Mama yang mendengar kabar bahwa Sita tak jadi membantu biaya sekolah sang adik. Merasa kebingungan. Tak mungkin mama menceritakan ini pada Yuna yang sudah sangat berharap. Yuna sudah ceria. Yuna sudah antusias. Tak mungkin ia patahkan semangat anaknya.
Akhirnya mama diskusi dengan papa. Dan setelah perdebatan panjang. Mama memutuskan menjual tanah di kampung. Tanpa sepengetahuan Yuna dan Sita.
Yuna masuk sekolah baru dengan penuh keceriaan. Seragam baru. Sepatu baru. Tas baru. Buku baru. Semua mama belikan dari hasil jual tanah. Sita yang mendapat kabar kalau Yuna sudah sekolah merasa bingung. Uang dari mana mama?
Sita pun menelpon sang mama. Menanyakan kabar itu. Dan mama menjawab bahwa mama mendapat pinjaman dari teman. Mama akan bekerja untuk mencukupi kebutuhan semuanya.
Karena papa sudah tak bisa lagi bekerja. Karena usia tentu saja. Siapa yang mau menerima karyawan dengan usia 40 tahun ke atas. Akhirnya mama lah yang mengambil alih. Mama kerja dengan saudara mama. Yaitu menjual pakaian yang bisa di kreditkan.
Papa kalau ada kerja serabutan juga di ambil. Asal bisa menghasilkan uang. Sisa uang tanah. Mama tabung. Karena takut jika sewaktu-waktu Yuna membutuhkan dana di sekolahnya. Karena Yuna akan sekolah selama 3 tahun kan. Pasti butuh uang untuk ujian dan segala macamnya. Jadi mama simpan uangnya. Dan tak akan di otak-atik sampai Yuna lulus sekolah.
🍁🍁🍁
Sita merasa kecewa dengan dirinya. Karena ia tak bisa menepati janji. Tapi apa mau di kata. Hidupnya juga memang pas-pasan. Tak menjamin ia bisa membantu sekolah Yuna kedepannya.
Jaka juga sudah membeli motor baru. Jadi mereka ada tambahan bayar kredit motor. Belum bayar rumah. Bayar air dan listrik. Makan tiap hari. Kebutuhan rumah tangga lainnya. Semoga mama dan Yuna paham akan kondisi sita dan Jaka.
Kandungan Sita memasuki usia 4 bulan. Dimana seharusnya mereka membuat syukuran. Tapi apa boleh buat. Mereka tak ada dana untuk membuat syukuran. Mama juga bilang kalau itu tak begitu wajib. Saat tujuh bulanlah baru di buatkan.
Sita dan Jaka hanya mengikuti semuanya saja. Karena di paksa juga tidak mungkin.
Hari ini Sita nampak bersemangat karena akan menerima gaji. Sita dan yang lain antri untuk mengambil gajinya. Tahun ini yang mengelola toko bukan lagi ibu bapak. Tapi anaknya yang bernama Angel. Banyak yang tak suka dengannya. Tak mereka tak bisa berbuat apa-apa.
Anak baru. Baru saja keluar dari ruang Angel. Ia menerima gaji pertamanya.
"Dapet berapa?" Tanya shanty kepo. Sita yang ada di sampingnya ikut mendengarkan.
"3juta kak."
"Hah?" Shanty kaget. Pasalnya gajinya shanty tak jauh beda dengan anak baru itu.
"Ta, kok gaji anak baru...." Shanty nampak kesal. Sita mencoba bersabar. Disini, Sita lah yang paling lama bekerja. apakah ia, Sita juga akan di samakan dengan karyawan baru?Sita di panggil dan ia masuk ke dalam ruangan. Sita duduk dan diminta tanda tangan. Setelah tanda tangan. Sita menerima amplop. Ia membukanya di sana. Ingin memastikan. Dan benar. Gaji Sita sama dengan gaji karyawan baru. Hanya beda 200ribu.
"Bu, maaf, kenapa gaji saya sama dengan nak baru ya?" Tanya Sita. Angel menatap tak suka.
"Ya emang gaji nya segitu? "
"Tapi kan saya karyawati lama Bu?"
"Dengar ya, Sita. Jangan mentang-mentang dulu kamu adalah kepercayaan orang tua saya. Lalu saya harus mengistimewakan kamu.""Saya enggak minta di istimewakan bu. Tapi ini masalah gaji enggak adil menurut saya."
"Ya kalau kamu enggak mau gajinya. Ya kamu bisa keluar dari sini." Sita tersentak. Jahat sekali bos barunya.
"Bu, saya selama ini mengabdi disini Bu. Ini balasan ibu ke saya?"
"Kamu mengabdi pada orang tua saya. Bukan pada saya."
"Saya permisi." Sita langsung keluar dari ruangan. Rasanya kesal sekali. Tapi sita harus sabar. Demi anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir Sebuah Hubungan
RomanceSita Narendra adalah seorang istri yang sabar dan selalu bisa memaafkan suaminya. namun sifat labil suaminya lah yang membuat dirinya hancur. rumah tangga yang ia jalani selama 9 tahun. tak mampu membuat sang suami berubah menjadi lebih baik. hingg...