[ OBSESSION SERIES I ]
"Lo bukan cinta sama gue, tapi terobsesi!"
"You're wrong honey, I love you and i'm obsessed at the same time!!"
- O B S E S S E D F R I E N D -
Start : 12 Januari 2022
Finish : 07 Maret 2023
Highest rank🏆
#1 - Umum [ 30 Mar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°°°
"Selamat datang tuan Farel." Ujar seorang sekretaris kepada sang pemilik dari perusahaan ini yang kini sudah berada tepat di hadapannya.
Farel mengangguk singkat sebelum akhirnya melewati sekretaris tersebut. Pria itu sengaja datang ke perusahaan ini untuk menemui sang paman yang sepertinya telah menunggunya di ruangan kerjanya.
Setibanya di depan ruangan yang sudah disebutkan tadi, tanpa mengetuk pintu sama sekali Farel langsung masuk dan mendapati sang paman yang terlihat cukup sibuk dengan segala berkas penting di atas meja.
"Ada apa?..... Ah Farel, akhirnya kamu datang juga." Ujar Levi, sang paman setelah mengetahui jika bukan sekretarisnya yang datang melainkan Farel. Keponakannya.
Tanpa basa-basi Farel langsung duduk di sebuah kursi tepat dihadapan Levi dan mengambil secangkir gelas berisi wine yang tertata di atas meja dan langsung meminumnya.
Levi yang melihat kebiasaan keponakannya itu terkekeh. "Ternyata kebiasaanmu dari dulu belum berubah juga."
"Nggak banyak hal yang ingin aku sampaikan ke paman." Seru Farel angkat bicara. Menatap iris sang paman dengan seringaian puas di bibirnya. "Tugas yang paman berikan waktu itu padaku sudah ku selesaikan dengan sempurna."
"Kedua pemilik perusahaan yang paman idamkan itu sudah mati, dan selanjutnya paman bisa mengambil perusahaan itu dengan mudah."
Levi tersenyum puas lalu memberikan sebuah tepukan ringan dari kedua tangannya. "Kamu benar-benar keponakan yang dapat aku andalkan."
Farel memutar bola matanya dengan malas. "Aku harap paman tidak lupa untuk memberikan sebuah imbalan kepadaku."
Levi menaikkan satu alisnya, lalu tertawa pelan. "Tentu saja keponakkanku. Aku ini orang yang menepati janji, jadi kamu tidak perlu takut."
"Baiklah." Kemudian Farel mengeluarkan beberapa berkas yang dirinya bawa sebelumnya. Lalu memberikannya kepada Levi.
"Ini beberapa berkas penting dari perusahaan Aditama yang sudah aku ambil. Untuk tindakan selanjutnya, itu terserah paman mau melakukan apa."
