Mujin terbangun saat mendengar Jiwoo sedikit meringis di pelukannya.
"Yeobo.. ada yang sakit?" tanya Mujin setengah bangun suara berat nan serak terdengar jelas di telinga Jiwoo.
"Bayi kita menendang" ucap Jiwoo terkekeh saat sakitnya mulai berkurang.
Jiwoo melirik jam dinding sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Ia lalu bangun dibantu Mujin.
"Aku ingin berendam, badanku terasa gerah" ucap Jiwoo membuka daster tipisnya.
"Aku ikut!" sergah Mujin cepat, ia juga ikut membuka baju dan celananya.
Mujin mengisi bathup itu dengan air hangat dan bathbomb. Mereka berdua berendam dalam dengan tenang, setelah 15 menit mereka membilas tubuh dibawah shower.
"Ah.. sangat segar" ucap Jiwoo memakai bathrobe dan melilit rambutnya yang basah dengan handuk.
Mujin mengenakan bathrobe nya dan berjalan ke ruangan bajunya untuk berpakaian.
Jiwoo dengan nakal mendekatinya dan memeluknya dari belakang.
"Yeobo.. kau sangat seksi" ucap Jiwoo mengusap dada dan memelintir puting Mujin.
"Yeobo.. kau sedang apa?" Mujin tertawa geli.
"Aku menginginkanmu" balas Jiwoo menggoda.
Tanpa basa-basi, Mujin langsung berbalik dan menggendong Jiwoo lalu merebahkannya ke kasur.
"Yeobo.. hari ini kau nakal" ucap Mujin menindih Jiwoo.
Jiwoo menarik leher Mujin untuk berciuman, Mujin dengan senang hati menyambut ciuman itu.
Ciuman dan lumatan yang semakin lama menjadi panas dan tidak berhenti. Mujin menarik tali bathrobe Jiwoo dan melepaskannya. Tubuh telanjang istrinya dengan perut buncit membuatnya semakin bersemangat."Yeobo.. kau jauh lebih seksi saat hamil" ucap Mujin mencium kening Jiwoo.
"Kau ingin hamil lagi setelah anak kita lahir?" tanya Mujin menggoda dengan suara beratnya.
"Tidak secepat itu, aku pikir kita harus berhenti melakukannya" ucap Jiwoo tertawa.
"Kau yakin bisa menolak suamimu? Hm..?" Mujin mengecup seluruh wajah Jiwoo membuatnya geli.
Mujin mengecup leher Jiwoo, menghisap pelan membuat tanda merah di bawah leher dan bahu Jiwoo.
"Ahh...Yeobo.. hm.." Jiwoo mendesah dan menjambak rambut basah Mujin.
Mujin mendongak melihat Jiwoo dan tersenyum nakal.
"Saranghae yeobo.." Mujin mengecup menjilat dada Jiwoo. Ia menggigit pelan puting pink kecoklatan itu dengan bergairah.
"Ah.. yeobo.. lakukan lagi" ucap Jiwoo mendesah.
"Apa? Ini?" Mujin kembali melakukan kegiatannya.
Jiwoo mengangguk pelan. Ia menikmati cumbuan Mujin yang lembut.
Mujin mengecup perut Jiwoo dan turun ke milik Jiwoo yang sudah basah. Mujin tersenyum melihat istrinya yang cukup bergairah pagi ini.
"Yeobo.. ayo cepat! kenapa kau sangat lama" ucap Jiwoo tidak sabar sambil mendesah kenikmatan.
Mujin tertawa terbahak-bahak tidak biasanya istrinya seperti ini. Ia lalu mengecup dan menjilat cairan bersih Jiwoo. Ia menarik tali bathrobe nya dengan miliknya yang mengeras dan tegang.
Mujin perlahan memasukkan miliknya ke Jiwoo.
"Ah.. yeobo.." Jiwoo mendesah nikmat menggigit bibirnya.
Mujin mulai menggoyangkan pinggulnya dengan pelan, ia kembali mencium bibir Jiwoo dan melumatnya dengan cepat, memainkan lidahnya.
Bukan Jiwoo saja yang terlihat bergairah dari biasanya, Mujin juga terlihat lebih bergairah.
"Yeobo.. bisakah kau melakukannya dengan cepat" Jiwoo mengatakan disela-sela ciuman.
"Arraseo yeobo.."
Mujin menggerakkan pinggulnya menjadi cepat dan terus menusukkan miliknya kedalam-dalam milik Jiwoo, membuat Jiwoo menggelinjang kenikmatan dengan hujaman milik Mujin yang besar.
"Seperti ini? Hm.." suara desah Mujin.
Jiwoo mengangguk pelan. Ia meremas lengan Mujin dengan kuat. Mujin terus menggoyangkan pinggulnya tanpa henti, seks pagi sepertinya lebih menggairahkan bagi keduanya.
"Yeobo.. aku sudah mau keluar" Mujin terus memompa dengan mengerang nikmat.
"Tunggu.." balas Jiwoo mendesah.
Jiwoo lalu bangun dan menyuruh Mujin gantian untuk merebahkan tubuhnya. Jiwoo lalu duduk diatas Mujin memposisikan miliknya ke milik Mujin untuk melanjutkannya.
Mujin mendesah kuat, Jiwoo menggerakkan pinggulnya dengan cepat memberikan sensasi kenikmatan tiada habis untuk keduanya.
Mujin bangun dan mencengkram pinggul istrinya untuk bergerak lebih cepat, ia tidak bisa menahan cairannya yang akan segera keluar.
"Ah.. hhah.. yeobo...sedikit lagi" desah Mujin.
Jiwoo merubah gerakan pinggulnya menjadi pelan membuat Mujin semakin menggila dengan klimaksnya yang diujung.
Mujin akhirnya mengeluarkan cairannya ke dalam Jiwoo. Membuatnya nafasnya tersengal, ia memeluk Jiwoo dan mengecup perut buncit istrinya.
"Yeobo.. kau menyukainya? hm.." tanya Mujin dengan nafas terengah pendek, ia mendongak melihat istrinya.
Jiwoo menunduk untuk mengecup kening dan mencium bibir bengkak suaminya.
"Aku sangat menyukainya..morning sex tidak terlalu buruk" Jiwoo tersenyum diciuman itu.
Setelah beberapa saat keduanya mengatur nafas, Mujin lalu membantu Jiwoo untuk turun dari pangkuannya dan menarik miliknya yang masih mengeras.
Mujin mengambil baju dan celana beserta dalaman untuk Jiwoo dan membantu memakaikan pakaian itu ke istrinya, Jiwoo hanya duduk ditepi kasur, Mujin yang memakaikan bra nya mengaitkan, memakaikan baju dan celananya.
"Kau benar-benar suami yang perfect" ucap Jiwoo terkekeh.
"Itu semua karena mencintaimu sayang" Mujin mengecup kening Jiwoo. Ia lalu mencari pakaian santainya dan memakainya.
Hari ini Mujin tidak ada jadwal pekerjaan, ia bisa seharian menemani istrinya.
"Setelah berolahraga sepertinya aku mulai lapar" ucap Jiwoo tersenyum.
"Aku juga lapar" Mujin menggandeng tangan istrinya dan mereka keluar dari kamar untuk bersarapan bersama.
Ahjumma sudah menyiapkan sarapan nasi sup tauge, telur gulung, daging semur dan sayur hijau.
Mujin menyuruh ahjumma untuk menyiapkan banyak makanan untuk istrinya.Mujin tersenyum senang istrinya makan dengan lahap dan bobot Jiwoo yang semakin hari semakin bertambah membuatnya terlihat lebih berisi dengan pipinya yang tembem. Mujin lebih memilih Jiwoo yang berisi daripada kurus.
"Yeobo.. kau tidak bekerja hari ini?" tanya Jiwoo.
"Aniya.. wae?" Mujin berbalik bertanya.
"Ayo jalan-jalan" balas Jiwoo cepat.
"Arraseo" jawab Mujin tertawa.
Hohoho 😆😆 gimana gimana masih mau uwu kah? 🤣
Maap ya readers kalo ngerasa banyak bercintanya, aku cuma mau nunjukkin kalo mereka memang benar-benar saling mencintai bgt 😂 jangan salah paham yak 😃
Next nya mungkin uda jarang ya 🥰
Tahan tahan dulu untuk konfliknya yaa 😁

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Struck 2 : Painful
RomanceSilahkan baca Love Struck dulu ya, ini Sequel nya 💜