Akhirnya aku Jungkook dan juga Bima pulang menuju apartment Jungkook. Karena besok aku sudah tidak lagi di Seoul jadi aku sengaja menceritakan semuanya dan memberitahu pada Bima keberadaan tempat tinggalku selama aku pergi dari frat dan Jungkook pun menyetujuinya.
Selama diperjalanan, Bima tidak lepas memelukku dan terus mengecup ngecup pipiku singkat dan aku tidak masalah dengan itu karena memang aku sudah berjanji bahwa hanya hubungan yang berakhir, ia masih bisa jika ingin memelukku hangat. Dan ya, terbukti sekarang ia sama sekali tidak memberikanku nafas.
"Koo maafkan kami ya membuatmu jadi mengetahui semuanya" ucapku tidak enak padanya
Jungkook pun berdecih "tidak apa - apa, tetapi bisa tidak hyung kau duduk didepan? Aku seperti supir disini"
Aku dan Bima refleks tertawa "maafkan aku Koo, kau mau aku saja yang didepan?biarkan kita berhenti didepan sebentar ucapku menawarkan diri
Tiba - tiba saja Bima menolak secara langsung "tidak! biarkan aku saja, kau ini Kook selalu saja mengganggu waktuku, mengapa sih?" tanyanya ketus dan turun dari mobil
Aku pun tertawa karena melihat tingkah Bima yang lucu pada saat mengoceh seperti itu, karena di LA sana mungkin aku akan merindukan ocehan itu bukan?
Jungkook pun tertawa menertawakan Bima "kalian bisa saling beradu mesra di apartku nanti tetapi jangan didalam mobil dan ada aku diantara kalian" ucapnya mengeluh
"bisakah kita pergi sekarang?aku tidak ingin membuang waktuku untuk bersama Nadine, Jungkook. Tolong mengertilah" ucap Bima pada Jungkook
Jungkook pun tertawa gemas memperlihatkan gigi kelincinya itu "baiklah - baiklah, kalau saja kau tahu hyung" ucapnya tanpa melanjutkan perkataannya
Bima menoleh pada Jungkook penasaran "tahu apa? apa yang harus kutahu? kau tidak menyentuhnya kan? cepat katakan sebelum emosiku semakin menaik Kook!" tanya Bima yang agak sedikit naik pitam
Lalu aku memegang pundak Jungkook menggunakan tangan kiriku agar tidak terlihat oleh Bima bahwa aku memberikan kode pada Jungkook untuk tidak memberitahu bahwa besok aku akan pindah dari Seoul ini.
Jungkook tertawa terbahak - bahak "oh jadi kau belum tahu apa - apa? apa Nadine tidak cerita dan bilang apa - apa padamu?"
Aku terpaku dan membelalakkan mataku, aku pasrah jika Bima akan tahu aku akan pindah. Aku pasrah tidak bisa berbuat apa - apa. Aku akan menerima ocehan dan larangan dari Bima bahkan mungkin bisa saja ia meminta ikut ke LA, ah sudahlah aku sudah pasrah.
Bima pun semakin emosi tetapi ia mengatur nafasnya agar tidak memukul Jungkook karena sudah terlihat dari tangannya yang mulai mengepal, lalu aku pegang dan aku usap - usap agar emosinya semakin menurun "itu bukan seperti yang kau pikirkan Bim" ucapku mencoba menenangkan Bima
"Calm down hyung, aku hanya bercanda. Apa dia tidak bilang padamu bahwa sekarang ia banyak makan? dia selalu menghabiskan stock makanan dikulkasku karena hampir dua hari sekali aku harus belanja kesupermarket membeli kebutuhan yang seharusnya bisa sampai empat hari kedepan" protesnya
Aku bernafas lega mendengar Jungkook mengubah hal yang ia ingin katakan pada Bima.
Tetapi Bima masih menatap Jungkook tajam "aku hanya ingin kejujuranmu Kook, kau sedang tidak berbohong kan? aku bisa menghabisimu jika kutahu kau membohongiku apalagi tentang Nadine" ucap Bima mengancamnya
Jungkook pun tertawa santai "percayalah padaku hyung, aku tidak pernah berbuat hal yang ada dipikiranmu itu, tetapi jika aku boleh memberi saran sedikit, nikmatilah waktumu malam ini, lakukan hal yang ingin kau lakukan dengannya, apartku milik kalian malam ini biarkan aku pulang ke frat"
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden ✔️ [MMS]
FanfictionKurasa hubungan terlarang ini bukan hanya kita berdua saja yang menjalani. Ternyata dibelakang kita, mereka pun sama. Mungkin bedanya, mereka dengan orang lain, bukan dengan kekasih sahabatnya. Bahkan kita saling mendambakan satu sama lain tetapi ti...