[ OBSESSION SERIES I ]
"Lo bukan cinta sama gue, tapi terobsesi!"
"You're wrong honey, I love you and i'm obsessed at the same time!!"
- O B S E S S E D F R I E N D -
Start : 12 Januari 2022
Finish : 07 Maret 2023
Highest rank🏆
#1 - Umum [ 30 Mar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
Kematian merupakan sebuah takdir yang telah ditentukan oleh Tuhan tanpa kita ketahui kapan terjadinya. Baik dalam usia muda, tua, serta dalam keadaan sehat, maupun sakit, semuanya pasti akan merasakan hal yang namanya kematian.
Lapangan luas yang merupakan pemakaman tersebut nampak ramai dikunjungi oleh beberapa pelayat yang tengah melakukan proses pemakaman kepada saudara Levi Darmawangsa, seseorang yang merupakan sosok Paman sekaligus keluarga satu-satunya yang Farel miliki.
Begitupula dengan pemakaman Rafi, anak buahnya yang juga ikut di makamkan pada hari ini. Tapi di lain tempat dengan beberapa anak buahnya yang mengurus pemakaman tersebut.
Dengan khidmat mereka mengikuti proses pemakaman tersebut tanpa adanya ucapan yang keluar dari mulut mereka. Mereka semua diam, dengan pemikiran serta rasa iba yang timbul tatkala melihat wajah Farel yang terlihat sedih.
Farel memandang jasad Pamannya yang telah diletakkan dalam liang kubur itu dengan perasaan sedih yang tidak dapat di definisikan secara langsung. Dia ingin menangis, menumpahkan segala rasa sesak yang telah menumpuk di dalam rongga dadanya. Tapi dengan cukup kuat dia bisa menahannya. Dia tidak ingin menunjukkan kelemahannya di hadapan orang lain.
Yang hanya bisa Farel lakukan hanyalah termenung, sembari memandangi liang kubur yang mulai di tutup dengan tanah oleh petugas kuburan yang ada di sana. Hingga proses pemakaman telah selesai, pria itu masih saja menatap gundukan tanah itu dengan pandangan kosong. Sesekali dia mengangguk dan tersenyum tipis kepada setiap pelayat yang izin kepadanya terlebih dulu untuk pulang.
Hingga lamunannya teralihkan ketika ada seseorang yang menepuk bahunya. Farel menoleh, dan menatap seseorang yang terlihat mengenakan sebuah jas hitam, dengan sebuah tas koper di tangannya.
"Siapa?" Tanya Farel.
Pria itu mengambil sebuah berkas yang tersimpan di dalam tas tersebut, kemudian memberikannya kepada Farel. "Saya Faris Nugraha, tangan kanan sekaligus sekretaris yang mengurus segala keperluan Tuan Levi selama ini. Dan kedatangan saya ke sini untuk memberikan ini."
Farel mengambil berkas tersebut dan membacanya dengan teliti.
"Tuan Levi memberikan berkas itu kepada saya sebelum kejadian buruk ini menimpanya." Ujarnya sebelum melanjutkan. "Dan ini waktunya bagi saya untuk memberikan berkas tersebut kepada anda."
Farel tidak menjawab, kedua matanya tersebut tampak sibuk membaca isi yang tertulis di dalam berkas tersebut. Pamannya sudah menjalankan apa yang sudah dirinya minta waktu itu, terbukti dari sebuah berkas yang telah dia genggam sekarang. Dia pikir pamannya akan lupa, tapi ternyata tidak. Baguslah...
"Baiklah, Terima kasih." Ujarnya setelah menutup berkas tersebut, kemudian tersenyum tipis.
"Sama-sama Tuan," Balas Faris, kemudian kedua matanya memandang gundukan tanah tempat atasannya dahulu di makamkan.