Mujin yang sudah berpakaian rapi, ia berdiri di depan cermin sambil mengancingkan kancing lengannya. Jiwoo membantu memakaikan jas nya dan merapikan letak dasi Mujin.
Mujin tersenyum sambil menarik pinggang Jiwoo, ia menunduk lalu mengecup kening, pipi dan bibir istrinya. Jiwoo mengalungkan lengannya dan berjinjit ingin menyamakan tinggi suaminya agar dapat membalas ciumannya.
Mujin mengakhiri ciuman lama itu, ia mengusap bibir Jiwoo yang memerah bengkak dengan ibu jarinya.
"Aku pergi.." Mujin memeluk Jiwoo membelai rambut panjang istrinya. Jiwoo membalas pelukan Mujin dengan menepuk-nepuk punggung suaminya.
"Hm.. hati-hati.." bisik Jiwoo sembari mengecup pipi kanan Mujin.
Pelukan itu berakhir dan Mujin berjalan keluar dari kamar.
Hari ini Mujin cukup sibuk, selain memantau produksi di incheon, ia juga bertemu klien dari Jepang, yang mengaku adalah keturunan yakuza, mereka membeli obat terlarang dari Mujin dengan sangat banyak. Transaksi hari ini cukup besar dan berjalan lancar seperti biasa.
Mujin menghisap sebatang rokoknya sebelum pulang dengan pandangan datar nan dingin.
Ddrttt!
Getaran ponsel dengan pesan masuk membuyarkan lamunan Mujin, ia merogoh saku celana nya mengambil ponselnya dengan tersenyum lebar ia membuka pesan yang ternyata dari istrinya.
여보❤️
Yeobo.. apa kau akan telat pulang?
Tidak sayang, 1 jam lagi aku akan sampai rumah, wae? Apa terjadi sesuatu?Aniya, hm.. bisakah kau membelikanku makanan saat pulang nanti?
Tentu saja,
apa yang kau inginkan sayang?Aku ingin cake stroberi, es krim rasa stoberi dan coklat lalu tteobeokki.. please sayang.. tiba-tiba aku menginginkannya :(
Baik Nyonya Choi, aku akan membelinya, jika mau aku bahkan bisa membelikanmu beserta tokonya.. kalau begitu duduk manis dan tunggulah suamimu pulang..Suamiku yang terbaik,
Saranghae yeobo ❤️Mujin terkekeh membaca pesan dari istrinya. Sungguh ia merasa semakin hari rasa cintanya semakin besar ke Jiwoo, bahkan selalu meningkat setiap saat. Ia bahkan tidak percaya pria seperti dia bisa sangat jatuh cinta pada seorang wanita.
Sebelum bertemu Jiwoo, hidupnya terasa selalu berada dalam kegelapan dan kekelaman. Ia sendiri bahkan tidak tau apa itu cinta, sampai ia bertemu Jiwoo dan langsung merasakan getaran aneh dalam aliran darahnya dan detakan jantungnya seakan ingin meledak.
Awalnya ia berpikir itu hanyalah ketertarikan biasa, namun pada akhirnya ia kalah, ia tidak bisa berhenti memikirkan Jiwoo setiap detik. Hatinya yang terasa sakit seperti ditusuk-tusuk saat Jiwoo menolaknya. Dan dengan bodohnya ia selalu tidak bisa berhenti merindukannya. Jiwoo adalah kelemahannya.
Mujin menghabiskan rokoknya membuang ke lantai dan menginjaknya, ia berjalan ke mobil yang Taeju sudah menunggu disamping pintu. Mujin menepuk pelan pundak pria kepercayaannya.
"Taeju-ya, sebelum pulang kita mendapat pesanan dari Nyonya besar" kata Mujin terkekeh.
"Nde, algeuseumnida sajangnim" Taeju tersenyum tipis.
Taeju memberhentikan mobil di pinggir jalan, toko kue yang Jiwoo sukai dengan arahan Mujin.
"Sajangnim, aku akan membelinya" ucap Taeju hendak melepas seatbelt nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Struck 2 : Painful
RomanceSilahkan baca Love Struck dulu ya, ini Sequel nya 💜