Bab 13

7.2K 536 25
                                    

Yuna melihat Jaka dan Sita yang saling berdiam diri. Seperti ada yang tidak beres. Yuna mencoba acuh awalnya. Namun saat melihat kakaknya sedih dan murung, Yuna sendiri merasa tak nyaman.

Saat Sita sudah tertidur, Jaka keluar dari kamar dan bermain ponsel di luar rumah. Yuna yang memang tidur di ruang tamu, langsung tahu kalau kakak iparnya ada di luar. Yuna bangun dari tidurnya dan menghampiri Jaka.

Jaka melirik Yuna dan tersenyum lalu memberikan Yuna tempat untuk duduk. Mereka duduk berdua di teras rumah. Saling diam sejenak.
"Kak," panggil Yuna. Jaka melirik Yuna sekilas.
"Apa?"
"Kakak cinta kan sama mbak Sita?" Jaka nampak tersentak.
"Cintalah, Yun."
"Kalau cinta, tolong buat mbak aku bahagia. Jangan buat dia sedih, aku enggak tega kalau lihat mbakku sedih. Cukup waktu dia kehilangan anaknya. Cukup itu aja."

Jaka meletakkan ponselnya. Ia menatap Yuna yang hampir menangis.
"Yun, maafin kak Jaka ya? Kak Jaka janji, akan selalu buat bahagia mbak kamu."
"Beneran?"
"Ia, karena kak Jaka cinta banget sama mbak Sita." Jaka menengadah ke langit. Melihat gelapnya malam. "Kamu benar Yun, selama ini kak Jaka selalu bersikap kurang baik sama Sita. Nggak pernah bahagiain Sita. Yuna...makasih ya, udah ngingetin kakak."

Yuna mengangguk. "Ya, asal kakak beneran buat mbak aku bahagia."
"Kak Jaka janji, Yun, akan bahagiain dan juga enggak akan pernah ninggalin mbak kamu."
"Janji?"
"Janji."

🍁🍁🍁

Sita melihat tingkah Jaka yang berbeda. Ia lebih lembut dan perhatian. Bahkan sekarang sering berada di rumah. Sita merasa bersyukur setidaknya Jaka bisa berubah dengan cepat. Dan Sita harap, perubahan ini akan selamanya.

"Sayang, cari sarapan yuk," ajak Jaka. Hari ini mereka libur kerja. Dan tumben sekali seorang Jaka mengajak ke pasar. Namun Sita tidak mau merusak momen yang coba di bangun oleh Jaka.
"Sebentar ya, aku sisiran dulu." Jaka mengangguk. "Aku tunggu di luar ya sayang." Sita mengangguk dan langsung menyisir rambut panjangnya. Begitu selesai, sita langsung keluar rumah dan tak lupa menguncinya.

Jaka meraih jemari sita dan menggenggamnya. Membuat Sita tanpa sadar tersenyum senang. Sepanjang jalan mereka hanya diam. Hanya jemari mereka yang saling bertaut. Hingga mereka sampai di pasar.
"Jaka," panggil Sita. Jaka menoleh.
"Ya, sayang?"
"Hari ini kamu mau aku masakin enggak?"
"Kamu mau masak?"
"Kalau kamu mau?"
"Maulah, mau banget. Ya udah kita beli bahan yang mau di masak yuk." Sita mengangguk cepat.

Dan mereka sudah mulai memilih bahan-bahan yang akan mereka masak. Nampak mereka begitu bersemangat memilih bahan makanan.
"Aku beli bumbu dapur dulu ya," ujar Sita. Jaka mengangguk. Merekapun sibuk dengan belanjaan masing-masing. Hingga akhirnya apa yang mau mereka beli sudah komplit.

Mereka pun pulang ke kosan. Sampai di kosan. Sita menaruh semua barang belanjaan. Dan saat hendak merapihkan, Jaka menarik pinggang Sita dan langsung mencium bibir Sita. Sita tersentak, namun mencoba membalas ciuman Jaka. Mereka berciuman lumayan lama. Hingga nafas mereka tersengal.

"Maafin aku ya, sayang." Jaka nampak benar-benar bersalah. Sita mengusap wajah Jaka. Menatapnya lekat. "Aku sayang kamu, Sita." Jantung Sita bergemuruh. Sita tersenyum dan memeluk Jaka.
"Jangan berubah lagi ya."
"Ia, aku janji."
Mereka saling memeluk dengan erat. Air mata mereka saling membasahi pakaian masing-masing.

Jaka melepas pelukan mereka dan mencium bibir Sita. Membawanya menjauh dari pintu. Jaka mengusap punggung Sita dan bahkan melepaskan pakaiannya. Jaka menginginkan Sita, sekarang.

Ciuman mereka berubah menjadi semakin panas. Jemari Jaka sudah meremas dada sita. Dan ciuman dengan ciuman berpindah ke tubuh Sita di setiap jengkalnya. Membuat Sita melenguh nikmat.

Jaka menatap wajah Sita yang memerah karena gairah yang mulai memuncak. Jaka terus mengecupinya. Hingga mereka sama-sama bergairah.

Sarapan pagi mereka adalah tubuh mereka masing-masing.

🍁🍁🍁

Dari sekarang aku akan buat part pendek.
Karena ini cerita aslinya panjang banget. Jadi aku coba untuk ambil bagian pentingnya aja. Takut kalian bosan dengan konfliknya.
Semoga kalian paham dengan cerita nya.

Dan tolong jangan komen. Kenapa part-nya pendek?
Karena udah aku jelasin disini.
Dan maaf kalau aku jarang bales komen ya. Jangan marah. Jangan kesal apa lagi jatuh cinta sama aku? Loh 🙄hahahaha

Akhir Sebuah HubunganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang