ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bima?" Ucapku terkejut sambil membelalakkan kedua mataku karena melihatnya datang ke villa ini

"Uhm ya, aku Bima. Kenapa?kau sangat terkejut aku mengetahui perselingkuhanmu lagi?" Tanyanya tegas

"Ba-bagaimana kau tahu?" Tanyaku gugup

Bima pun tepuk tangan ditambah dengan seringaian dinginnya "waw, kau sampai gugup seperti itu?jadi ini alasan kau pergi? Lalu mematikan ponselmu dan tidak pulang beberapa lama? Sebegitu kurang Agha dan aku dimatamu Nadine?"

"Aku bertanya bagaimana kau tahu villa ini?biar kau jawab lalu ku akan ceritakan apa yang ingin kau tahu" ucapku pasrah

Bima mondar - mandir didepanku dengan keresahannya "Bagaimana lagi caranya?tidak banyak orang yang tahu bukan?kau sudah tahu siapa orangnya tanpa ku sebut. Jadi ini tempatmu berselingkuh dengan lelaki lelaki yang lainnya?!" Ucap Bima sambil berteriak

Aku pun refleks melemparkan gelas yang berada dekat denganku *praaang* lalu aku berdiri menghampirinya, kulihat matanya tajam sambil meneteskan air mata yang tiba - tiba jatuh begitu saja. Tidak lupa kakiku yang terluka karena tidak sengaja menginjak serpihan kaca dilantai.

"Begitukah kau melihatnya? Mengapa tidak kau tanya baik - baik padaku mengenai apa yang kau lihat? Apa ini baik bagimu jika kau langsung marah padaku tanpa tahu penjelasan apapun?" Tanyaku gemetar

Forbidden ✔️ [MMS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang