Obsessed Friend •38•

4.3K 237 57
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Dibalik kehampaan yang terasa, mengerubungi secara penuh bagian hati dan juga jiwa yang telah hancur berkeping-keping. Ketiadaan rasa yang menyakitkan, membawa pengaruh buruk bagi siapapun yang merasakan. Tidak ada ucapan, ataupun kilahan yang bisa disebutkan untuk saat ini. Kecewa. Kata yang paling menunjukkan situasi seseorang yang sekarang ini tengah termenung lesu dalam jeratan rantai.

Sama seperti yang pernah dia lakukan kepada seseorang dengan kejinya, kini pada akhirnya dia pun bisa merasakan gimana sakitnya eratan rantai besi tersebut yang sekarang ini telah melilit keseluruhan tubuhnya.

Baik dari leher hingga ke kaki, semuanya terikat dalam eratan rantai yang sangat memberatkan tubuhnya. Bahkan kedua tangannya dalam posisi dipasung. Kondisinya sekarang terlihat mengenaskan, seperti seorang budak yang menunggu gilirannya untuk di siksa habis-habisan.

Dalam posisi lemahnya, dia memperhatikan sekeliling ruangan yang terlihat gelap dan juga lembab. Tidak jauh beda seperti ruangan yang dia miliki di ruangan bawah tanah vilanya. Penerangan dalam ruangan ini sangatlah minim, dengan menggunakan lampu kuning yang menjadi penghiasnya.

Matanya tak menemukan siapapun. Hanya dirinya seorang yang nampak terlihat mengenaskan dengan pakaiannya yang mulai lusuh akibat terkena genangan air keruh. Pria itu terkekeh kecil, menggambarkan kemirisan hidupnya yang sekarang ini bagaikan seorang makhluk yang tidak berguna.

Seingatnya, dia bisa seperti ini karena tindakan seseorang yang dengan tidak manusiawi-nya melukai fisik dan juga batinnya. Kepalanya masih kerasa sakit, begitupula dengan hatinya yang terasa remuk redam.

Berulang kali dia mencoba untuk menyangkal jika orang tersebut bukanlah Sasha. Tapi lagi-lagi kenyataan menamparnya, menorehkan rasa luka yang tak terhitung berapa sakitnya.

Matanya dengan jelas menyaksikan jika orang yang telah memukulnya dari belakang adalah Sasha. Seringaian yang dia tunjukkan kepadanya waktu itu bahkan sama persis dengan milik Sasha. Meski dalam pandangan yang kurang baik saat itu, dia masih bisa mengenali wajahnya. Dari titik mananya lagi dia harus menyangkal jika gadis itu bukanlah Sasha?

Kenyataan ini terlalu pahit untuk dia telan secara bulat-bulat. Menggores lapisan tiap lapisan hatinya yang tipis hingga terbuka lebar dan terluka dengan parahnya.

Tangisannya keluar, tapi tak dia suarakan dengan lantang.

Suara isakannya terdengar tertahan, di iringi dengan aliran air mata yang tiada habisnya. Menahan sekuat mungkin agar suara tangisan yang memalukan ini tidak terkuar ke penjuru ruangan.

Hatinya terasa perih. Sangat perih hingga membuatnya ingin mati.

Dia terluka, sangat-sangat terluka.

Obsessed Friend ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang