Obsessed Friend •28•

6.6K 342 125
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Rencana awalnya sih pengen namatin cerita ini di part 25, tapi kok malah keterusan ya hehe...

•••

Manusia mungkin tahu jika tidak ada yang namanya 'sempurna' di dalam kehidupan ini. Penuh akan kekurangan dan kelebihan adalah kunci utama terkait makna jika 'kesempurnaan' Tidaklah ada... Karena kesempurnaan semata hanya pantas dimiliki oleh sang Maha Kuasa.

Memiliki kelebihan dalam hidup memanglah anugerah, tapi tidak semuanya kelebihan akan selalu menonjol, adakala kekurangan yang akan menampilkan diri hingga menjadikannya sebuah paduan sempurna dalam kehidupan manusia.

Sasha dengan manik matanya yang indah itu, memandangi setiap bunga yang terawat dengan baik di taman vila. Bunga di sini semuanya terlihat cantik, semuanya tumbuh subur dengan mahkota indah yang bermekaran indah di tempatnya masing-masing. Para asisten vila ini sudah sangat bekerja keras dalam merawat setiap tanaman yang ada, dan Sasha memberikan apresiasi untuk itu.

Tangannya terangkat guna memetik salah satu bunga yang ada di sana. Senyuman manisnya terbit tatkala menghirup aroma bunga yang tengah di pegangnya itu. Dirinya tengah bosan, dan melihat keindahan bunga yang ada di taman ini membuat rasa bosannya seketika hilang.

Sebuah ingatan kecil terlintas di otaknya ketika beberapa hari yang lalu Farel datang ke kamarnya dan membawakannya sebuah kucing berwarna abu-abu yang sangat menggemaskan.

Dengan wajah penuh semangat pria itu menunjukkan kucing itu kepadanya, bahkan menunjukkan tawa renyahnya ketika kucing itu bergerak mengelusi tangannya. Tapi balasannya kala itu membuat Farel langsung terdiam dengan raut wajah yang tidak begitu enak untuk di pandang.

Dia malah memalingkan wajah dan meminta pria itu untuk pergi, dengan alasan jika dirinya tidak ingin di ganggu atau mungkin dirinya memang sedang tidak ingin bertemu dengannya.

Dia ingat jelas raut wajah itu, raut yang menunjukkan arti kesedihan, marah, kecewa dan juga penyesalan yang cukup menyesakkan jikala dirinya ingat...

Dia tidak tega sebenarnya, tapi apa daya...

Semua hal ini juga terjadi karena perbuatannya sendiri...

Bayangan akan penyiksaan yang pria itu lakukan terhadapnya kala itu membuat rasa trauma terkadang timbul di saat maniknya tanpa sengaja menatap wajah Farel.

Diam dan tidak mengatakan apa-apa adalah cara terbaik yang mampu dia lakukan sekarang ini... Karena mau berbicara dengannya juga enggan... Bayangan itu akan selalu datang tanpa henti hingga membuatnya kesulitan untuk menghilangkan rasa traumanya.

Obsessed Friend ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang