Part 17

18 7 1
                                    

Aku sampai terlebih dahulu di Sungai Han saat ini, lalu aku memarkirkan mobilku. Tidak lama ada yang mengetuk kaca mobilku, kulihat ternyata itu Bima. Lalu kubuka kaca dan kunci mobilku, akhirnya Bima masuk dan duduk dikursi penumpang.

"Hai" sapanya

"Kenapa jadi canggung begini sih, by the way ada apa?kita kan bisa bertemu di frat" ucapku langsung

Dia hanya memperhatikanku lama saat ini, tidak menjawab pertanyaanku sama sekali.

"jangan dilihat sampai kaya begitu, akunya malu Bima" ucapku menutup wajahku

Lalu dia tersenyum gemas padaku dan memegang tanganku untuk meminggirkan tanganku dari wajahku saat ini "hei, sebentar saja. Aku hanya mau bilang kemarin kau sangat cantik saat mencoba dress itu tetapi aku kesal tidak bisa memperlihatkan rasa kagumku padamu dan aku sungguh - sungguh dengan ucapan kemarin, yang boleh melihatmu hanya Agha dan juga aku. Lalu aku sangat senang bisa bergenggaman tangan denganmu dibioskop semalam. Tapi aku mau bertanya sesuatu" tanyanya

"apa" ucapku

"mengapa kau tidak menolaknya?" tanyanya sambil menatapku dalam

Lalu aku bingung harus menjawab apa tapi akhirnya aku jawab dengan jujur apa yang aku rasakan semalam dengan berani "awalnya aku menolaknya kan?karena jujur aku terkejut dan aku takut Anna ataupun Agha akan melihatnya. Tetapi ternyata lama - lama justru itu membuatku senang dan aku tidak tahu kenapa. Mungkin kau mengerti maksudku" ucapku malu padanya

Bima mengusap pipiku gemas "ternyata kau sudah merasakan apa yang kurasakan saat ini begitu?Jujur, aku nyaman bersamamu. Entah dari kapan tapi ini benar - benar ucapanku yang paling serius." ucapnya

Aku tidak terlalu terkejut dengan itu karena aku sudah merasakan perbedaan sikap Bima terhadapku jauh sebelum akupun merasakan hal yang sama saat ini.

Aku tersenyum lalu menggenggam tangannya lembut "aku tidak tahu apa yang aku rasakan saat ini terhadapmu. Yang aku ketahui aku tidak bisa melihatmu bermesraan seperti biasanya dengan Anna. Mungkin ini sangat terlihat jelas."

Bima pun mengusap tanganku balik "aku mengerti, karena mungkin kau masih penasaran mengapa bisa kau merasakan hal yang mungkin biasanya hanya fokus pada satu lelaki saja. Kita jalani saja dulu kedepannya seperti apa, tapi jika kau tanya aku. Aku sudah memilihmu."

Dan kali ini aku terkejut, maksudnya dia berbicara bahwa dia memilihku itu apa?sungguh ini adalah hal yang tidak dapat kupahami.

Aku menatapnya dan serasa kehilangan oksigen saat ini "mm maksudmu?"

Bima tertawa lepas saat ini lalu sebelum ia menjawab ia mengecup pucuk lenganku "aku tahu ini gila dan aku pun tahu ini salah, tapi maafkan aku harus mengatakan hal ini. Maksudku aku memilihmu itu.. aku memilihmu jadi yang keduaku. Itupun jika kau mau dan merasakan hal yang sama, tetapi kau tidak perlu memikirkan terlalu jauh, jika menurutmu ini salah besar dan kau mau mengakhirinya, uhm maksudku mengakhiri kita yang sering ketemu diam - diam seperti ini maka katakanlah saja atau jika kau perlu waktu untuk memikirkan semuanya, aku akan menunggu" ucapnya sambil tersenyum manis padaku

Rasanya seperti saat ini aku diberi kejutan yang sangat besar tetapi aku belum bisa menerimanya begitu saja. Seperti aku harus memikirkan lagi apakah benar aku merasakan hal yang sama terhadapnya?atau hanya aku melampiaskan saja karena Agha tidak setia kepadaku?karena aku tidak ingin jika semua ini hanya pelampiasanku pada Bima. Aku tidak ingin menyakiti hati orang lain hanya karena aku disakiti oleh orang lain.

"Can you give me a hug?please?" Ucapku meminta pada Bima

Bima terlihat agak terkejut dan akhirnya ia pun menyetujuinya dan memelukku hangat. Sambil ia memelukku aku berbisik padanya "thank you for everything, tunggu jawabanku nanti ya?aku hanya perlu memantapkan apa yang aku rasa, aku tidak ingin jika aku memilihmu untuk yang keduaku gara - gara melampiaskan kekesalanku terhadap Agha, aku ingin jika kita sama - sama ingin bukan karena kau ingin dan aku hanya menjadikanmu pelampiasan, kau mengerti kan?"

Forbidden ✔️ [MMS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang