Membuka hati untuk Heri

2.2K 226 7
                                    

Heri semakin hari semakin berani untuk mendekati Sita. Walau tak terang-terangan ia selalu memperhatikannya.

Sita tau perhatian Heri tertuju padanya dan kadang secara diam Sita berterima kasih atas perhatian yang diberikan.

Heri tentu saja semakin di atas awan. Ia mulai mendapatkan celah untuk masuk lebih dalam.

Semoga ini bukan harapan palsu agar hatinya tidak sakit dikemudian hari.

Hari demi hari, minggu dan bulan berlalu. Sita perlahan membuka hatinya untuk Heri yang tak pernah menyerah akan dirinya.

Yang Sita suka adalah Heri tak terang-terangan menyukainya, hingga tak banyak orang tau mengenai isi hati Heri pada Sita.

Membuat Sita lebih nyaman berada dalam lingkaran perhatian Heri yang tak pernah ia dapat kala bersama mantan suaminya dulu.

Apasih yang membuat wanita mudah luluh?

Perhatian.

Apasih yang membuat wanita mudah jatuh cinta?

Kasih sayang.

Siang hari saat tengah istirahat seperti biasa Heri akan memberikan minuman dingin. Hanya saja kali ini ia tak membagikan kesemua orang.

Hanya tiga orang yang diberikan oleh jaga di bagian kasir. Heri menitipkan nya pada kasir baru bernama Selly.

"Sel, pada hauskan, nih aku beli minum buatmu dan yang lain." Selly yang pertama kali mendapatkan perhatian itu langsung senang bukan main.

"Makasih ya Bang."

"Sama-sama." Mata Heri melirik Sita yang hanya tersenyum tipis saja. Heri pun meninggalkan mereka.

Selly lantas membagi tiga minuman itu.

"Nih, dari Bang Heri untuk kita," katanya. Sita dan Nina berterima kasih. Sita bisa melihat raut wajah malu pada Selly, seolah ia mendapatkan itu karena Heri menyukainya.

Seminggu sudah Heri rutin memberikan minuman dingin pada anak kasir membuat Selly akhirnya berani mengungkapkan perasaannya pada Sita dan juga Nina.

"Kalian sadar nggak sih, Bang Heri kayaknya naksir aku deh," ungkapnya. "Dan, kayaknya aku luluh nih sama dia, gimana dong?" Nina dan Sita saling lirik.

Mereka tak menanggapi karena tau siapa yang Heri tuju sebenarnya.

Istirahat Nina mengajak Sita mengobrol berdua. Ia menegaskan jika Sita harus mengambil sikap pada Heri.

"Ditolak itu sakit, tapi digantung jauh lebih sakit. Kalau emang Mbak Sita nggak mau sama Bang Heri bilang, Mbak. Jangan gantung kaya gini. Lihatkan, Selly jadi punya angannya sendiri."

Sita diam karena ia masih ragu untuk benar-benar membuka hati pada laki-laki lain.

Ia masih ada trauma soal menjalin hubungan. Apakah dengan Heri ia akan bahagia? Apakah dengan Heri ia tidak akan merasakan kembali rasa sakit dan kecewa?

"Mbak Sita."

"Aku nggak tau."

"Mbak harus tegas dong, Mbak. Harus move on, mantanmu saja sudah menikah lagi, masa kamu masih begini saja?"

Mendengar itu Sita justru semakin ragu sebab apa yang Jaka alami setelah menikah kembali adalah kesengsaraan. Bagaimana dengan dirinya?

"Kita bahas lain kali ya." Sita menyerah, ia pergi dan tak ingin membahas itu.

Salahnya karena ia terlena dengan perhatian dari Heri sampai ia lupa jika tanpa sadar memberikan harapan padanya.

****

Waktu libur ia pergunakan untuk pulang ke rumah orang tuanya. Di sana ia menceritakan sosok Heri. Dan yang membuatnya heran adalah Mama mendukungnya, bahkan Yuna ikut serta mendukung hubungan itu.

Sita menjelaskan bahwasanya ia tak bisa menjalin hubungan dengan teman kerja, tapi orang tuanya menasehati terus menerus sampai pikiran Sita terbuka perlahan.

Dan akhirnya setelah kembali kerja. Sita mencoba membuka hati lebih lebar pada Heri.

Ketika Heri memberikan minuman dingin seperti biasanya. Kali ini Sita lah yang menghadap membuat Heri jadi gugup.

"Buatku kan?" tebak Sita. Heri menahan senyum bahagianya karena ada Selly dan Nina.

"Buat kita bertigalah, Mbak," ujar Selly tak terima. Sita tak menggubris itu dan menatap Heri. Akhirnya Heri paham maksud Sita.

"Buatmu, sisanya terserah mau diberikan kepada siapa," jawab Heri. Sita tersenyum sementara Selly kesal.

Heri pergi seperti biasanya membuat Sita menoleh pada Selly dan Nina.

"Mau?" tanyanya. Nina tersenyum senang karena Sita membuka hati untuk Heri.

"Ya maulah, itu kan untuk kita bertiga dari Bang Heri." Selly merebut satu. Nina mengambil satu.

Sita dan Nina saling tatap lalu menahan senyum mereka.

Akhir Sebuah HubunganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang