Part 31

16 5 1
                                    

Pagi pun telah tiba, aku yang terbangun lebih dulu melihat Bima masih terlelap tepat disampingku. Dengan tangannya yang berada diatas perutku dan tidak lupa dibaluti selimut putih yang menutupi tubuh kita berdua.

Jika diingat, semalam sungguhlah gila. Banyak hal yang seharusnya kita berdua tidak lakukan. Tetapi suasana dan waktu yang mendukung kita berdua untuk berbuat hal yang sama - sama kita inginkan. Aku jadi tersenyum sendiri jika mengingat semalam, apakah saat Bima bangun aku akan bisa menatapnya?ah kupikir ini akan menjadi canggung bukan?

Disaat aku sedang asik bermain dengan pikiranku dan juga menatap wajahnya yang tampan ini, tiba - tiba saja Bima membuka matanya pelan - pelan.

"Selamat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat... pagi sayang?atau siang?" Ucapnya dengan suara khas bangun tidur, tidak lupa dengan kecupan singkat pada keningku

Aku tidak tahu harus bagaimana saat ini, ada rasa senang sekaligus canggung mengingat hal yang kita lakukan tadi malam.

"Pagi Bim"

Bima tersenyum manis saat ini, ia terus menatapku dan mengelus pipiku lembut "terimakasih Nadine" ucapnya tiba - tiba

Aish, aku mengerti maksud Bima apa. Tetapi apakah harus dibahas saat ini juga?apa dia tidak canggung?

Langsung saja aku menanggapinya dan pura - pura tidak mengerti atas apa yang ia bicarakan barusan "terimakasih untuk apa Bim?"

Lalu Bima tersenyum disana dan mengecup bibirku singkat "terimakasih atas semalam, kau sungguh luar biasa. Aku candu, tiap kali didekatmu"

Kupastikan pipiku memerah saat ini juga "jangan berkata seperti itu, bisakah?aku malu Bima."

Bima pun tertawa gemas disampingku, langsung saja aku menutup wajahku menggunakan selimut putih yang masih berada ditubuh kita berdua.

Langsung saja Bima membuka selimut yang menghalangi wajahku "Hei hei sudah tidak usah malu, kita kan sama - sama menginginkannya. Bukan hanya aku ataupun kamu, Nad"

Aku menarik nafasku panjang dan berusaha untuk berpikir bahwa tidak ada yang terjadi semalam antara aku dan juga Bima. Agar aku bisa melakukan aktivitasku seperti biasa, tidak usah malu dan berpikir hal hal yang diinginkan terus bukan?aish pikiranku sungguh kacau.

"Iya iya yasudah tidak usah dibahas ya?jika mengingatnya, aku malu sendiri Bim" kuyakin pipiku semakin merah sekarang

Bima masih menertawakanku sekarang "kenapa harus malu sih?"

Apakah dia sungguh bertanya itu padaku sekarang?wah dia benar benar ingin membahasnya dan tidak membiarkanku.

"Ya malu saja, mungkin aku terlalu liar saat tadi malam?aish aku tidak bisa membayangkan diriku bagaimana semalam. Walaupun seperti yang kau tahu, aku dan juga Agha sering melakukannya tapi tetap saja ini seperti yang pertama lagi bagiku" ucapku malu - malu

Forbidden ✔️ [MMS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang