Keesokan harinya aku terbangun. Tapi kurasa ini sudah bukan pagi lagi. Dan kurasakan aku tidak enak badan saat ini, aku memegang dahiku. Dan ternyata badanku hangat. Sudah kupastikan aku demam saat ini, sayangnya aku tidur dikamar tamu jadi aku tidak bisa mengecek suhu tubuhku serta meminum obat. Jadi aku bangun bermaksud untuk kekamar atas, sesaat saja aku mau berdiri. Ternyata aku tidak kuat bangun, kepalaku rasanya pusing sekali.
Akhirnya aku menghubungi Jungkook, karena jika aku menghubungi Bima takutnya ia sedang bersama Anna, aku takut terjadi salah paham.
Nadine
Kook, kau sudah bangun?aku bisa minta tolong?5 menit berlalu, Jungkook masih belum membalas pesanku. Tetapi tidak lama setelah aku akan menghubunginya kembali, Jungkook pun membalas.
Jeon Jungkook
Aku baru terbangun Nad, apa yang bisa ku bantu?Nadine
Bisa minta tolong bawakan aku thermometer dan obat demam?maafkan aku, aku tidak bisa bangunJungkook tidak membalas pesanku lagi, aku bingung harus minta tolong pada siapa lagi. Karena aku tidak tahu siapa saja yang berada dirumah ini sekarang. Tak lama setelah aku menunggu pesanku dibalas, terdengar pintu terbuka langsung begitu saja. Tetapi yang datang bukan Jungkook, melainkan Bima.
"Bima?ada apa?" Tanyaku heran karena ia terlihat panik saat ini
Sesaat aku mau bangun untuk bersandar pada tepian kasur, aku ditahan olehnya "jangan bangun, kau tidur saja." Lalu ia memegang dahiku panik
"Tunggu, akan kubawakan kau sarapan agar bisa meminum obat" kulihat Bima lari keluar
Lalu tak lama Jungkook menghampiriku membawakan thermometer dan obat ditangannya
"Sini biar ku cek, Nad. Kau panas sekali."
Lalu aku membiarkan Jungkook mengecek suhuku dan akupun penasaran mengapa bisa Bima mengetahuinya "kenapa Bima juga kesini, Kook?"
"Oh tadi sesaat aku ribut mencari thermometer, ternyata aku mengganggunya tidur, jadi ia terbangun lalu bertanya ada apa dan kujelaskan"
Jadi dia tidur di kamar Jungkook?padahal sudah kusuruh ia tidur bersama Anna kan semalam?batinku berbicara.
"39°c. Ini tinggi Nad. Kerumah sakit ya?" Ucap Jungkook khawatir
"Tidak perlu, aku hanya perlu istirahat sebentar lagi dan meminum obat saja"
Lalu kulihat Bima membawakan ku sarapan agar perutku terisi sebelum meminum obat.
"Berapa Kook suhunya?" Tanya Bima
"39°c hyung" jawab Jungkook
"Itu tinggi, sudah sekarang makan dulu lalu kau minum obat ini dulu untuk sementara. Pasti kau tidak mau ke rumah sakit kan?akan ku panggilkan saja dokter kesini" ucap Bima panik
"Sssttt tidak usah panik, aku hanya butuh istirahat saja, jika aku sudah minum obat pasti reda ko"
Lalu aku dibantu duduk bersandar pada tepian kasur untuk makan dahulu sebelum minum obat. Dan aku disuapi oleh Jungkook saat ini. Sambil aku memakan sarapannya, Bima bertanya "apakah Agha hyung sudah mengetahuinya?"
Aku tersenyum dan bergeleng.
Langsung saja Bima keluar kamar dan sudah kupastikan ia kekamar Agha untuk memberitahu bahwa aku sakit. Padahal seharusnya tidak perlu, biarkan dia tahu sendiri. Tetapi belum sempat aku tahan Bima, ia sudah menghilang begitu saja.
Disela - sela aku disuapi Jungkook, ia pun bertanya "kau ini sebenarnya ada apa Nad?pasti kau terlalu banyak pikiran semalam. Memang sudah seharusnya aku menemanimu semalam, maafkan aku"
"Hei hei tidak Kook, aku sungguh tidak apa - apa. Mungkin aku hanya kecapean dan butuh istirahat yang banyak. Padahal semalam setelah kau keluar kamar, aku langsung tertidur dan bangunku juga siang. Tetapi aku malah sakit seperti ini"
"Karena sakitmu itu disebabkan oleh pikiran, bukan yang lain - lain. Sekarang kau tidak boleh banyak berpikir dahulu, agar kau cepat pulih Nad" ucap Jungkook yang masih terlihat khawatir
Selagi aku mengobrol dan masih disuapi Jungkook, kulihat Bima memapah Agha memasuki kamar ini. Sepertinya Agha terlalu banyak minum semalam. Agha berlari kearahku lalu memelukku erat "kenapa kau sakit, Nad?maafkan aku" ucapnya yang terlihat panik itu
"Kita pindah kekamar yu, biar kau enak istirahat dan jika butuh apa - apa mudah" ucapnya sambil ia mengelus kepalaku menatapku hangat
Aku tersenyum padanya "sepertinya aku hanya bisa disini dulu Agha, aku tidak kuat jalan. Dan kau pun banyak minum tadi malam sepertinya, jadi kau tidak bisa memapahku atau menggendongku kan" ucapku hangat padanya
"Kau sudah minum pereda pengar?" Tanyaku
Karena aku tahu toleransi alkohol Agha itu sangat tinggi yang berarti jika ia sampai begini sudah tidak salah lagi bahwa ia banyak sekali meminum - minuman semalam.
"Tidak usah pikirkan aku dulu sekarang, bisa?pikirkan dirimu dulu agar segera pulih, uhm Bima bisakah tolong bawa Nadine keatas?kau tahu aku tidak bisa menggendongnya saat ini, aku ingin ia istirahat dengan nyaman" ucap Agha pada Bima
Aku sungguh diam dan tidak bisa berkata apa - apa lagi. Sepertinya saat ini aku justru semakin panas bukan reda.
Dan kulihat juga Bima agak sedikit terkejut atas permintaan Agha padanya tetapi tak lama Bima pun menyanggupinya.
Bima bersiap untuk menggendongku, tanganku ditaruh pada pundaknya dan ia menyuruhku untuk menahan pegangan tanganku pada pundaknya, dia menggendongku ala princess - princess diluar sana. Lalu kusandarkan kepalaku padanya. Disaat aku dan Bima sudah mulai jalan duluan, Agha dan juga Jungkook masih membereskan barang - barang serta obat yang dibawakan oleh Jungkook dikamar tamu itu.
Lalu Bima berbisik padaku "aku sedih kau sakit begini, tapi aku senang untuk ini" ucap Bima sambil tersenyum kearahku
Aku tidak bisa menahan detakan jantungku yang semakin cepat ini, rasanya aku ingin tiba - tiba turun dan lari sendiri saja kalau aku kuat berjalan saat ini.
"Aku khawatir, Nadine. Jangan memberikanku kabar seperti tadi. Mengapa kau tidak meminta pertolonganku saja?" Tanyanya sambil berbisik
"Aku tahu. Sebenarnya dari setelah Jungkook keluar kamar semalam aku sudah bilang padanya bahwa aku pening, tapi kusuruh dia jangan ribut karena aku takut kau mendengar itu, kau akan panik. Dan bukannya kau sudah kusuruh tidur dengan Anna?"
"Nadine, jangan seperti itu. Aku lebih khawatir jika aku tahu kau justru jadi tambah sakit begini. Semalam Jungkook mengajakku duel, jadi aku tidur dikamarnya"
"Maafkan aku" entah mengapa aku malah meminta maaf pada Bima
"Jangan diulangi lagi, uhm?lebih baik aku panik daripada aku khawatir dengan keadaanmu yang justru tambah parah, kau mengerti?" Ucap Bima tegas
"Arraseo"
Akhirnya aku sampai dikamarku juga Agha, aku dibaringkan dikasur yang agak berantakan saat ini dan sangat bau alkohol sekali disini. Setelah Bima membaringkanku dikasur, ia merapihkan botol - botol minuman yang berserakan, lalu ia membuka jendela agar udara luar masuk untuk mengganti udara dalam yang sangat bau alkohol ini. Sebelum aku ditinggalkan olehnya ia mengelus tanganku hangat "get well soon, Nadine. Aku sudah telfon dokter untuk memeriksamu. Pastikan kau minum obatmu ya?aku tidak bisa sering - sering mengetahui keadaanmu, istirahat yang banyak" setelah berkata seperti itu Bima mengecup keningku hangat sebelum ia benar - benar keluar dari kamarku dan meninggalkanku disini.
Yang kulakukan hanya terdiam dan tidak berkutik. Aku sungguh terkejut dengan apa yang Bima katakan juga lakukan. Ada apa dengannya?mengapa ia berani seperti itu padaku?Aish sungguh menyebalkan.
Dan juga membuatku senang.
To be Continued...
Maaf lama gak update ya bestie✌🏻 Don't forget to Vote or Comment bellow, thank you🥂
With Love,
My Min Sugar
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden ✔️ [MMS]
FanfictionKurasa hubungan terlarang ini bukan hanya kita berdua saja yang menjalani. Ternyata dibelakang kita, mereka pun sama. Mungkin bedanya, mereka dengan orang lain, bukan dengan kekasih sahabatnya. Bahkan kita saling mendambakan satu sama lain tetapi ti...