Obsessed Friend •41•

5.2K 271 116
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Belum mencapai target sebenarnya, tapi it's okay lah. Soalnya udah greget pengen update.

•••

Kedua matanya yang tajam itu tak pernah lepas untuk memperhatikan seseorang yang saat ini masih terbaring di atas brankar rumah sakit. Kedua matanya terpejam rapat, napasnya terdengar begitu teratur, hingga menimbulkan keheningan di dalam ruangan tersebut.

Dirinya sudah berada di dalam ruangan UGD selama kurang lebih dua jam. Pria itu nampaknya menunggu perkembangan lebih lanjut mengenai keadaan Laras yang belum sadarkan diri selepas insiden kejadian ledakan bom di area lapangan golf.

Banyak hal yang ingin dirinya tanyakan kepada wanita itu mengenai kejadian yang menimpa dirinya. Siapa tahu semua hal yang telah terjadi sebelumnya saling berkaitan, dan dirinya bisa mengetahui siapa pelakunya melalui penjelasan Laras.

Tapi sayangnya wanita itu belum sadar sampai sekarang, membuat pria tersebut harus ekstra sabar untuk menunggunya.

Bisa saja dirinya menyuruh anak buahnya untuk menunggu wanita itu sadar. Tapi Yudha ingin mengurus hal ini sendirian, agar dia bisa mendengarkan secara langsung penjelasan dari Laras.

Terkait permasalahan ladang milik Christi yang terbakar, Yudha spontan mengepalkan kedua tangannya. Mengutuk siapapun orang yang telah membakar peninggalan dari orang tuanya.

Ladang milik Christi adalah hal yang berharga sekaligus memberikan keuntungan baginya. Aneka ragam buah-buahan yang tertanam di ladang tersebut sering di ekspor keluar Negeri, dan akan mendapatkan keuntungan yang fantastis dari hasil penjualan tersebut.

Jika ladang tersebut hangus, maka hilang sudah salah satu sumber keuntungannya dalam menghasilkan uang. Meskipun dia tak pernah lagi berkunjung ke sana setelah kunjungan terakhirnya bersama Sasha beserta kedua orang tuanya kala itu. Yudha masih memantau tempat tersebut melalui bawahannya yang dia tempatkan di sana.

Pria itu sedikit terjengkat ketika nada dering miliknya berbunyi dengan cukup keras. Dia melihat nomor yang tertera di layar terlebih dulu, sebelum mengambil handphone yang terletak di atas meja kecil di hadapannya dan mengangkatnya.

"Ada apa?" Tanyanya kepada orang di seberang sana.

Orang di seberang sana berujar, membuat kepalan tangan Yudha kembali terbentuk. Urat di bagian lehernya terlihat menonjol karena rasa emosi yang menghampirinya. Dia mengumpat keras, kemudian menendang meja di hadapannya dengan kuat hingga menimbulkan suara decitan yang cukup keras.

"BANGSAT!" Umpatnya murka. Dia berdiri dari posisinya yang tengah duduk. Dengan helaan napas kasar dia membalas ucapan orang di seberang sana.

"Kurung dia di kamar gue! Dan jangan biarin dia keluar sebelum gue tiba di sana!" Kemudian menyimpan handphone tersebut ke saku celananya dengan kasar. Lalu dengan langkah tergesa dia pergi dari ruangan tersebut.

Obsessed Friend ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang