[ OBSESSION SERIES I ]
"Lo bukan cinta sama gue, tapi terobsesi!"
"You're wrong honey, I love you and i'm obsessed at the same time!!"
- O B S E S S E D F R I E N D -
Start : 12 Januari 2022
Finish : 07 Maret 2023
Highest rank🏆
#1 - Umum [ 30 Mar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°°°
Aku mengucapkan rasa terima kasih yang sebanyak-banyaknya bagi kalian yang sudah membaca dan memberi vote pada ceritaku 🥰
°°°
Melewati waktu dua minggu berada di dalam tahanan apartemen, membuat kebencian Sasha terhadap Farel semakin besar. Sahabatnya itu... Tunggu, sepertinya kata sahabat sudah tidak berlaku lagi untuknya! Makhluk iblis itu selalu saja melakukan hal apapun agar dirinya ini tetap berada di sampingnya.
Kemarin, dikala Farel tengah mandi di kamar mandi miliknya. Matanya tanpa sengaja menemukan sebuah card sebagai akses membuka pintu di atas nakas dekat kamar mandi. Melihat kesempatan di depan mata, dengan cepat Sasha mengambil benda itu dan beranjak untuk kabur.
Namun sepertinya nasib baik tidak mendukungnya. Di saat dirinya hampir berhasil keluar dari apartemen, pria itu bagaikan hantu tiba-tiba sudah berada di belakangnya dan menampar pipinya dengan keras. Pertengkaran kembali terjadi dikarenakan Sasha yang tidak mau menurut kepada Farel.
Hingga pertengkaran itu terhenti dengan Farel yang menciumnya dengan kasar dan bahkan hampir memperkosanya. Beruntung, dia bisa menghentikan aksi pria bejat tersebut dengan memukul kepalanya menggunakan vas bunga yang kebetulan ada didekatnya.
Namun sial, bukannya pingsan pria itu malah semakin terlihat marah dan memukulnya habis-habisan. Lalu setelahnya dia digeret secara kasar untuk masuk ke dalam kamar dan langsung menguncinya dari luar.
"Bedebah sialan itu!" Desis Sasha memperhatikan pipinya yang masih terlihat lebam. Dia meringis tatkala salep tersebut mengenai pipinya. Demi apapun jika ada kesempatan, dia akan membunuh pria itu yang sudah membuatnya menderita seperti sekarang.
"Gue benci, benci banget sama lo bangsat!" Umpatnya dengan menatap wajahnya yang tampil di kaca. "Kalo aja gue tau dari awal, gue nggak bakalan sudi buat sahabatan sama lo sialan!"
"Brengsek, bangsat, biadab! Gue berharap lo mati anjing!" Sasha melemparkan segala makian yang terjurus untuk Farel. Karena obsesi sematanya itu, kehidupan normalnya perlahan hancur. Biasanya sekarang dia sudah berada di sekolah dan bercanda dengan para temannya. Lalu bertemu dengan Yudha dan membicarakan banyak hal. Namun nyatanya dia malah terdekam, sendirian, dengan sosok iblis itu yang terus saja melakukan hal semena-mena terhadapnya.
Pintu kamar miliknya terbuka membuat Sasha mendengus kesal. Farel yang telah masuk ke dalam kamar milik gadisnya langsung mendekati Sasha yang tengah bercermin dan memeluk lehernya dari belakang. Di tambah dia mengendus aroma susu yang tercipta dari leher tersebut dan mengecupnya beberapa kali.
Sasha yang merasakan setiap kecupan ditorehkan oleh Farel dilehernya merasa risih dan mencoba untuk menjauhkan tubuhnya, namun Farel langsung menahannya dan kembali mengecup lehernya dengan sensual.
