Obsessed Friend •32•

5.4K 240 30
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Tidak ada siapapun yang sadar dari keseluruhan penghuni Vila tersebut jikalau ada seseorang yang tengah mengendap-endap melewati setiap ruangan vila di malam hari.

Keheningan menyerpa, di tambah suara hujan di luar sana dengan sedikit derungan suara guntur, membuat suasana malam itu terlihat sangat mencekam.

Kilat menyambar, membuat ruangan yang telah gelap tersebut sedikit mendapati cahaya keunguan. Sekilas wajah seseorang itu terpampang, dengan seringaian tipis yang terpatri di kedua belah bibirnya.

Sepasang kakinya terus bergerak, selangkah demi selangkah hingga akhirnya tiba di depan sebuah pintu. Tempat di mana orang yang sangat ingin dia balas dendam'kan berada di dalam sana.

Kedua matanya mengawasi sekitar, sebagai bentuk berjaga-jaga agar tidak ada orang yang melihatnya masuk ke dalam ruangan itu.

Memastikan semuanya telah aman, dia membuka pintu tersebut secara perlahan. Suara hujan sudah tidak terdengar lagi, hingga membuatnya harus berhati-hati dalam melakukannya agar tidak menimbulkan suara sedikitpun.

Senyum sinisnya terbit, tatkala memperhatikan tubuh seseorang yang tengah tertidur di atas ranjang dengan nyenyaknya. Meski dalam suasana gelap, dia masih bisa melihat bentuk tubuhnya yang tertutupi oleh selimut. Dalam batinnya dia bersumpah, bahwa dia akan membuatnya tertidur untuk selamanya!

Kedua kakinya kembali melangkah, guna mendekati ranjang tersebut untuk melancarkan aksinya secepat mungkin. Semakin dekat posisinya dengan ranjang tersebut, maka semakin tinggi pula dia mengudarakan sebuah benda di tangannya.

Hingga suara tusukan terdengar beberapa kali di ranjang tersebut, membuat seseorang yang melakukan hal itu tersenyum puas, dengan suara kemenangan yang menguar dari dalam mulutnya.

"Mati, mati, mati!" Teriaknya masih dengan menusuk tubuh seseorang yang berada di balik selimut tersebut dengan pisau. Amarahnya nampak memuncak, dengan dendam yang membara di dalam hatinya. Tanpa ampun dia terus melayangkan pisau tersebut hingga puas dan melemparkan benda tajam itu ke lantai setelah merasa dendamnya malam ini telah terbalas.

Dia tertawa kencang, dengan rasa penuh kepuasan dalam hatinya karena telah berhasil membunuhnya!

Membunuh seseorang yang telah membuatnya merasakan bagaimana rasanya kehilangan seseorang yang dirinya sayang.

"Akhirnya! Akhirnya gue berhasil buat bunuh lo Farel hahaha!" Ujarnya dengan kilatan penuh amarah sekaligus kepuasan.

Dirinya sekarang merasa bangga, karena telah membalaskan dendamnya dengan sangat mudah. Orang yang di sebut-sebut menakutkan ini nyatanya selemah itu. Dia merasa bodoh karena percaya begitu saja dengan perkataan orang-orang. Jikalau tahu membunuhnya segampang ini, maka sudah dari dulu dia melakukannya. Dan keadilan atas kematian orang terdekatnya akan dia dapatkan lebih cepat!

Obsessed Friend ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang