Malam ini aku sedang bersiap - siap merapihkan dan memasukkan baju - baju serta sepatu dan peralatan yang akan ku bawa untuk liburan nanti. Karena pada saat tadi Mina pamit pulang, ia sudah menyuruhku untuk merapihkan baju. Jadi aku menurut saja, takutnya tiba - tiba mendadak perginya. Disaat aku sedang asik memasukkan barang - barangku, hpku bergetar.
Choi Mina
Sampai bertemu besok, jam lima pagi dibandara, Nadine. Aku tidak sabar!Jujur saja aku masih tidak sadar apa maksud dari Mina. Jadi maksudnya, kita besok pagi berangkat?mengapa pagi buta sekali?aish ini benar - benar mendadak bagiku.
Nadine
Are you kidding me Mina?! Kenapa pagi - pagi sekali?!Choi Mina
Surprise, pokoknya kau jangan begadang. Bertemu besok!hahaAish dia bercanda sekali padaku. Bagaimana bisa menentukan jadwal yang sangat amat dadakan seperti itu. Dia gila, mau tidak mau aku benar - benar bergegas saat ini memasukkan baju - bajuku kedalam koper.
Lalu tiba - tiba saja Agha masuk kekamar "sayang, mengapa buru - buru seperti itu?" tanyanya
Sambil memasukkan skincare dan alat - alat rambutku dimeja rias sana aku menanggapi Agha "iya, Mina membuat masalah. Masa iya aku besok pagi buta sekali berangkat berlibur. Dan juga aku baru dikabari olehnya barusan. Memang Surprise yang bukan sembarang surprise, huh" keluhku
Agha pun duduk ditepian kasur, lalu ia menertawakanku "kau itu harus bersyukur memiliki teman seperti Mina, padahal tidak ada hari yang spesial tetapi dia malah baik memberikanmu surprise seperti itu ditambah dia yang mengurus semuanya kan?"
Aku pun tertawa dan membenarkan apa yang dikatakan Agha "iya sih, entah dia kerasukan apa sampai - sampai dia mau merepotkan diri menyiapkan acara liburan kita ini"
Tiba - tiba saja aku dipeluk oleh Agha dari belakang "jadi... akunya ditinggal sampai kapan?jangan lama - lama bisakah?" ucapnya manja
Dahulu hal - hal seperti ini yang membuatku sulit untuk meninggalkannya sendiri di frat, tetapi setelah melihatnya akhir - akhir ini sering meninggalkanku seharian di frat, hal itu sudah tidak terlalu aku pikirkan. Sudah sering kali ku bilang bahwa hidup itu harus adil bukan?jadi, jika dia bisa meninggalkanku tanpa memikirkanku, maka akupun akan melakukan hal yang sama.
Aku pun berbalik menghadap Agha, ku elus rambutnya lembut, tidak lupa dengan senyuman manisku "aku belum tahu sampai kapan, Agha. Bukannya bagus jika aku pergi berlibur lama?jadi kau tidak terganggu denganku jika kau meeting dengan client pentingmu itu" ucapku sarkas
Kulihat Agha hanya terdiam saja mendengar tanggapanku, lalu kubuka suaraku kembali "mana sih Agha yang dulu?yang tidak bisa membiarkanku pergi dan juga berkata sarkas seperti itu?kau ini sedang kenapa Agha?kemana Agha yang dingin, yang sinis, yang posesif dan protektif padaku?apa aku salah mengenai perbedaanmu padaku?sudah kubilang, kau bebas melakukan apapun yang kau mau, kau bebas mau sesibuk apa meeting dengan client pentingmu, tapi jangan merubah kebiasaanmu padaku. Apa kau masih tidak mengerti dengan apa yang selalu ku bilang?to be honest, aku sudah tidak peduli kau bagaimana padaku sekarang, Agha. Aku menerima apapun yang mau kau lakukan, tapi kau pun harus sama dan tidak protes jika aku seperti itu, agar kita adil dan tidak hanya satu yang sakit atau terluka"
"well anyways, aku harus segera merapihkan barang - barangku kembali, karena aku tidak bisa begadang malam ini. aku pun tidak perlu tanggapanmu, aku hanya berbicara apa yang aku rasakan saja, jadi renungkanlah dan biarkan aku menikmati waktu berliburku" lanjutku lalu melanjutkan packing yang belum selesai
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden ✔️ [MMS]
FanfictionKurasa hubungan terlarang ini bukan hanya kita berdua saja yang menjalani. Ternyata dibelakang kita, mereka pun sama. Mungkin bedanya, mereka dengan orang lain, bukan dengan kekasih sahabatnya. Bahkan kita saling mendambakan satu sama lain tetapi ti...