Satu minggu sudah waktu berlalu dari pertengkaran hebat aku dan juga Agha. Sekarang aku berada di Apartment Jungkook yang masih berada ditengah kota Seoul. Tidak ada yang mengetahui keberadaanku saat ini, karena memang sengaja aku meminta pada Jungkook untuk tidak beritahu siapapun termasuk Agha dan juga Mina.
Kini akhirnya hubunganku dengan Agha telah usai. Tetapi dengan akhir yang menyakitkan untukku. Empat hari lalu aku jatuh sakit, tidak bisa berbuat apa - apa selain berbaring diatas kasur Jungkook ini. Untungnya, Jungkook merawatku selama sakit, ia tidak pulang ke frat selama aku sakit disini. Dia benar - benar menjagaku dan merawatku sampai kini aku sembuh dan sudah bisa untuk beraktivitas kembali.
Sebenarnya tidak ada bedanya antara aku jatuh sakit dan aku sembuh, karena aku tidak berniat untuk pergi kemanapun. Aku takut Agha mengetahui keberadaanku atau mungkin yang lainnya tahu aku ada dimana, jadi untuk beberapa hari kedepan aku masih tetap akan berdiam diri di apart Jungkook ini.
Pada saat aku sakit kemarin, aku sama sekali tidak memikirkan apapun. Karena yang kulakukan hanya bangun tidur dan makan saja. Tetapi saat ini setelah aku sudah sehat kembali, rasanya aku merasakan kesedihan itu kembali. Rasa sakit hati ini, rasa sakit pipi ini dan segala rasa yang kurasakan. Aku menangis lagi ditepian kasur ini sendirian sambil memeluk kakiku ditambah dengan kulit jari tangan yang aku gigiti hingga terluka.
Dan tiba - tiba saja Jungkook datang, melihatku menangis ditepian kasur. Ia pun menghampiriku dan memelukku serta menahan tanganku untuk tidak dekat dengan bibirku.
"Kau tidak boleh melakukan itu, Nad" ucapnya
"A-aku ta-takut, Kook" ucapku terbata - bata
"Kau aman, ada aku disini. Agha hyung tidak mengetahui keberadaanmu, kau aman Nad" ucapnya menenangkanku
"Aku aman kan? Tolong jangan sampai Agha dan yang lain tahu keberadaanku, Koo" ucapku memohon
Jungkook mengelus ngelus kepalaku lembut "iya kau aman bersamaku Nad. Kau tidak usah takut. Mereka semua tidak tahu keberadaanmu Nad, kau tidak usah khawatir"
Setelah mendengar perkataannya aku pun mulai tenang didekapannya.
"Koo" panggilku
"Uhm Nad?"
"Bolehku tahu apa yang terjadi padaku pada saat aku memelukmu difrat? Aku tidak mengingatnya sama sekali setelah aku memelukmu" tanyaku
"Tentang itu?kau yakin ingin ku ceritakan sekarang? Kau masih belum terlalu sehat dan keadaanmu sedang seperti ini sekarang" tanyanya hati - hati
Aku pun mengangguk "aku tidak apa - apa, aku hanya ingin tahu bagaimana caranya kau membawaku kesini tanpa yang lain tahu" ucapku
Jungkook pun melepaskan dekapannya dan mulai menghapus air mataku yang membasahi pipiku ini "baiklah jika itu inginmu. Pada saat setelah kau berbisik padaku untuk membawamu pergi, kau tidak sadarkan diri. Tepat sekali pada saat Agha hyung berlari kebawah. Lalu semuanya pun panik, begitu juga Bima. Dia yang paling mengkhawatirkanmu, Nad."
Aku pun berdeham dan menyuruh Jungkook untuk melanjutkan ceritanya "la-lalu?"
"Agha hyung menyuruhku untuk melepaskanmu, tetapi tidak kuberi. Ku tahan kau dalam dekapanku dan untungnya Bima hyung membantuku untuk menahan Agha membawamu. Lalu mereka berdua bertengkar hebat dan yang lain mulai melerainya, disaat keadaan sedang memanas dan akupun ingat bisikanmu, aku cepat - cepat bergegas membawamu kemobilku dan ku lajukan mobilku dengan cepat. Aku pun terpikir untuk membawa ke apartku karena untungnya anak - anak tidak mengetahuinya satupun lokasi apartku yang baru, jadi aku bersyukur untuk itu" Jelas Jungkook
Aku pun mulai penasaran dengan apa yang terjadi pada Bima dan juga Agha "Bima dan juga Agha bertengkar?apa mereka berdua baik - baik saja?" Tanyaku khawatir
"Uhm, mereka berdua baik - baik saja walau ada memar pada wajahnya masing - masing. Untungnya anak - anak langsung melerainya dan menahannya untuk tidak saling pukul kembali. Bima hyung terlihat sangat emosi pada Agha hyung karena ia melihat pipimu merah dan kita semua yakin Agha hyung menamparmu dengan keras saat itu" jawab Jungkook
Aku mulai gelisah kembali mengingat kejadian yang membuatku takut pada Agha. Tetapi Jungkook langsung mendekapku kembali dengan hangatnya.
"Kau aman sekarang, maafkan aku mengingatkanmu mengenai itu" ucapnya merasa bersalah
"Tidak, Koo. Aku yang ingin tahu dan aku juga yang akhirnya ketakutan lagi. Tapi aku percaya aku aman bersamamu. Maafkan aku merepotkanmu, Koo dan juga aku sangat berterimakasih padamu"
Jungkook tersenyum "kau tidak merepotkanku sama sekali, Nad. Aku senang kau percaya padaku. Ada sesuatu yang ingin aku ketahui tentang satu hal, tetapi aku akan menanyakannya nanti saja" ucapnya hati - hati
Aku tersenyum "aku tahu apa yang kau ingin tanyakan, tetapi aku tidak mau dulu membahasnya. Apa tidak apa - apa?"
Jungkook pun mengangguk mengerti.
"Well anyway, aku boleh merepotkanmu sekali lagi?" Tanyaku malu
Jungkook pun mengiyakan "tentu saja, kau ingin apa Nad?"
"Aku boleh memintamu untuk membelikanku nomor baru? Tolong" Ucapku pelan
"Kau mau mengganti nomormu?" Tanyanya
Aku pun mengangguk "Iya Koo, aku tidak ingin mereka menghubungiku lagi jika bisa"
Jungkook pun mengangguk mengerti maksudku "Kau ingin benar - benar menghilang sekarang? Kau yakin?"
Aku mengangguk semangat dan yakin "aku yakin, aku sudah memikirkannya dengan matang. Aku ingin menjalani hidupku dengan tenang Kook."
"Aku sudah mengakhiri semuanya. Ini memang rencanaku untuk mengganti nomorku dan menghilang setelahnya. Mungkin aku juga akan pindah kampus, tetapi aku belum mendiskusikannya dengan kakakku. Kita lihat nanti saja" jelasku lagi
"Jika kau merasa itu yang terbaik untukmu, aku akan mendukungmu Nad. Tapi apakah bisa kau jangan menghilang dariku?kemanapun kau nanti, apa boleh aku mengetahuinya?" Tanyanya hati - hati
Aku tertawa mendengar permintaannya "tentu saja Koo, kau ini menyelamatkan aku. Mana mungkin aku menghilang tanpa memberitahumu apa - apa kan?"
Jungkook pun menatapku "Aku hanya takut, kau akan begitu juga padaku. Aku memiliki perasaan jika dalam dekat ini kau akan pergi menghilang juga dariku" ucapnya
Lalu aku menjawab tenang "jika memang begitu kau akan bagaimana?" Tanyaku
Jungkook pun langsung menatapku dalam "maka akan kukunci semua pintu diapartku ini agar kau tidak melarikan diri begitu saja" protesnya
"Hei, jika begitu berarti kamu menyekapku Koo" elakku
"Maka dari itu, jika kau ingin pergi kau bilang. Jangan tiba - tiba pergi begitu saja uhm? Aku sudah janji padamu untuk tidak mengatakan keberadaanmu pada siapapun, apa kau tidak bisa mempercayaiku?" Tanya Jungkook
Aku pun tertawa "iya Koo iya, aku akan bilang padamu kemanapun aku pergi. Aku percaya padamu, makanya kenapa kemarin aku memintamu untuk membawaku pergi karena ku percaya kau akan bisa untuk tidak berkata apa - apa pada Agha maupun Bima"
"Baiklah, pegang kata - katamu itu ya. Kau sudah berjanji jika kau pergi kemanapun kau akan memberitahuku." Ucap Jungkook
"Iya - iya aku janji" ucapku diselingi dengan tawaku.
Padahal rencanaku untuk pergi dari Jungkook sudah dalam pikiranku dalam beberapa hari kedepan, tetapi karena dia sudah menyelamatkan aku, mau tidak mau aku harus mengabarinya bukan? walaupun nanti aku pergi tanpa sepengetahuannya.
To be Continued..
Udah mau deket - deket end nihhh, gimana gimana? Maaf banget baru up lagi, kemarin - kemarin aku sakit jadi baru bisa nerusin lagiii😢
With Love,
My Min Sugar
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden ✔️ [MMS]
FanfictionKurasa hubungan terlarang ini bukan hanya kita berdua saja yang menjalani. Ternyata dibelakang kita, mereka pun sama. Mungkin bedanya, mereka dengan orang lain, bukan dengan kekasih sahabatnya. Bahkan kita saling mendambakan satu sama lain tetapi ti...