Akhirnya aku mengganti nomorku, aku langsung menghubungi kakakku takutnya ia tiba - tiba menghubungiku. Tetapi aku belum menceritakan keinginanku untuk pindah universitas. Karena ku rasa belum saatnya.
Tiga hari pun berlalu setelah aku dibelikan nomor baru oleh Jungkook, ia pun tahu nomorku yang baru. Hari ini ia tidak berada di apart karena katanya ia ada keperluan dan kurasa saat ini aku sudah mulai bosan, jadi aku memberanikan diri untuk keluar dari apart Jungkook dan menuju ke supermarket dekat sini, ku harap aku tidak bertemu dengan siapapun yang aku kenal.
Aku memakai hoodie Jungkook yang terlihat sangat besar dibadanku, tidak lupa juga aku memakai masker agar wajahku tertutupi.
Rasanya senang sekali setelah sekian lama aku tidak keluar dari ruangan. Tapi masih ada rasa was - was dibenakku.
Akupun masuk ke supermarket dan mendorong troly yang ku bawa. Aku membawa beberapa camilan dan kebutuhanku.
Sesaat aku sedang melihat - lihat, tiba - tiba saja ada yang memanggil namaku "Nadine?" Panggilnya
Jujur, saat ini aku hanya terpaku dan diam ditempat tanpa bergerak sedikitpun. Aku tidak ingin membalikkan tubuhku.
Segera saja aku menjawab "ah, mungkin kau salah orang" ucapku cepat dan ingin berlalu
Tetapi sesaat aku ingin pergi, tanganku ditahan olehnya "aku tahu kau Nadine, suaranya pun aku tahu walau aku baru bertemu denganmu beberapa hari saja" ucapnya
Apakah akhirnya penyamaranku akan diketahui? Dan apakah akhirnya persembunyianku akan terungkap?
Aku tidak menjawab sedikitpun, aku hanya terdiam dan terpaku. Lalu aku dibawa pergi olehnya ketempat yang sepi tidak banyak orang dan juga tidak ada cctv.
"Aku tahu kau Nadine, kau aman. Aku tidak akan memberitahu siapapun" ucapnya menenangkanku
"Kau tahu?" Tanyaku heran
Pasalnya aku tidak menceritakan masalahku pada siapapun kecuali anak - anak frat.
Dia pun tersenyum "kau lupa pacarku siapa?"
Ah ya, benar juga. Wanitanya Anna Gantari dan yang pasti Anna akan bercerita padanya tentang masalahku, pantas saja Christian tahu.
Aku pun melepas maskerku dan mengangguk mengerti "ah kau benar juga"
"Selama ini kau dimana?" Tanyanya
Lalu aku tersenyum "aku tidak harus memberitahumu kan? Yang pasti aku ditempat yang aman" jelasku
Ian pun ikut tersenyum "kau tidak percaya padaku? Kakakmu menanyakanmu pada ibuku katanya nomormu tidak aktif dan juga tidak bisa dihubungi, dia khawatir"
Ah benar juga, aku lupa menghubunginya. Semoga saja dia tidak menghubungi Agha.
"Aku lupa mengabarinya, nanti akan kuhubungi. Aku mengganti nomorku"
Ian mengangguk mengerti "baiklah akan kuberitahu ibuku bahwa kau baik - baik saja agar kakakmu tidak terlalu khawatir. Tapi sebaiknya kau segera menghubunginya"
"Iya nanti akan kuhubungi, well anyways bolehkah aku memintamu untuk tidak memberitahu keberadaanku pada siapapun termasuk Anna?" Pintaku hati - hati
Ian mengelus kepalaku lembut "aku mengerti tanpa kau mintapun Nad. Jadi rencananya kau akan tinggal didekat sini terus?" Tanyanya
Aku menggeleng "tidak, aku berencana menyusul kakakku di Los Angeles sana. Aku ingin melanjutkan kuliahku disana, tetapi aku belum mengabari kakakku jadi kupikir aku harus menelfonnya sehabis pulang nanti"
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden ✔️ [MMS]
FanfictionKurasa hubungan terlarang ini bukan hanya kita berdua saja yang menjalani. Ternyata dibelakang kita, mereka pun sama. Mungkin bedanya, mereka dengan orang lain, bukan dengan kekasih sahabatnya. Bahkan kita saling mendambakan satu sama lain tetapi ti...