Obsessed Friend ☑️

Farah Oktavianly

Aku sengaja buat part ini khusus untuk Farah yang perannya di sini menyukai sosok Sasha Alwiyana dalam diam.

Happy Reading!!

.
.
.

Ini tentang gue yang mencintai Sasha Alwiyana, yang notabene-nya adalah teman gue sendiri!

.
.
.

"HEI!"

"Ah, astaga Farah! Lo bikin kaget tau nggak!" Sasha memekik kaget ketika mendengar suara teriakan disertai tepukan keras di area bahunya.

Farah tertawa keras, lalu merangkul temannya yang masih menggunakan tas tersebut dengan erat, sebelum kemudian menghirup dalam-dalam aroma yang terkuar dari tubuh Sasha.

"Wangi." Gumamnya.

"Ck, apaan sih! Geli tolol!" Gerutu Sasha mencoba menjauhkan gadis itu yang hendak mencium pipinya.

Farah menggeleng, semakin memeluk gadis itu dari samping sebelum kemudian mencium pipi Sasha berkali-kali dengan gemas. Tidak lupa disertai gigitan kecil yang semakin membuat Sasha kesal di tempatnya.

"Farahhh~, sakit!" Rengek Sasha. Menatap temannya itu yang kini memberikan tatapan lekat untuknya.

"Cantik banget sih lo, gue jadi gemes." Balas Farah gregetan, hendak kembali mencium Sasha tapi segera di tahan.

"Ck, lo tuh kenapa sih hobi banget cium gue!" Sasha kesal sendiri. Lalu mendorong tubuh temannya itu agar sedikit menjauh.

"Karena gue suka." Balas Farah cepat. Kembali mencuri sebuah kecupan di bibir Sasha, yang menyebabkan si empunya melotot di tempatnya.

"FARAHHH!"

Farah kembali tertawa keras ketika melihat ekspresi kaget yang ditampilkan oleh temannya itu. Sangat cantik, - Pikirnya. Dia pun kemudian berlari ketika melihat Sasha yang bergerak untuk mengejarnya. Dalam aksi kejar-kejaran tersebut mereka saling menangkap satu sama lain. Hingga di mana sebuah kesialan menimpa salah satu dari mereka.

Sasha yang tidak menjaga keseimbangannya saat itu hampir terjatuh jika saja Farah tidak dengan segera menahan tubuhnya. Mereka berdua pun saling tatap, memberikan kesan arti yang berbeda dalam manik mata masing-masing.

Farah yang saat itu bergerak untuk menahan tubuh Sasha terus saja melayangkan tatapannya ke arah gadis itu. Memberikan tatapan lain yang mungkin tidak akan pernah disadari oleh Sasha sendiri.

"Lo cantik banget sha." Kata itu lah yang kemudian terucap dari bibirnya, membuat Sasha yang mendengar itu terkejut dan lantas menarik diri dari dekapan Farah.

"Gue emang cantik kok, kenapa? Baru sadar ya?" Balas Sasha sombong. Ternyata Sasha tidak terlalu ambil pusing soal tatapan yang sempat diberikan Farah untuknya. Toh, menurutnya itu merupakan hal yang biasa di sesama teman.

Farah tersenyum miring, membenarkan ucapan gadis itu secara tak langsung. Hingga di mana tangannya terangkat untuk mengusap pipi Sasha, dia berucap.

"Semisal gue suka sama lo, lo nggak masalah kan, sha?

.
.
.