°°°
Ini sudah ke dua puluh gelas kalinya Farel meminum minuman keras yang ada di tangannya. Beberapa jam selepas pertengkaran mereka, Farel langsung beranjak keluar dari apartemen untuk pergi ke salah satu tempat yang dapat meluapkan emosinya.
Klub malam yang dia datangi sekarang menjadi pilihan terbaik untuknya saat ini. Melalui minuman tersebut, dia bisa meluapkan segala emosinya terkait pertengkarannya dengan Sasha.
"Sial!" Umpatnya lalu kembali menegak wine tersebut dengan rakus. Dia meminta kepada bartender yang berjaga di meja bar untuk kembali menuangkan wine tersebut.
Suara musik yang keras dengan diiringi sorakan dari para pengunjung klub malam yang berjoget ria membuat Farel sedikit terusik. Sepertinya dia mulai menyesal sudah memilih tempat ini untuk memenangkan pikirannya. Namun tidak ada pilihan, hanya tempat ini yang cukup baik untuknya melupakan kejadian siang tadi melalui miras yang dirinya minum.
"Gue kurang apa sih sha buat lo?" Racaunya yang sedikit mabuk. "Segala hal yang udah gue lakuin buat lo dari dulu apakah masih belum cukup buat lo ngehargain perasaan gue?"
Farel kembali menegak minuman itu dengan bayangan pertengkarannya dengan Sasha sebulan belakangan ini. Masih tersimpan dengan apik di otaknya segala ucapan Sasha yang menyakiti hatinya. Gadis itu dengan tidak berperasaan menyinggung hati kecilnya yang begitu tulus mencintainya.
Apakah salah jika dia menginginkan gadis itu untuk menjadi miliknya? Dia menyukai Sasha dan emang sepantasnya gadis itu harus membalas perasaannya. Gadis itu harus tunduk dalam kukungan kekuasaannya, tidak ada yang boleh membantah ucapannya. Termasuk Sasha sendiri.
Dia akui dirinya egois karena sudah menahan kehidupan Sasha dengan mengurungnya di apartemen miliknya. Namun dirinya juga tidak mau membiarkan Sasha bahagia dengan pria lain diluar sana. Kebahagiaan Sasha haruslah bersamanya, meskipun dirinya sadar bahwa dia sudah terlalu sering membawa kesedihan bagi gadis itu.
Farel menyenderkan kepalanya di atas meja karena rasa pusing yang semakin mendera kepalanya. Mungkin terlalu banyak yang dirinya pikirkan ditambah dengan miras yang diminum membuat rasa pusing dikepalanya semakin menjadi.
Farel merasakan ada seseorang yang duduk disebelahnya, namun dirinya memilih diam karena tidak terlalu mempedulikan. Hingga beberapa saat kemudian dia tersentak ketika mendengar suara seseorang yang dirinya kenal. Reflek dia mendongakkan kepalanya dan terkejut ketika mendapati seseorang yang tengah dirinya pikirkan sekarang sudah berada di sampingnya.
"Sasha?" Gumamnya lalu mengelus permukaan pipi gadis tersebut dengan pelan. Dirinya tidak menyangka jika Sasha datang ke tempat ini, padahal jelas-jelas dirinya sudah mengunci segala akses pintu apartemen.
"Lo beneran Sasha? Kok bisa?" Tanyanya lagi, dia memperhatikan wajah gadis itu dengan teliti. Keseluruhan wajahnya persis milik Sasha. Apakah dirinya sekarang ini tengah berkhayal?
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed Friend ☑️
Teen Fiction[ OBSESSION SERIES I ] "Lo bukan cinta sama gue, tapi terobsesi!" "You're wrong honey, I love you and i'm obsessed at the same time!!" - O B S E S S E D F R I E N D - Start : 12 Januari 2022 Finish : 07 Maret 2023 Highest rank🏆 #1 - Umum [ 30 Mar...