Part 13

28 5 1
                                    

Tidak lama setelah Bima keluar dari kamarku, Agha dan Jungkook masuk. Lalu aku langsung meminum obat pereda demam untuk sementara sebelum dokter datang kefrat kami. Agha terkejut melihat jendelanya terbuka karena walaupun sudah siang, udara dan cuaca saat ini sedang jelek "ini Bima kenapa dibuka seperti ini sih, bagaimana kalau kau tambah demam" ucapnya sambil mau menutup jendelanya

Lalu ku tahan "jangan dulu ditutup, kamar ini terlalu bau alkohol, biarkan udaranya saling berganti keluar" ucapku

Tidak lama Jungkook pun pamit keluar "Nad, hyung aku keluar dulu ya. Nanti apabila dokternya sudah datang dan butuh sesuatu bisa telfon dan hubungi ku lagi ya" ucapnya sambil berjalan mundur

"Iya Kook, thank you ya maafkan aku merepotkanmu" ucapku tersenyum padanya

Setelah Jungkook pergi, tersisa kami berdua dikamar ini, rasanya aku sedang tidak ingin melihat wajah Agha tetapi karena dia sangat mabuk berat semalam berarti terbukti bahwa dia juga stress karena pertengkaran kami semalam.

Agha memegang tanganku dan terus mengecupnya, ia berkali - kali memohon maaf padaku karena membuatku menjadi sakit seperti ini. Ia merasa aku jatuh sakit karenanya, padahal kan bisa saja aku memang sedang tidak fit dan kecapean saja.

"Sudah jangan minta maaf terus, aku juga harus minta maaf padamu kan karena kau malah mabuk - mabukan berat semalam" ucapku sambil menatapnya

"Aku tidak mau kehilanganmu, Nadine" ucapnya sambil mengelus pipiku

"Lalu mengapa?am i not good enough for you?" Ucapku sengaja memperlihatkan bahwa aku mengetahui sesuatu

"Not at all, babe. What do you talking about? Your important to me. And you should know that." Ucapnya jujur saat ini, karena bisa kulihat tatapannya tidak gelisah dan tetap menatapku saat berbicara seperti itu

Aku tersenyum dan senang mendengar perkataannya saat ini, seperti obat bagiku. Ternyata aku masih dibutuhkan olehnya.

"I'm sorry for my mistake and my weakness, babe. I hope you find it." Ucapku sambil mengelus lengannya lembut

Tidak terima dengan ucapanku, Agha pun membatahnya "this is not your fault or your weakness. I was wrong, enough please."

Sungguh saat ini tidak tahu mengapa aku senang sekali dengan jawabannya, aku banyak tersenyum kali ini dan kurasa aku sudah membaik.

"Baiklah, sudah tidak usah dibahas lagi ya?kita jalani sebagaimana biasanya. Ingat janjimu semalam ya, jangan banyak pikiran. Kau harus sehat agar bisa menjagaku" ucapku terkekeh

"Siap putriku, kau mau ganti baju dulu tidak?sepertinya bajumu agak basah, agar kau nyaman biar ku bantu kau ganti baju ya" ucap Agha sambil berlalu ke lemari

Setelah aku digantikan baju olehnya, aku pun tertidur karena merasa mengantuk saat ini mungkin efek dari obat pereda demam tadi yang ku minum.

**

Sore hari pun tiba dan aku terbangun karena suara berisik dikamarku, ternyata anak - anak frat berada dikamarku saat ini. Dan tidak lama setelah aku bangun dokter pun baru datang untuk mengecekku, lalu yang lain disuruh untuk keluar agar tidak terlalu banyak orang dikamarku.

Aku tersenyum pada dokter tersebut, dokter ini adalah kenalannya Bima dan aku pun sudah beberapa kali bertemu karena tiap ada yang sakit di frat house kami, kami selalu memanggilnya untuk mengecek keadaan kami.

"Hai Nadine" ucapnya hangat

"Baru kali ini aku mengecekmu, ada apa?ko tiba - tiba sakit?" Tanyanya sambil menatapku heran

Forbidden ✔️ [MMS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang