[ OBSESSION SERIES I ]
"Lo bukan cinta sama gue, tapi terobsesi!"
"You're wrong honey, I love you and i'm obsessed at the same time!!"
- O B S E S S E D F R I E N D -
Start : 12 Januari 2022
Finish : 07 Maret 2023
Highest rank🏆
#1 - Umum [ 30 Mar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°°°
Nggak nyangka banget udah 22 ribu views dan 2 ribu vote. Makasih banyak ya semua 🥰💖.
°°°
Tepuk sorakan terdengar begitu jelasnya dari sebuah lapangan yang menampilkan secara langsung banyaknya murid yang tengah baris berbaris di sana. Pengumuman kelulusan bagi kelas dua belas diselenggarakan pada hari ini, dengan kepala sekolah yang telah berdiri tegak di atas podium. Membawa beberapa kertas yang berisikan daftar murid yang lulus atau tidak.
"Dengan ini saya nyatakan, kalian semua seratus persen lulus!" Seru kepala sekolah dengan tatapan bangganya, membuat sorakan setiap murid semakin bertambah ramai.
Pelukan rasa senang saling dijabarkan ke setiap teman masing-masing sebagai bentuk gambaran akan rasa bangga dan haru yang tak terkira.
Terkecuali Farel yang hanya berdiri di tengah-tengah barisan tersebut dengan tatapannya yang datar, tidak ada raut bahagia atau apapun yang menunjukkan rasa apresiasinya yang dinyatakan lulus.
Dari banyaknya seru kebahagiaan yang tercipta, pria itu hanya terdiam. Dia sekarang tengah menunggu pengumuman selanjutnya mengenai siapakah peraih nilai ujian tertinggi tahun ini. Sungguh, dia sudah tidak sabar akan hal itu.
"Baiklah..." Suara yang awalnya ricuh langsung hening, mereka semua langsung memfokuskan pandangan mereka ke arah kepala sekolah yang hendak kembali berbicara.
Sebelum melanjutkan ucapannya, kepala sekolah tersebut terlebih dulu membenarkan kaca matanya yang sedikit merosot. "Sebelumnya saya ucapkan selamat kepada kalian semua yang telah dinyatakan lulus dari sekolah ini. Bapak tentunya sangat bangga sama kalian yang sudah bersungguh-sungguh dalam mengikuti ujian kemarin."
"Kehidupan kalian yang sebenarnya akan dimulai, jadilah alumni yang membanggakan sekolah ini di kemudian hari. Bapak yakin, suatu saat nanti kalian akan menjadi anak-anak yang sukses!"
Kepala sekolah tersebut terlihat mengusap air matanya yang sempat jatuh. Merasa sedih sekaligus bangga akan keberhasilannya dari setiap muridnya. "Jangan pernah sekalipun terpengaruh sama pergaulan yang bebas di luar sana. Perjalanan kalian masih panjang untuk ke depannya nanti, dan gunakan itu untuk meraih kesuksesan kalian..."
"Fokuslah dalam meraih cita-cita, buat bangga orang tua kalian dengan menimbulkan senyum kebanggaan dari bibir mereka." Kepala sekolah tersenyum. "Jika kalian sukses, bukan orang tua kalian yang bangga... Kami semua yang ada di sini, dan tentunya bapak akan merasa bangga sama kalian."
Tepukan tangan langsung dilemparkan secara serempak seusai kepala sekolah mengatakan hal itu.
Kepala sekolah tersebut memasang senyumnya kemudian berdeham singkat, sebelum melanjutkan. "Sekarang bapak akan membacakan nama murid peraih skor tertinggi dalam ujian tahun terakhir ini," Pria itu nampak melihat kertas di tangannya kemudian tersenyum sendu.